Ketika intensitas kabut hitamm yang terpancar meningkat, menyebar ke sekelilingnya.
HP-nya menurun lebih cepat dari sebelumnya, untuk digunakan sebagai biaya boost jangka pendek setiap statistik yang terkait dengan pertempuran.
Tidak hanya itu, kemampuan pasif lawan untuk mengurangi damage yang diterima dari Doom Lord padanya karena perbedaan level akan sepenuhnya ditiadakan. Undead yang berdiri di kabut hitam - termasuk Doom Lord itu sendiri - akan menerima lebih sedikit damage dari serangan berjenis Light dan Holy Elemental. Hal yang sama berlaku untuk bonus damage karena perbedaan karma. Kekuatan lain dari kemampuan ini yaitu dapat diaktifkan secara bersamaan dengan buff lainnya.
Ainz ingin menerima buff itu juga, namun cakupan kabut hitam hanya mencapai sejauh itu.
Untuk memastikan jika dirinya tidak akan menjadi target Riku, Ainz menjauh dari kedua petarung.
Dia telah membuat persiapan untuk menjadi penonton.
Sudah saatnya baginya untuk menggali informasi sejauh mana kekuatan Riku yang sebenarnya.
Scythe Doom Lord berbenturan dengan pedang besar melayang, suara menusuk telinga bergema di daerah sekitar.
Tidak berpindah satu incipun, mereka juga tak terpental sama sekali.
Mereka pasti memiliki tingkat kekuatan yang sama karena itu yang terjadi.
Setelah itu, scythe terus berbenturan dengan katana dengan kecepatan tinggi, benturan logam terus berdencing.
Tebasan pedang besar itu diblokir scythe dan tusukan scythe itu diblokir palu layaknya sebuah perisai. Tombak yang melesat dipentalkan oleh gagang scythe ketika Doom Lord dengan anggun menghindari tebasan pedang besar itu.
Dengan cepat - untuk mengambil keuntungan dari jarak yang telah dibuat untuk menghindar - Riku melompat maju.
Keduanya memiliki kedudukan yang sama dalam hal kemampuan ofensif dan defensif, tetapi Riku memiliki lebih banyak trik yang belum dikeluarkan.
[ Negative Burst ]
'Sinar cahaya' hitam mulai keluar dari tubuh Ainz sembari menelan sekelilingnya.
HP Doom Lord sembuh setelah menerima energi negatif, tapi itu bukan cara yang paling 'mana-efficient' untuk menyembuhkan. Di sisi lain, Riku tidak menerima damage dari mantra itu sedikitpun.
Untuk dirinya yang tidak menerima damage, apakah itu dikarenakan dia memiliki kekebalan terhadap energi negatif? Apakah itu karakteristik rasnya? Atau karakteristik jobnya? Atau mungkin, penjelasan yang paling mendekati, yaitu itu ada hubungannya dengan perlengkapannya.
Secara logika, ketika berencana untuk bertarung melawan undead Ainz berarti dia harus bersiap menghadapi serangan energi negatif, sumber kehidupan undead. Ainzpun akan memakai item yang memberikan ketahanan api jika dia bertarung melawan naga yang memiliki semburan api.
Sementara suara senjata mereka yang beradu satu sama lain terdengar tanpa henti, Ainz melantunkan mantra berikutnya.
[ Perfect Unknowable ]
Ainz, yang saat ini keberadaannya menghilang, menghampiri bayang-bayang tanknya - Doom Lord - untuk mengelilingi mereka berdua. Tiba-tiba, katana melesat ke arahnya dengan kecepatan yang tidak bisa dia hindari. Menembus jubah di area perutnya.
Dia tidak menerima damage apa pun karena kekebalannya terhadap serangan tusukan, tetapi Ainz masih bergegas menuju bagian belakang sosok Doom Lord. Katana itu, kembali melayang di udara, kemudian sebagai gantinya mulai menebas Doom Lord.
"... Dia bisa menyadari kemampuan ketiadaan ya?"
Ini tidak mengejutkan, seseorang tidak perlu mencapai level Ainz untuk mendapatkan tindakan pencegahan terhadap strategi itu. Masalahnya terletak pada metode apa yang dia gunakan untuk mendeteksinya. Ainz tidak memiliki jawaban. Terlalu banyak tindakan pencegahan, sulit baginya untuk mempersempit kesimpulan dengan infomasi yang dimilikinya.
Maka, apa langkah selanjutnya? Riku sepertinya ingin menargetkan Ainz secara langsung mengingat bagaimana semua senjata melayang diarahkan padanya, tetapi dengan kehadiran Doom Lord, serangan mereka sulit mencapai dirinya.
Setelah kalkulasi kasar dari opsi yang tersedia mengingat status pertempuran saat ini, dia sampai pada kesimpulan jika dirinya harus men-spam mantra ofensif. Jika Doom Lord kalah, dia bisa memanggil yang lain. Kemungkinan strategi untuk menang ini cukup tinggi.
(TLer: spam ini istilah di game2 untuk ngeluarin skill2 secara terus menerus)
Namun, Ainz tidak ingin mengakhirinya seperti ini.
Riku merupakan musuh yang kuat, sosok yang langka di dunia ini, dan dengan segudang kemampuan yang asing bagi Ainz. Karena itu yang terjadi, lebih bagus untuknya menyaksikan kekuatan penuh Riku selama pertempuran ini sehingga dia akan lebih siap jika lawan yang sama muncul di masa depan.
Ainz membatalkan melempar mantra serangan.
Sementara dia mengetahui prioritasnya saat ini yaitu untuk membela dirinya sendiri, dia punya alasan khusus untuk tidak melakukannya. Karena berbahaya, tentu saja, tetapi dia harus menahan keinginannya.
Ainz mengamati serangan dan pertahanan keduanya. Doom Lord sedang ditekan sedikit, tetapi tidak ada yang menerima damage fatal.
Seseorang bisa menyaksikan jika mereka daritadi saling beradu serangan, tetapi kesederhanaan dalam gaya bertarung Riku cukup mengkhawatirkan. Ainz sangat mengetahui mengapa Doom Lord tidak bisa mendapatkan keunggulan. Tak satu pun dari keterampilannya, serangan energi negatif, atau serangan spiritual yang memiliki efek terhadap Riku.
Pada titik ini, itu semua menegaskan jika Riku merupakan ras yang memiliki karakteristik serupa dengan Golem atau boneka. Mungkin itu dikarenakan beberapa kemampuan item atau skill yang memberinya keunggulan, atau malah mungkin dia ini hanya seorang boneka.
Dalam hal opsi mana yang paling mungkin, itu pastilah yang pertama mengingat Riku dapat berbicara. Half-Golem atau ras serupa memiliki resistensi yang sama seperti boneka, maka dia mungkin salah satu ras itu.
Namun, mengapa seseorang dari ras seperti itu membantu Kingdom? Yang terpenting untuk saat ini adalah kemampuan Riku dan bukan motivasinya. Kenapa dia menggunakan serangan sederhana seperti itu? Daritadi sepertinya dia tidak menggunakan skill atau seni bela diri.
Salah satu Supreme Being merupakan pengguna Golem. Gerakan Riku hampir identik dengan Golem yang dikendalikan oleh orang itu.
Riku akan mudah ditangani jika dia adalah Half-Golem, tetapi jika dirinya merupakan golem murni yang bisa berbicara sendiri atau dibuat melalui teknik rahasia, segalanya akan jauh lebih sulit.
Sejauh yang Ainz ketahui, kekuatan Golem ditingkatkan dengan nilai logam yang digunakan untuk menciptakan mereka, kemampuan pencipta, dan penambahan efek kristalnya.
Golem tingkat tinggi relatif mahal untuk diproduksi.
Jika Riku merupakan Golem, yang dibuat dari logam semurah platinum namun sekuat ini, mungkin ada lebih dari beberapa atau bahkan puluhan darinya yang belum ditemukan.
Dia harus mengumpulkan lebih banyak informasi.
Ainz memberi perintah pada Doom Lord.
Doom Lord mulai melepaskan lebih banyak kabut hitam setelah menerima perintahnya.
Kecepatan dan kemampuan ofensifnya ditingkatkan lebih tinggi, ke titik di mana armor Riku mulai rusak. Namun, Doom Lord yang kehilangan HP dengan cepat menyebabkannya menghilang tidak lama kemudian.
Ainz sudah menentukan waktunya untuk ini, ketika dia melemparkan [ 10th Tier Summon Undead ] yang lain.
Itu adalah undead level 68, Elemental Skull.
Penampilannya berupa kerangka melayang, dikelilingi kabut cahaya magic yang terus-menerus bergantian di antara empat warna: merah, biru, hijau, dan kuning.
Ainz menyuruhnya mundur dan dirinya menggantikan tempatnya di depan.
Elemental Skull merupakan undead tipe caster yang mampu menggunakan sihir dari empat elemen utama.
HP-nya hampir sama dengan magic caster di levelnya, jauh di bawah Doom Lord. Kemampuan ofensifnya cukup mengesankan, itu karena setiap mantra yang dilemparkannya memiliki kandungan metamagic [ Maximize Magic ].
Dalam hal pertahanan, dia memiliki kekebalan terhadap sebagian besar serangan mantra, termasuk Api, Petir, Asam, Es, dan jenis serangan serupa. Sebaliknya, dia sangat rentan terhadap serangan fisik, terutama damage serangan gada.
Karena itulah Ainz harus berdiri di depannya.
Riku tidak meningkatkan kewaspadaannya lebih tinggi meskipun seorang magic caster saat ini berada di garis depan. Dia hanya diam, memperpendek jarak antara dirinya dan Ainz, dan mulai menyerang.
{Kenapa kau tidak sedikit pun mengkhawatirkan ini?} Ainz menggerutu dalam benaknya ketika dia menggunakan pengalaman yang dia dapatkan saat berlatih dengan Albedo untuk memblokir tebasan Riku.
Bisa dikatakan, dia hanya bisa memblokir satu dari lima tebasan, itu pada dasarnya merupakan serangan satu sisi. Saat staf Ainz diabaikan, pedang besar, tombak, dan katana memulai serangan mereka. Meskipun sesekali palu digunakan, damagenya ditiadakan oleh [B ody of Effulgent Beryl ]. Setelah tiga kali ditiadakan, Riku akhirnya menyadari hal itu. Dia tidak pernah menggunakan palu setelahnya.
Sementara Ainz sudah mengetahui tentang ini, Riku memang sangat cepat.
Meskipun dia tidak secepat layaknya Floor Guardian, dia masih relatif cepat. Ainz cukup beruntung ketika Riku telah berhenti menggunakan palu. Jika masih digunakan, Ainz tidak akan bisa menang sedikitpun.
Setelah menyaksikan pertempuran Doom Lord, Ainz menyadari dirinya tidak bisa menjadi petarung garis depan.
Tentu saja, Ainz memiliki pilihan untuk menggunakan [ Perfect Warrior ], tetapi kurangnya peralatan yang memadai akan menjamin kekalahannya jika dia melakukannya.
Namun, perjuangan Ainz menjadi petarung garis depan mulai memperlihatkan hasil ketika mantra mulai menjulang di udara dari punggungnya.
Pada saat yang sama, Ainz menggunakan mantra tingkat sembilan, [ Vermillion Nova ].
Serangan terkuat single-target, serangan mantra berbasis api mulai menghanguskan Riku, namun lawannya tidak menunjukkan tanda-tanda melambat ketika pedang besar itu hendak menebas Ainz lagi.
Meskipun tubuhnya bermandikan api, pedangnya tetap tenang dan stabil. Jika dia telah membulatkan tekadnya sebagai seorang pejuang, ini tidak akan terlalu mengejutkan, tetapi kurangnya respon darinya sedikit mencurigakan.
Elemental Skull memberikan mantra tingkat sembilan, [ Polar Claw ].
Sebuah cakar yang mengeluarkan udara sedingin kutub mencabik Riku. Ini merupakan mantra yang tidak dipelajari Ainz. Mantra itu tidak memiliki efek sekunder tetapi menghasilkan banyak damage, sejujurnya DPSnya paling tinggi diantara mantra berbasis es lainnya.
Ainz mengingat jumlah damage yang Riku terima dari dua mantra.
Ini terjadi bertepatan ketika dirinya menerima serangan serentak dari tombak dan katana.
Dia melemparkan mantra tingkat sembilan lainnya, [ Call Greater Thunder ].
Elemental Skull di sisi lain, mengucapkan mantra tingkat sepuluh, [ Mist of Super Acid ]. Ini juga mantra yang Ainz tidak pelajari, itulah alasan mengapa dia memanggil Elemental Skull.
Riku segera diselimuti oleh kabut asam kuat dan begitu pula senjatanya.
[ Mist of Super Acid ] tidak hanya memberikan damag pada lawan, tetapi juga perlengkapan dan senjata mereka, meskipun hanya menimbulkan sedikit damage. Tentunya senjata melayang di sekiling Riku dianggap sebagai perlengkapannya kan?
Bahkan senjata di sekeliling Riku sudah rusak namun Ainz, yang berada di dalam AOE, tidak terluka. Ini karena kondisi khusus yang diterapkan pada mantra.
Riku yang kehilangan HP karena asam itu informasi penting. Dari keempat elemen, paling banyak dia menerima damage dari asam.
Bisa dikatakan, persentase aktual hilangnya HPnya masih rendah.
Melalui analisis setiap bit informasi yang dimilikinya, Riku pasti memiliki job class yang berfokus pada pertahanan. Dia mungkin sekitar level 90.
{Bagaimanapun, strategi terbaik yaitu menggunakan serangan asa— Ahhh! Itu sangat menyakitkan!}
"Pengganggu!"
Kemarahannya berkobar saat pikirannya terganggu, tetapi kemudian sebuah keajaiban terjadi.
Dia berhasil menangkis katana yang dengan sempurna mengincar dirinya menggunakan staffnya, menyebabkan mata Ainz yang 'tidak ada' melebar.
Katana itu diterbangkan seolah-olah efek knockback telah diaktifkan.
{Kok bisa!?}
Efek knockback staf ini sudah terpenuhi kondisi aktivasinya.
Pertama-tama, memblokir serangan warrior dengan staf tidak akan mengaktifkan efeknya. Efeknya tidak akan aktif sama sekali jika staf tidak digunakan untuk serangan ofensif.
Jika lawan memblokir serangan penyerang menggunakan pedang atau perisai, efeknya tidak akan aktif. Itu hanya akan aktif jika seseorang mendaratkan serangan ke tubuh lawan mereka dengannya. Pedang atau perisai jelas tidak akan dihitung sebagai tubuh lawan. Itu sebabnya efeknya masih akan muncul jika seseorang menyerang sarung tangan lawan.
Jadi apa yang terjadi pada katana Riku?
Mengingat kondisi yang disebutkan, itu mengartikan jika senjata melayang dianggap sebagai bagian dari tubuh penggunanya.
Namun itu tidak masuk akal.
Dahulu Sebas telah membawa pulang senjata dari ibukota.
Senjata melayang yang digunakan oleh penari.
(TLER: ini mungkin senjata anak buahnya Zero)
Senjata dianalisis secara rinci ketika diserahkan ke Ruang Harta dan dinilai sebagai senjata melayang sederhana yang mematuhi perintah untuk menyerang secara semi-otomatis. Seharusnya hanya dihitung sebagai perlengkapan, yang berarti jika staf ini menyerang senjata penari, efek knockback seharusnya tidak akan aktif.
Jika knockback itu diterapkan pada perlengkapan, hanya senjata seperti Female Sensei's Iron Fist of Wrath yang akan mampu melakukannya. Itu merupakan senjata yang memiliki tujuan menciptakan gelombang kejut ketika pengguna meninju udara. Sebagai senjata yang menerapkan knockback untuk semuanya, senjata itu juga bisa menerapkan knockback pada perlengkapan
Tetapi staff ini tidak sekuat senjata itu, jadi mengapa staff ini bisa melakukan hal seperti itu?
Dari serangkaian tautologi ini, dirinya menyimpulkan jawabannya: Senjata Riku dihitung sebagai bagian dari tubuhnya.
{Aku mengerti...}
Ainz memiliki dua hipotesis pada mekanisme di balik ini.
Pertama adalah senjata Riku merupakan makhluk seperti Blade-Bug Entoma. Jika dia seperti Sword Saint Golem, cukup masuk akal mengapa efek knockback diaktifkan.
Hipotesis lainnya, yang lebih mungkin, yaitu senjata itu benar-benar bukan perlengkapan, melainkan bagian tubuh Riku yang sebenarnya. Ini akan menjadi situasi yang mirip dengan bagaimana efek knockback akan tetap berlaku jika staff berbenturan dengan serangan cabikan dragon.
Dia merasa senjata-senjata itu memiliki HPnya juga, tetapi perkiraan itu dikarenakan mereka terhitung sebagai perlengkapan Riku. Itu suatu asumsi yang keliru berdasarkan kenyataan mereka menerima akan damage ketika Riku menerima damage juga. Sepertinya bar HPnya terpisah dari milik Riku, maka-
Detik itu terasa seperti selamanya bagi Ainz dalam kebingungannya yang tak terbatas.
Bagaimana jika dia menggunakan metode itu—
Tapi— apakah itu keputusan yang benar?
Tidak— salah, itu akan menjadi kesalahan.
Ainz merasakan Elemental Skull hendak melemparkan mantra divine tingkat sepuluh, [ Seven Trumpeter ] dan segera membatalkan lemparannya.
Dia harus menegaskan kembali perannya dalam semua ini.
Ainz diam-diam menggunakan [ Message ] saat Riku mundur seolah dia mengejar katana yang terlempar. Katana kemudian kembali ke posisi semula.
Jadi jika senjata itu dipisahkan dari Riku dengan jarak tertentu, mereka tidak bisa lagi bergerak? Atau lawannya berusaha membuatnya berpikir seperti itu? Atau apakah dia hanya terkejut senjatanya terlempar ke belakang?
"... Kita kurang lebih telah memahami kekuatan satu sama lain. Itu bagus sekal—”
Riku menebas Ainz saat dia meluncur ke tanah. Dia tidak berniat untuk berbicara.
Ainz menggerutu sebal karenanya.
Masuk akal bagi lawannya untuk berpikir memanfaatkan waktunya, menjawab ucapan lawan dalam pertempuran merupakan tindakan bodoh. Maka sementara dia menghormati komitmen Riku terhadap strateginya, dirinya masih kesal karena lawannya mengabaikannya.
"Tunggu! Tunggu! Aku belum selesai—"
Ainz, di tengah-tengah serangan Riku, melemparkan staffnya ke belakang. Dia bisa melihat Riku sedikit kebingungan.
Ainz segera berlutut.
"Tunggu! Tunggu sebentar! Dengarkan aku!"
Pedang besar di tangan Riku berhenti di tengah jalan menuju kepala Ainz.
Karena dia kebal terhadap serangan kritikal, dia tidak terlalu takut untuk menundukan kepalanya yang tak berdaya. Dia memberi perintah kepada Elemental Skull pada saat yang sama.
"Aku tidak bermaksud untuk bermusuhan dengan-Mu. Semua ini bermula karena Kingdom mencuri gandum yang dimaksudkan sebagai bantuan makanan bagi Holy Kingdom. Di antara mereka dan kami, kejahatan yang lebih besar seharusnya terlihat jelas. Apa yang Engkau pikirkan? Apakah Engkau berpikir kamilah yang paling jahat!?”
"... Kau bertindak terlalu jauh. Pasti ada cara yang lebih baik untuk menghadapinya.”
Ainz mengangkat kepalanya.
Pedang besar Riku tetap ditangguhkan, sepertinya dia tidak punya niat untuk menebasnya saat ini.
“Itu karena Engkau bukanlah korbannya! Bagaimana ketika Engkau yang menghadapinya!? Ketika gandum yang rekan kerjamu hasilkan dicuri sampai tak tersisa!?”
“Jika kau tidak memiliki kekuatan seperti yang kau miliki saat ini, segalanya tidak akan menjadi seperti ini. Seseorang dengan kekuatan harus berhati-hati tentang bagaimana mereka menggunakan kekuatan mereka dan bertanggung jawab atas tindakan mereka - diriku, misalnya, melindungi dunia. Benar. Dunia ini dibawah perlindunganku."
Setelah mendengar retorika lawannya, Ainz berpikir, {si goblok ini akhirnya berbicara}. Sejak tadi dia hanya menjadi pendengar bisu. Beberapa orang lebih menyukai respon para penonton selama pidato mereka sementara yang lain tidak. Dari nada suaranya, Ainz mengetahui yang terbaik yaitu untuk tetap diam.
Ainz mencatat semua yang dia katakan.
"Perbuatan mereka yang mendekati ibuku tercinta itu salah. Kesalahan mereka sama seperti yang pernah ayah lakukan. Pada akhirnya, 'kekuatan absolut sejati tidaklah ada'. Karena itu merupakan sumber dari segala keburukan."
(TLer: 'absolute power corrupts absolutely' pada kalimat kedua berasal dari pepatah Lord Acton yang berarti setiap kali seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain atau serupa, itu membuat dirinya korup/busuk. Secara moral merusak sifat mereka dan mengisi mereka dengan kebanggaan destruktif)
Ainz mengamati Riku dalam diam, menenangkan nafasnya sepelan mungkin.
Riku sedang berapi-api, Ainz tidak seharusnya menganggu dirinya.
Sejujurnya, sedikitpun Ainz tidak bisa mengerti apa yang dibicarakan Riku, tetapi pada saat yang sama dia tidak terdengar seperti dirinya hanya mengoceh omong kosong belaka. Dia harus setidaknya berbicara dengan cara yang bisa dimengerti oleh orang awam seperti Ainz.
“Meskipun akar dari segala kesalahan dapat ditelusuri kembali pada kami, aku tidak akan meminta maaf untuk itu, aku juga tidak bisa membiarkanmu melanjutkan jalan kehancuranmu saat ini. Itu sebabnya - Binasalah. "
"Woosh," pedang besar itu mengayun ke bawah.
Mungkin dia merasa bersalah karena mengeksekusi Ainz yang tak berdaya, pedang itu diayunkan dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dari sebelumnya.
{Tunggu sebentar, tunggu sebentar, tolong ungkapkan beberapa informasi lagi saat kau sedang berada dalam suasana hati yang baik}, Ainz hampir mengatakannya dengan kencang. Lawannya tidak berniat untuk berbicara lagi, maka tidak perlu lagi bermain kata.
—Pertarungan berlanjut.
Elemental Skull, yang dia perintahkan untuk bersiaga, bergegas menuju lintasan pedang besar dan menerima serangan itu.
Ini merupakan penggunaan summon yang efektif, karena Elemental Skull tidak lagi berguna baginya. Itu sebabnya ini pilihan yang tepat. Jika sifat senjatanya sama dengan Spuit Lance milik Shalltear, dia tidak akan melakukan itu. Namun, karena senjata Riku tidak memiliki kemampuan lifesteal, dia dapat dengan bebas menggunakan summon sebagai tumbalnya.
“Hiiiiiiii!? Jadi ini semua salahmu!? Apa kau tidak salah!?”
Ainz menjerit sedih. Siapa 'mereka'? 'Apa' yang mereka lakukan salah? Ainz tidak bisa mengerti sama sekali, tetapi jika dia mengutarakan jawabannya dengan cara ini, mungkin Riku akan menunjukkan lebih banyak informasi. Itu patut dicoba.
Mungkin dia benar-benar merasa bersalah, gerakannya jauh lebih lambat dari sebelumnya. Ainz memanfaatkan kesempatan ini untuk mundur.
Elemental Skull bergegas di antara mereka.
"—Blokir dia!"
Elemental Skull mengucapkan mantranya sementara Ainz berteriak. Riku mengabaikan kerangka itu dan menyerang Ainz. Elemental Skull berusaha menghentikannya, tetapi karena ukurannya dan kurangnya skill untuk melakukannya, dia gagal.
"[ Wall of Skeleton ]!"
Ainz melemparkan mantranya untuk menciptakan dinding memblokir Riku dan Elemental Skull di sisi yang lain.
"Sungguh menyedihkan, Sorcerer King!"
Riku berteriak marah. Mungkin amarahnya dikarenakan Ainz telah meninggalkan summonannya di sisi lain dinding sehingga dia bisa melarikan diri, tetapi itu tidak masalah bagi Ainz. Jika seorang magic caster tidak berada di belakang seseorang tetapi berdiri sendiri, itu tidak akan berbeda dari bunuh diri. Itu akan lebih buruk dari—
Dia bisa dengan mudah terbang ke atas dinding, tetapi Ainz merasa Riku sedang menyerang Elemental Skull dan dinding miliknya.
Dibandingkan dengan Elemental Skull, [ Wall of Skeleton ] tidak terlalu tahan lama. Kemudian segera runtuh karena serangan Riku.
Elemental Skull telah melemparkan beberapa [ Vermillion Nova ] untuk mengurangi HP Riku, tetapi untuk mengalahkannya akan menjadi hal yang sulit. Itu mungkin karena job classnya, tetapi magic resistancenya sangat tinggi.
Mengingat itu yang terjadi, Ainz melemparkan mantra pada Riku.
“[ Temporal Stasis ]”
Ini adalah mantra single-target tingkat sembilan. Meskipun mantra itu bisa menghentikan gerakan lawan, itu juga mencegah mereka dari menerima damage saat mantra itu bertahan. Itu sebabnya biasanya digunakan ketika ada beberapa musuh.
Namun, Ainz melihat mantranya tidak hanya ditolak, tetapi juga ditiadakan sepenuhnya. Sepertinya Riku memiliki tindakan penanggulangan time-stop. Tentu saja, itu tidak terlalu aneh mengingat betapa kuatnya dia.
Pada saat yang sama pedang besar itu diayunkan ke arah Ainz, palu itu juga diayunkan ke arah Elemental Skull.
Ainz menerima damage dari pedang besar itu dan sebagai tindakan pencegahan, melemparkan [ Greater Break Item ] pada senjata lain yang terbang ke arahnya. Itu tidak hanya ditolak, tetapi ditiadakan lagi.
Jadi memang benar senjata itu bisa dianggap sebagai tubuh Riku.
Saat Elemental Skull menerima sejumlah besar damage, Riku melihat ke udara dengan panik.
Sosok itu dengan cepat turun.
Itu adalah Albedo.
"-!"
Ainz mendengar Riku mengeluarkan suara yang bahkan tidak bisa didefinisikan sebagai suara. Dia benar-benar terpana.
Ketika Riku terkejut. Albedo mendekatinya, kecepatannya setara dengan salah satu panah Aura. Lalu-
"Dasar bajinganaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!"
Sementara raungan mengerikan itu terdengar, kapak perang bernama 3F diayunkan dengan niat untuk membelah kepala Riku. Riku mengangkat pedang besar dan tombaknya membentuk tanda silang untuk memblokir serangannya.
Dampak yang diciptakan oleh 3F cukup besar, menyebabkan kedua kaki Riku tenggelam ke tanah.
Pada saat berikutnya, Riku terpental ke samping.
Albedo telah menghentakan kakinya menuju dada Riku. Armor mengeluarkan dentang menyedihkan.
"Dasar serangga! Beraninya kau tidak menghormati Ainz-sama! Tidak bisa dimaafkan !!”
Deklarasi Albedo menyebabkan udara di sekitar mereka bergetar. Dia mulai menyerang setelah itu.
Jarak antara keduanya diperpendek dalam sekejap saat Riku menerima serangan dengan kekuatan yang cukup untuk mengirimnya terbang menuju orbit.
Suara logam berbenturan bersamaan terdengar pada volume yang menusuk telinga.
Riku menggunakan dua senjata melayangnya untuk memblokir serangan ini.
Dia terbang mundur dengan seluruh kekuatannya. Tidak dengan melompat, dia terbang mundur tanpa kakinya menyentuh tanah.
"Albedo, hentikan! Sudah cukup!"
Ainz menghentikan Albedo, yang akan melanjutkan serangannya.
Itu sudah cukup, dia seharusnya tidak membiarkan Albedo bertarung lagi.
"—Saya mengerti."
Sementara tatapan Albedo mengatakan kepadanya dirinya tidak bahagia, Albedo masih menghentikan tindakannya.
Mungkin benar untuk berasumsi Ainz tidak lagi ingin bertarung, Riku mulai mendekat untuk memperpendek jarak di antara mereka.
Albedo berdiri diam di sebelah Ainz, menggunakan tubuhnya sendiri sebagai perisai menghadapi Riku. Dia mungkin waspada untuk serangan jarak jauh yang akan diluncurkan musuhnya.
“Agneía-danna. Aku akan mengatakannya lagi. Jadilah bawahanku! Bagaimana dengan itu!? Aku akan memberikan semua yang kau inginkan!”
Usulannya tidak mendapat jawaban, namun Ainz melanjutkan.
"Sungguh disayangkan! Bagaimanapun, pintu Sorcerous Kingdom selalu terbuka untukmu. Kau bisa datang berkunjung kapan saja kau mau!” Setelah dia mengatakan itu, Ainz merendahkan suaranya untuk berkata pada Albedo, "apakah kau pikir dia masih ingin bertarung?"
"Tidak - saya tidak berpikir dia ingin melanjutkannya lagi. Tetapi, jika dia tidak mundur, mungkin yang terbaik bagi kita untuk mengalahkannya di sini. Jika kita berdua menyerang secara bersamaan, itu seharusnya tidak terlalu sulit kan?”
Meskipun dia seharusnya tidak mendengar percakapan mereka, Riku tetap menghilang. Penghalang yang diciptakannya juga melebur.
Ainz tidak yakin apakah dia telah berteleportasi sebelum menghentikan penghalang atau sebaliknya, dia juga tidak mengetahui kemana Riku melaikan diri.
Meskipun masih ada banyak sesuatu yang harus diselidiki, Ainz merasa seolah-olah mereka telah berhasil menyelesaikan misi mereka.
"... Ya ampun, akhirnya selesai. Kerja bagus."
“Saya tidak layak menerima pujian seperti itu. Mungkin masih ada seseorang yang mengawasi kita. Lebih baik kita kembali terlebih dahulu ke Nazarick."
"Ya, benar."
Setelah memanggil kembali Elemental Skull, Ainz menciptakan [ Greater Teleportation ] untuk pulang bersama Albedo.
HP-nya menurun lebih cepat dari sebelumnya, untuk digunakan sebagai biaya boost jangka pendek setiap statistik yang terkait dengan pertempuran.
Tidak hanya itu, kemampuan pasif lawan untuk mengurangi damage yang diterima dari Doom Lord padanya karena perbedaan level akan sepenuhnya ditiadakan. Undead yang berdiri di kabut hitam - termasuk Doom Lord itu sendiri - akan menerima lebih sedikit damage dari serangan berjenis Light dan Holy Elemental. Hal yang sama berlaku untuk bonus damage karena perbedaan karma. Kekuatan lain dari kemampuan ini yaitu dapat diaktifkan secara bersamaan dengan buff lainnya.
Ainz ingin menerima buff itu juga, namun cakupan kabut hitam hanya mencapai sejauh itu.
Untuk memastikan jika dirinya tidak akan menjadi target Riku, Ainz menjauh dari kedua petarung.
Dia telah membuat persiapan untuk menjadi penonton.
Sudah saatnya baginya untuk menggali informasi sejauh mana kekuatan Riku yang sebenarnya.
Scythe Doom Lord berbenturan dengan pedang besar melayang, suara menusuk telinga bergema di daerah sekitar.
Tidak berpindah satu incipun, mereka juga tak terpental sama sekali.
Mereka pasti memiliki tingkat kekuatan yang sama karena itu yang terjadi.
Setelah itu, scythe terus berbenturan dengan katana dengan kecepatan tinggi, benturan logam terus berdencing.
Tebasan pedang besar itu diblokir scythe dan tusukan scythe itu diblokir palu layaknya sebuah perisai. Tombak yang melesat dipentalkan oleh gagang scythe ketika Doom Lord dengan anggun menghindari tebasan pedang besar itu.
Dengan cepat - untuk mengambil keuntungan dari jarak yang telah dibuat untuk menghindar - Riku melompat maju.
Keduanya memiliki kedudukan yang sama dalam hal kemampuan ofensif dan defensif, tetapi Riku memiliki lebih banyak trik yang belum dikeluarkan.
[ Negative Burst ]
'Sinar cahaya' hitam mulai keluar dari tubuh Ainz sembari menelan sekelilingnya.
HP Doom Lord sembuh setelah menerima energi negatif, tapi itu bukan cara yang paling 'mana-efficient' untuk menyembuhkan. Di sisi lain, Riku tidak menerima damage dari mantra itu sedikitpun.
Untuk dirinya yang tidak menerima damage, apakah itu dikarenakan dia memiliki kekebalan terhadap energi negatif? Apakah itu karakteristik rasnya? Atau karakteristik jobnya? Atau mungkin, penjelasan yang paling mendekati, yaitu itu ada hubungannya dengan perlengkapannya.
Secara logika, ketika berencana untuk bertarung melawan undead Ainz berarti dia harus bersiap menghadapi serangan energi negatif, sumber kehidupan undead. Ainzpun akan memakai item yang memberikan ketahanan api jika dia bertarung melawan naga yang memiliki semburan api.
Sementara suara senjata mereka yang beradu satu sama lain terdengar tanpa henti, Ainz melantunkan mantra berikutnya.
[ Perfect Unknowable ]
Ainz, yang saat ini keberadaannya menghilang, menghampiri bayang-bayang tanknya - Doom Lord - untuk mengelilingi mereka berdua. Tiba-tiba, katana melesat ke arahnya dengan kecepatan yang tidak bisa dia hindari. Menembus jubah di area perutnya.
Dia tidak menerima damage apa pun karena kekebalannya terhadap serangan tusukan, tetapi Ainz masih bergegas menuju bagian belakang sosok Doom Lord. Katana itu, kembali melayang di udara, kemudian sebagai gantinya mulai menebas Doom Lord.
"... Dia bisa menyadari kemampuan ketiadaan ya?"
Ini tidak mengejutkan, seseorang tidak perlu mencapai level Ainz untuk mendapatkan tindakan pencegahan terhadap strategi itu. Masalahnya terletak pada metode apa yang dia gunakan untuk mendeteksinya. Ainz tidak memiliki jawaban. Terlalu banyak tindakan pencegahan, sulit baginya untuk mempersempit kesimpulan dengan infomasi yang dimilikinya.
Maka, apa langkah selanjutnya? Riku sepertinya ingin menargetkan Ainz secara langsung mengingat bagaimana semua senjata melayang diarahkan padanya, tetapi dengan kehadiran Doom Lord, serangan mereka sulit mencapai dirinya.
Setelah kalkulasi kasar dari opsi yang tersedia mengingat status pertempuran saat ini, dia sampai pada kesimpulan jika dirinya harus men-spam mantra ofensif. Jika Doom Lord kalah, dia bisa memanggil yang lain. Kemungkinan strategi untuk menang ini cukup tinggi.
(TLer: spam ini istilah di game2 untuk ngeluarin skill2 secara terus menerus)
Namun, Ainz tidak ingin mengakhirinya seperti ini.
Riku merupakan musuh yang kuat, sosok yang langka di dunia ini, dan dengan segudang kemampuan yang asing bagi Ainz. Karena itu yang terjadi, lebih bagus untuknya menyaksikan kekuatan penuh Riku selama pertempuran ini sehingga dia akan lebih siap jika lawan yang sama muncul di masa depan.
Ainz membatalkan melempar mantra serangan.
Sementara dia mengetahui prioritasnya saat ini yaitu untuk membela dirinya sendiri, dia punya alasan khusus untuk tidak melakukannya. Karena berbahaya, tentu saja, tetapi dia harus menahan keinginannya.
Ainz mengamati serangan dan pertahanan keduanya. Doom Lord sedang ditekan sedikit, tetapi tidak ada yang menerima damage fatal.
Seseorang bisa menyaksikan jika mereka daritadi saling beradu serangan, tetapi kesederhanaan dalam gaya bertarung Riku cukup mengkhawatirkan. Ainz sangat mengetahui mengapa Doom Lord tidak bisa mendapatkan keunggulan. Tak satu pun dari keterampilannya, serangan energi negatif, atau serangan spiritual yang memiliki efek terhadap Riku.
Pada titik ini, itu semua menegaskan jika Riku merupakan ras yang memiliki karakteristik serupa dengan Golem atau boneka. Mungkin itu dikarenakan beberapa kemampuan item atau skill yang memberinya keunggulan, atau malah mungkin dia ini hanya seorang boneka.
Dalam hal opsi mana yang paling mungkin, itu pastilah yang pertama mengingat Riku dapat berbicara. Half-Golem atau ras serupa memiliki resistensi yang sama seperti boneka, maka dia mungkin salah satu ras itu.
Namun, mengapa seseorang dari ras seperti itu membantu Kingdom? Yang terpenting untuk saat ini adalah kemampuan Riku dan bukan motivasinya. Kenapa dia menggunakan serangan sederhana seperti itu? Daritadi sepertinya dia tidak menggunakan skill atau seni bela diri.
Salah satu Supreme Being merupakan pengguna Golem. Gerakan Riku hampir identik dengan Golem yang dikendalikan oleh orang itu.
Riku akan mudah ditangani jika dia adalah Half-Golem, tetapi jika dirinya merupakan golem murni yang bisa berbicara sendiri atau dibuat melalui teknik rahasia, segalanya akan jauh lebih sulit.
Sejauh yang Ainz ketahui, kekuatan Golem ditingkatkan dengan nilai logam yang digunakan untuk menciptakan mereka, kemampuan pencipta, dan penambahan efek kristalnya.
Golem tingkat tinggi relatif mahal untuk diproduksi.
Jika Riku merupakan Golem, yang dibuat dari logam semurah platinum namun sekuat ini, mungkin ada lebih dari beberapa atau bahkan puluhan darinya yang belum ditemukan.
Dia harus mengumpulkan lebih banyak informasi.
Ainz memberi perintah pada Doom Lord.
Doom Lord mulai melepaskan lebih banyak kabut hitam setelah menerima perintahnya.
Kecepatan dan kemampuan ofensifnya ditingkatkan lebih tinggi, ke titik di mana armor Riku mulai rusak. Namun, Doom Lord yang kehilangan HP dengan cepat menyebabkannya menghilang tidak lama kemudian.
Ainz sudah menentukan waktunya untuk ini, ketika dia melemparkan [ 10th Tier Summon Undead ] yang lain.
Itu adalah undead level 68, Elemental Skull.
Penampilannya berupa kerangka melayang, dikelilingi kabut cahaya magic yang terus-menerus bergantian di antara empat warna: merah, biru, hijau, dan kuning.
Ainz menyuruhnya mundur dan dirinya menggantikan tempatnya di depan.
Elemental Skull merupakan undead tipe caster yang mampu menggunakan sihir dari empat elemen utama.
HP-nya hampir sama dengan magic caster di levelnya, jauh di bawah Doom Lord. Kemampuan ofensifnya cukup mengesankan, itu karena setiap mantra yang dilemparkannya memiliki kandungan metamagic [ Maximize Magic ].
Dalam hal pertahanan, dia memiliki kekebalan terhadap sebagian besar serangan mantra, termasuk Api, Petir, Asam, Es, dan jenis serangan serupa. Sebaliknya, dia sangat rentan terhadap serangan fisik, terutama damage serangan gada.
Karena itulah Ainz harus berdiri di depannya.
Riku tidak meningkatkan kewaspadaannya lebih tinggi meskipun seorang magic caster saat ini berada di garis depan. Dia hanya diam, memperpendek jarak antara dirinya dan Ainz, dan mulai menyerang.
{Kenapa kau tidak sedikit pun mengkhawatirkan ini?} Ainz menggerutu dalam benaknya ketika dia menggunakan pengalaman yang dia dapatkan saat berlatih dengan Albedo untuk memblokir tebasan Riku.
Bisa dikatakan, dia hanya bisa memblokir satu dari lima tebasan, itu pada dasarnya merupakan serangan satu sisi. Saat staf Ainz diabaikan, pedang besar, tombak, dan katana memulai serangan mereka. Meskipun sesekali palu digunakan, damagenya ditiadakan oleh [B ody of Effulgent Beryl ]. Setelah tiga kali ditiadakan, Riku akhirnya menyadari hal itu. Dia tidak pernah menggunakan palu setelahnya.
Sementara Ainz sudah mengetahui tentang ini, Riku memang sangat cepat.
Meskipun dia tidak secepat layaknya Floor Guardian, dia masih relatif cepat. Ainz cukup beruntung ketika Riku telah berhenti menggunakan palu. Jika masih digunakan, Ainz tidak akan bisa menang sedikitpun.
Setelah menyaksikan pertempuran Doom Lord, Ainz menyadari dirinya tidak bisa menjadi petarung garis depan.
Tentu saja, Ainz memiliki pilihan untuk menggunakan [ Perfect Warrior ], tetapi kurangnya peralatan yang memadai akan menjamin kekalahannya jika dia melakukannya.
Namun, perjuangan Ainz menjadi petarung garis depan mulai memperlihatkan hasil ketika mantra mulai menjulang di udara dari punggungnya.
Pada saat yang sama, Ainz menggunakan mantra tingkat sembilan, [ Vermillion Nova ].
Serangan terkuat single-target, serangan mantra berbasis api mulai menghanguskan Riku, namun lawannya tidak menunjukkan tanda-tanda melambat ketika pedang besar itu hendak menebas Ainz lagi.
Meskipun tubuhnya bermandikan api, pedangnya tetap tenang dan stabil. Jika dia telah membulatkan tekadnya sebagai seorang pejuang, ini tidak akan terlalu mengejutkan, tetapi kurangnya respon darinya sedikit mencurigakan.
Elemental Skull memberikan mantra tingkat sembilan, [ Polar Claw ].
Sebuah cakar yang mengeluarkan udara sedingin kutub mencabik Riku. Ini merupakan mantra yang tidak dipelajari Ainz. Mantra itu tidak memiliki efek sekunder tetapi menghasilkan banyak damage, sejujurnya DPSnya paling tinggi diantara mantra berbasis es lainnya.
Ainz mengingat jumlah damage yang Riku terima dari dua mantra.
Ini terjadi bertepatan ketika dirinya menerima serangan serentak dari tombak dan katana.
Dia melemparkan mantra tingkat sembilan lainnya, [ Call Greater Thunder ].
Elemental Skull di sisi lain, mengucapkan mantra tingkat sepuluh, [ Mist of Super Acid ]. Ini juga mantra yang Ainz tidak pelajari, itulah alasan mengapa dia memanggil Elemental Skull.
Riku segera diselimuti oleh kabut asam kuat dan begitu pula senjatanya.
[ Mist of Super Acid ] tidak hanya memberikan damag pada lawan, tetapi juga perlengkapan dan senjata mereka, meskipun hanya menimbulkan sedikit damage. Tentunya senjata melayang di sekiling Riku dianggap sebagai perlengkapannya kan?
Bahkan senjata di sekeliling Riku sudah rusak namun Ainz, yang berada di dalam AOE, tidak terluka. Ini karena kondisi khusus yang diterapkan pada mantra.
Riku yang kehilangan HP karena asam itu informasi penting. Dari keempat elemen, paling banyak dia menerima damage dari asam.
Bisa dikatakan, persentase aktual hilangnya HPnya masih rendah.
Melalui analisis setiap bit informasi yang dimilikinya, Riku pasti memiliki job class yang berfokus pada pertahanan. Dia mungkin sekitar level 90.
{Bagaimanapun, strategi terbaik yaitu menggunakan serangan asa— Ahhh! Itu sangat menyakitkan!}
"Pengganggu!"
Kemarahannya berkobar saat pikirannya terganggu, tetapi kemudian sebuah keajaiban terjadi.
Dia berhasil menangkis katana yang dengan sempurna mengincar dirinya menggunakan staffnya, menyebabkan mata Ainz yang 'tidak ada' melebar.
Katana itu diterbangkan seolah-olah efek knockback telah diaktifkan.
{Kok bisa!?}
Efek knockback staf ini sudah terpenuhi kondisi aktivasinya.
Pertama-tama, memblokir serangan warrior dengan staf tidak akan mengaktifkan efeknya. Efeknya tidak akan aktif sama sekali jika staf tidak digunakan untuk serangan ofensif.
Jika lawan memblokir serangan penyerang menggunakan pedang atau perisai, efeknya tidak akan aktif. Itu hanya akan aktif jika seseorang mendaratkan serangan ke tubuh lawan mereka dengannya. Pedang atau perisai jelas tidak akan dihitung sebagai tubuh lawan. Itu sebabnya efeknya masih akan muncul jika seseorang menyerang sarung tangan lawan.
Jadi apa yang terjadi pada katana Riku?
Mengingat kondisi yang disebutkan, itu mengartikan jika senjata melayang dianggap sebagai bagian dari tubuh penggunanya.
Namun itu tidak masuk akal.
Dahulu Sebas telah membawa pulang senjata dari ibukota.
Senjata melayang yang digunakan oleh penari.
(TLER: ini mungkin senjata anak buahnya Zero)
Senjata dianalisis secara rinci ketika diserahkan ke Ruang Harta dan dinilai sebagai senjata melayang sederhana yang mematuhi perintah untuk menyerang secara semi-otomatis. Seharusnya hanya dihitung sebagai perlengkapan, yang berarti jika staf ini menyerang senjata penari, efek knockback seharusnya tidak akan aktif.
Jika knockback itu diterapkan pada perlengkapan, hanya senjata seperti Female Sensei's Iron Fist of Wrath yang akan mampu melakukannya. Itu merupakan senjata yang memiliki tujuan menciptakan gelombang kejut ketika pengguna meninju udara. Sebagai senjata yang menerapkan knockback untuk semuanya, senjata itu juga bisa menerapkan knockback pada perlengkapan
Tetapi staff ini tidak sekuat senjata itu, jadi mengapa staff ini bisa melakukan hal seperti itu?
Dari serangkaian tautologi ini, dirinya menyimpulkan jawabannya: Senjata Riku dihitung sebagai bagian dari tubuhnya.
{Aku mengerti...}
Ainz memiliki dua hipotesis pada mekanisme di balik ini.
Pertama adalah senjata Riku merupakan makhluk seperti Blade-Bug Entoma. Jika dia seperti Sword Saint Golem, cukup masuk akal mengapa efek knockback diaktifkan.
Hipotesis lainnya, yang lebih mungkin, yaitu senjata itu benar-benar bukan perlengkapan, melainkan bagian tubuh Riku yang sebenarnya. Ini akan menjadi situasi yang mirip dengan bagaimana efek knockback akan tetap berlaku jika staff berbenturan dengan serangan cabikan dragon.
Dia merasa senjata-senjata itu memiliki HPnya juga, tetapi perkiraan itu dikarenakan mereka terhitung sebagai perlengkapan Riku. Itu suatu asumsi yang keliru berdasarkan kenyataan mereka menerima akan damage ketika Riku menerima damage juga. Sepertinya bar HPnya terpisah dari milik Riku, maka-
Detik itu terasa seperti selamanya bagi Ainz dalam kebingungannya yang tak terbatas.
Bagaimana jika dia menggunakan metode itu—
Tapi— apakah itu keputusan yang benar?
Tidak— salah, itu akan menjadi kesalahan.
Ainz merasakan Elemental Skull hendak melemparkan mantra divine tingkat sepuluh, [ Seven Trumpeter ] dan segera membatalkan lemparannya.
Dia harus menegaskan kembali perannya dalam semua ini.
Ainz diam-diam menggunakan [ Message ] saat Riku mundur seolah dia mengejar katana yang terlempar. Katana kemudian kembali ke posisi semula.
Jadi jika senjata itu dipisahkan dari Riku dengan jarak tertentu, mereka tidak bisa lagi bergerak? Atau lawannya berusaha membuatnya berpikir seperti itu? Atau apakah dia hanya terkejut senjatanya terlempar ke belakang?
"... Kita kurang lebih telah memahami kekuatan satu sama lain. Itu bagus sekal—”
Riku menebas Ainz saat dia meluncur ke tanah. Dia tidak berniat untuk berbicara.
Ainz menggerutu sebal karenanya.
Masuk akal bagi lawannya untuk berpikir memanfaatkan waktunya, menjawab ucapan lawan dalam pertempuran merupakan tindakan bodoh. Maka sementara dia menghormati komitmen Riku terhadap strateginya, dirinya masih kesal karena lawannya mengabaikannya.
"Tunggu! Tunggu! Aku belum selesai—"
Ainz, di tengah-tengah serangan Riku, melemparkan staffnya ke belakang. Dia bisa melihat Riku sedikit kebingungan.
Ainz segera berlutut.
"Tunggu! Tunggu sebentar! Dengarkan aku!"
Pedang besar di tangan Riku berhenti di tengah jalan menuju kepala Ainz.
Karena dia kebal terhadap serangan kritikal, dia tidak terlalu takut untuk menundukan kepalanya yang tak berdaya. Dia memberi perintah kepada Elemental Skull pada saat yang sama.
"Aku tidak bermaksud untuk bermusuhan dengan-Mu. Semua ini bermula karena Kingdom mencuri gandum yang dimaksudkan sebagai bantuan makanan bagi Holy Kingdom. Di antara mereka dan kami, kejahatan yang lebih besar seharusnya terlihat jelas. Apa yang Engkau pikirkan? Apakah Engkau berpikir kamilah yang paling jahat!?”
"... Kau bertindak terlalu jauh. Pasti ada cara yang lebih baik untuk menghadapinya.”
Ainz mengangkat kepalanya.
Pedang besar Riku tetap ditangguhkan, sepertinya dia tidak punya niat untuk menebasnya saat ini.
“Itu karena Engkau bukanlah korbannya! Bagaimana ketika Engkau yang menghadapinya!? Ketika gandum yang rekan kerjamu hasilkan dicuri sampai tak tersisa!?”
“Jika kau tidak memiliki kekuatan seperti yang kau miliki saat ini, segalanya tidak akan menjadi seperti ini. Seseorang dengan kekuatan harus berhati-hati tentang bagaimana mereka menggunakan kekuatan mereka dan bertanggung jawab atas tindakan mereka - diriku, misalnya, melindungi dunia. Benar. Dunia ini dibawah perlindunganku."
Setelah mendengar retorika lawannya, Ainz berpikir, {si goblok ini akhirnya berbicara}. Sejak tadi dia hanya menjadi pendengar bisu. Beberapa orang lebih menyukai respon para penonton selama pidato mereka sementara yang lain tidak. Dari nada suaranya, Ainz mengetahui yang terbaik yaitu untuk tetap diam.
Ainz mencatat semua yang dia katakan.
"Perbuatan mereka yang mendekati ibuku tercinta itu salah. Kesalahan mereka sama seperti yang pernah ayah lakukan. Pada akhirnya, 'kekuatan absolut sejati tidaklah ada'. Karena itu merupakan sumber dari segala keburukan."
(TLer: 'absolute power corrupts absolutely' pada kalimat kedua berasal dari pepatah Lord Acton yang berarti setiap kali seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain atau serupa, itu membuat dirinya korup/busuk. Secara moral merusak sifat mereka dan mengisi mereka dengan kebanggaan destruktif)
Ainz mengamati Riku dalam diam, menenangkan nafasnya sepelan mungkin.
Riku sedang berapi-api, Ainz tidak seharusnya menganggu dirinya.
Sejujurnya, sedikitpun Ainz tidak bisa mengerti apa yang dibicarakan Riku, tetapi pada saat yang sama dia tidak terdengar seperti dirinya hanya mengoceh omong kosong belaka. Dia harus setidaknya berbicara dengan cara yang bisa dimengerti oleh orang awam seperti Ainz.
“Meskipun akar dari segala kesalahan dapat ditelusuri kembali pada kami, aku tidak akan meminta maaf untuk itu, aku juga tidak bisa membiarkanmu melanjutkan jalan kehancuranmu saat ini. Itu sebabnya - Binasalah. "
"Woosh," pedang besar itu mengayun ke bawah.
Mungkin dia merasa bersalah karena mengeksekusi Ainz yang tak berdaya, pedang itu diayunkan dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dari sebelumnya.
{Tunggu sebentar, tunggu sebentar, tolong ungkapkan beberapa informasi lagi saat kau sedang berada dalam suasana hati yang baik}, Ainz hampir mengatakannya dengan kencang. Lawannya tidak berniat untuk berbicara lagi, maka tidak perlu lagi bermain kata.
—Pertarungan berlanjut.
Elemental Skull, yang dia perintahkan untuk bersiaga, bergegas menuju lintasan pedang besar dan menerima serangan itu.
Ini merupakan penggunaan summon yang efektif, karena Elemental Skull tidak lagi berguna baginya. Itu sebabnya ini pilihan yang tepat. Jika sifat senjatanya sama dengan Spuit Lance milik Shalltear, dia tidak akan melakukan itu. Namun, karena senjata Riku tidak memiliki kemampuan lifesteal, dia dapat dengan bebas menggunakan summon sebagai tumbalnya.
“Hiiiiiiii!? Jadi ini semua salahmu!? Apa kau tidak salah!?”
Ainz menjerit sedih. Siapa 'mereka'? 'Apa' yang mereka lakukan salah? Ainz tidak bisa mengerti sama sekali, tetapi jika dia mengutarakan jawabannya dengan cara ini, mungkin Riku akan menunjukkan lebih banyak informasi. Itu patut dicoba.
Mungkin dia benar-benar merasa bersalah, gerakannya jauh lebih lambat dari sebelumnya. Ainz memanfaatkan kesempatan ini untuk mundur.
Elemental Skull bergegas di antara mereka.
"—Blokir dia!"
Elemental Skull mengucapkan mantranya sementara Ainz berteriak. Riku mengabaikan kerangka itu dan menyerang Ainz. Elemental Skull berusaha menghentikannya, tetapi karena ukurannya dan kurangnya skill untuk melakukannya, dia gagal.
"[ Wall of Skeleton ]!"
Ainz melemparkan mantranya untuk menciptakan dinding memblokir Riku dan Elemental Skull di sisi yang lain.
"Sungguh menyedihkan, Sorcerer King!"
Riku berteriak marah. Mungkin amarahnya dikarenakan Ainz telah meninggalkan summonannya di sisi lain dinding sehingga dia bisa melarikan diri, tetapi itu tidak masalah bagi Ainz. Jika seorang magic caster tidak berada di belakang seseorang tetapi berdiri sendiri, itu tidak akan berbeda dari bunuh diri. Itu akan lebih buruk dari—
Dia bisa dengan mudah terbang ke atas dinding, tetapi Ainz merasa Riku sedang menyerang Elemental Skull dan dinding miliknya.
Dibandingkan dengan Elemental Skull, [ Wall of Skeleton ] tidak terlalu tahan lama. Kemudian segera runtuh karena serangan Riku.
Elemental Skull telah melemparkan beberapa [ Vermillion Nova ] untuk mengurangi HP Riku, tetapi untuk mengalahkannya akan menjadi hal yang sulit. Itu mungkin karena job classnya, tetapi magic resistancenya sangat tinggi.
Mengingat itu yang terjadi, Ainz melemparkan mantra pada Riku.
“[ Temporal Stasis ]”
Ini adalah mantra single-target tingkat sembilan. Meskipun mantra itu bisa menghentikan gerakan lawan, itu juga mencegah mereka dari menerima damage saat mantra itu bertahan. Itu sebabnya biasanya digunakan ketika ada beberapa musuh.
Namun, Ainz melihat mantranya tidak hanya ditolak, tetapi juga ditiadakan sepenuhnya. Sepertinya Riku memiliki tindakan penanggulangan time-stop. Tentu saja, itu tidak terlalu aneh mengingat betapa kuatnya dia.
Pada saat yang sama pedang besar itu diayunkan ke arah Ainz, palu itu juga diayunkan ke arah Elemental Skull.
Ainz menerima damage dari pedang besar itu dan sebagai tindakan pencegahan, melemparkan [ Greater Break Item ] pada senjata lain yang terbang ke arahnya. Itu tidak hanya ditolak, tetapi ditiadakan lagi.
Jadi memang benar senjata itu bisa dianggap sebagai tubuh Riku.
Saat Elemental Skull menerima sejumlah besar damage, Riku melihat ke udara dengan panik.
Sosok itu dengan cepat turun.
Itu adalah Albedo.
"-!"
Ainz mendengar Riku mengeluarkan suara yang bahkan tidak bisa didefinisikan sebagai suara. Dia benar-benar terpana.
Ketika Riku terkejut. Albedo mendekatinya, kecepatannya setara dengan salah satu panah Aura. Lalu-
"Dasar bajinganaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!"
Sementara raungan mengerikan itu terdengar, kapak perang bernama 3F diayunkan dengan niat untuk membelah kepala Riku. Riku mengangkat pedang besar dan tombaknya membentuk tanda silang untuk memblokir serangannya.
Dampak yang diciptakan oleh 3F cukup besar, menyebabkan kedua kaki Riku tenggelam ke tanah.
Pada saat berikutnya, Riku terpental ke samping.
Albedo telah menghentakan kakinya menuju dada Riku. Armor mengeluarkan dentang menyedihkan.
"Dasar serangga! Beraninya kau tidak menghormati Ainz-sama! Tidak bisa dimaafkan !!”
Deklarasi Albedo menyebabkan udara di sekitar mereka bergetar. Dia mulai menyerang setelah itu.
Jarak antara keduanya diperpendek dalam sekejap saat Riku menerima serangan dengan kekuatan yang cukup untuk mengirimnya terbang menuju orbit.
Suara logam berbenturan bersamaan terdengar pada volume yang menusuk telinga.
Riku menggunakan dua senjata melayangnya untuk memblokir serangan ini.
Dia terbang mundur dengan seluruh kekuatannya. Tidak dengan melompat, dia terbang mundur tanpa kakinya menyentuh tanah.
"Albedo, hentikan! Sudah cukup!"
Ainz menghentikan Albedo, yang akan melanjutkan serangannya.
Itu sudah cukup, dia seharusnya tidak membiarkan Albedo bertarung lagi.
"—Saya mengerti."
Sementara tatapan Albedo mengatakan kepadanya dirinya tidak bahagia, Albedo masih menghentikan tindakannya.
Mungkin benar untuk berasumsi Ainz tidak lagi ingin bertarung, Riku mulai mendekat untuk memperpendek jarak di antara mereka.
Albedo berdiri diam di sebelah Ainz, menggunakan tubuhnya sendiri sebagai perisai menghadapi Riku. Dia mungkin waspada untuk serangan jarak jauh yang akan diluncurkan musuhnya.
“Agneía-danna. Aku akan mengatakannya lagi. Jadilah bawahanku! Bagaimana dengan itu!? Aku akan memberikan semua yang kau inginkan!”
Usulannya tidak mendapat jawaban, namun Ainz melanjutkan.
"Sungguh disayangkan! Bagaimanapun, pintu Sorcerous Kingdom selalu terbuka untukmu. Kau bisa datang berkunjung kapan saja kau mau!” Setelah dia mengatakan itu, Ainz merendahkan suaranya untuk berkata pada Albedo, "apakah kau pikir dia masih ingin bertarung?"
"Tidak - saya tidak berpikir dia ingin melanjutkannya lagi. Tetapi, jika dia tidak mundur, mungkin yang terbaik bagi kita untuk mengalahkannya di sini. Jika kita berdua menyerang secara bersamaan, itu seharusnya tidak terlalu sulit kan?”
Meskipun dia seharusnya tidak mendengar percakapan mereka, Riku tetap menghilang. Penghalang yang diciptakannya juga melebur.
Ainz tidak yakin apakah dia telah berteleportasi sebelum menghentikan penghalang atau sebaliknya, dia juga tidak mengetahui kemana Riku melaikan diri.
Meskipun masih ada banyak sesuatu yang harus diselidiki, Ainz merasa seolah-olah mereka telah berhasil menyelesaikan misi mereka.
"... Ya ampun, akhirnya selesai. Kerja bagus."
“Saya tidak layak menerima pujian seperti itu. Mungkin masih ada seseorang yang mengawasi kita. Lebih baik kita kembali terlebih dahulu ke Nazarick."
"Ya, benar."
Setelah memanggil kembali Elemental Skull, Ainz menciptakan [ Greater Teleportation ] untuk pulang bersama Albedo.
----------------------
Mini-FAQ
T: Nyampe mana?
A: 425/568
Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang copas dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.
Gas. Lanjutkan min, mantap wkwk
ReplyDeleteLanjutkan perjuanganmu min
ReplyDeleteWaduh malah makin penasaran cerita berikutnya. Semangat terus min. Mkasih
ReplyDeleteRiku ini keknya cukup merepotkan yak wkwkwk
ReplyDeleteGa terlalu ngerepotin sebenrnya ainz nya aja yg selalu terlalu waspada, terlalu curiga, selalu salah paham jg, pdhl dia lah makhluk terkuat d nw tanpa tandingan
Deleteainz itu menanh strategi.
Deletekalau masalah kekuatan murni dia kalah.
Itu bukan ainz...pandora actor yg nyamar....trus yg dilawannya itu pdl ya wajar pa kewalahan
DeleteGak juga, ainz (PA) cuman mau mengambil sebanyak mungkin informasi dari lawannya, kalo untuk ngalahin armor si Riku, dengan spam mantra offensive, tapi disana dikatakan Ainz gak mau pertarungan berakhir kek gitu
DeleteKalau dia mau bunuh, kan ada mantra instan kill. Jangan lupain itu
DeleteMantra instan kill nggak mempan terhadap riku atau pdl karena bisa menggunakan wild magic
Deletewild magic setara ama WCI
Deletejadi ya bisa di bilang ckup bahaya juga kan
walaupun anggota AOG OP"
Instan kill itu GK mempan karena itu cuman armor doang. GK ada isinya. Yang nyerang Riku itu PA, PA sendiri dipaksa melemah
DeleteRiku itu tsua, dia pake nama palsu, tsua itu naga yg pernah bica nenek rigrit. Aku pernah melihat armor platinum itu di kediamannya tsua. Ya jelas itu boneka, mungkin tsua yg asli lebih kuat. Mungkin kedua belah pihak sama2 menguji kemampuan lawan tanpa mempertontonkan kartu as masing2
DeleteUp juga
ReplyDeleteberbukalah dengan komoe lol
ReplyDeletelah, syg banget ga dibunuh
ReplyDeleteMantap min....di tunggu lanjutannya
ReplyDeleteMau nanya, nasib si azuth gimana?
ReplyDeleteMati
DeleteYaaah... Abis deeeh, cepet amat. Serruuu banget, min.
ReplyDeleteThank's a lot
Anjir armornya gg
ReplyDeleteWuuoooohhhh.... mantap gan...
ReplyDeletegas keun!!
Kok ane rasa kurang seru battlenya ainz vs armornya pdl,rasanya seperti lebih unggul armor pdl ketimbang ainz.
ReplyDeleteitu bukan Ainz, itu Pandora Actor nyamar jadi Ainz
DeleteDari part sebelumnya ane rasa ini ainz sendiri yang lawan,g ada penyebutan pandora nyamar jadi ainz di part sebelumnya
Deletentar bakal dijelasin di part selanjutnya, ainz balik sama albedo ke nazarick, dan ternyata itu memang PA, ainz yg asli memonitor jalannya pertarungan dari nazarick bersama guardian yg lain
Deleteitu bukan pertarungan, tapi lebih ke curi. lihat tingkah laku Pandora Actor (Ainz) yang gak tertarik ama pertarungan, malah tertarik ama kemampuan dan pengetahuan PDL wkwkw
DeleteKok bisa pandora actor?
DeletePerbedaan class/job cuk.. Lagian ainz kan lagi cari informasi bukan niat bertarung kaya lawan shaltear.
DeleteItu PA
DeleteKalo emg bener ada yg nonton
Di nazarik
Reputasi ainz selama ini di pertahankan bakalan hancur dihadapan para NPC
Dan kenapa isi pertarungannya itu seperti benar" ainz.
Mungkin itu udh di rencanakan
Atau emg sengaja di buat gitu ama maruyama sensei
Di tunggu aja di next nya
sengaja dibiarin unggul soalnya lg ngulik informasi lawan sebanyak banyaknya.. liat pas ainz mau ngeluarin mantra spam offensif tp gk jd soalnya klo spam mantra terus²an pst cepet kalah si riku ,
DeleteItu PA
DeleteSelama pertarungan ini, pasti ada yg nonton di nazarick
Dan klo ainz berlutut gitu
Hancur udah reputasi Ainz selama ini di depan NPC
Walaupun mengumpulkan informasi, ainz gak bakalan bertindak sebodoh itu
Jgn meremehkan Ainz sama
Dan kalo di sebutin sebelum bertarung itu pandora actor
Jadi gak seru jalan ceritanya
Kaya gak paham maruyama sensei aja😂😂😂
klo itu emang PA ane gk terlalu janggal, tp klo beneran PA knp albedo ampe marah² gtu?? klo bukan PA melainkan Ainz sendiri kesan ane "apakah Ainz dinerf???" kesannya kaya Ainz jd lemah, wlw secara klo 1 vs 1 Magic caster vs warrior magic casternya rugi besar, tp Ainz masih Player lvl MAX+banyak pengalaman.
Deletemakanya beli novelnya biar tau,
Deletemaruyama-ss ngambek gabisa baca lagi ntar, dan secara gak langsung juga ngebantu mimin juga.
jadilah warga negara yg bisa lebih baik, makasih
Itu PA lur yakali ainz mau berlutut sama lawan haha... lu pikir aja dia bisa ngebantai 200.000 orang pake 1 mantra harus berlutut sama kek gituan apa kaga aneh?, "kalo itu PA kok si albedo ga sadar?" kan ada cerita pas tsuareninya di introgasi sama PA apa lorang kaga nonton? si Sebas tetep aja ngejalanin perintah si PA
DeleteAlsan kenapa PA keliatan lemah Padahal make mantra tier 10 ya karna Doppelganger hanya bisa meniru maksimal 80% kekuatan yang asli, dan gak bisa memakai skill/mantra dari khusus dari job class
DeleteDan bener kata yang di atas kalo PA sengaja pura " Lemah dan terkesan mengulur waktu untuk mencari informasi
Kalau itu ainz asli mah udh kalah duluan tuh armor , ainz gx mungkin berlutut
Deletengehina ainz aja bisa dibunuh albedo, apalagi melecehkan ainz (PA dalam bentuk Ainz).
Delete@ace kan albedo gk terima ngeliat "sosok ainz" direndahkan, walaupun itu PA albedo tetep gk terima makanya marah
Delete*walaupun tau itu PA, albedo tetep gk terima makanya marah*
DeleteGua liatnya keknya albedo gk tahu itu PA deh soalnya natural ekpresinya. Jadi ainz mungkin sengaja gk kasih thu albedo bahwa sosok ainz itu PA dan hanya ngasih thu ke Guardian yg nonton breng dia. Alasannya agar tindakannya natural seperti biasanya.
DeleteNaberal
DeleteAinz pernah berlutut cuy
*walau di WN
Next min
ReplyDeleteSebenarnya Ainz bisa memang itu lawan Riku, Anjir sandiwaranya Ainz Manteo kali
ReplyDeleteItu Pandora aktor gan. Klo ente perhatiin cover volume 14, ainz yang lawan Riku itu ga punya bola di perutnya. Karna itu juga chapter ini disebut perangkap yang sempurna. Cuma buat mancing makhluk superior untuk ngebunuh ainz
Deletehumu humu.. wolrd item orb merah itu yah.. kyana bnr PA ci.. soalnya woord item gabisa di copy..
Delete1 part lagi, semangat admin.
ReplyDeleteItu yang lewan Riku ainz atau Pandora actor sih?
ReplyDeletePandora gan, entar di jelasin di part berikutnya
DeletePAndora gan masa ainz nyebut teman sendiri dengan sebutan supreme beings
DeleteMantappp, lanjut terus
ReplyDeleteJadi nya Ainz apa PA ini ? Serasa kalimat yg dikatakan PA memang
ReplyDeleteSebenernya udah keliatan kalau 'ainz' itu PA, dari kalimat pas 'ainz' nyebut SUPREME BEING, kan kalau ainz asli nyebutnya temen2nya
ReplyDeleteNah iya bener
DeleteDari perilaku Albedo juga
Contoh dia terkesan terlalu santai dan agak pemberontak
Padahal kalo sama Ainz dia bakalan nurut manut tanpa protes atau gak setuju secara Terang"an dan balas berargumen
Kayak biasa nya
Min, Skull itu bukannya tengkorak? skeleton yg artinya kerangka. Thanks Min..
ReplyDeleteBelum ada visualisasi bentuk monsternya, kemungkinan tengkorak melayang trus pemakai 4 elemen, merujuk ke Lich yg pernah dipanggil buat ngalahin Lizardmen
DeleteTambah seru ceritanya..
ReplyDeleteSemangat terus min
epic momen albedo klo ga ditahan ainz penyok juga tuh kaleng kerupuk pdl kaya powered suit :3
ReplyDeleteGg min lanjutkan mantap pokoknya
ReplyDeletearmor'y doang setara lvl 90... gmna bentuk naga'y.. lvl 101 kek'y..
ReplyDeleteItu pvp gx terlalu serius bro PA cuma mau cari informasi tentang entitas kuat yang bisa bunuh Orang" nazarik
DeleteMantap
ReplyDeleteLanjutkan min
Makasih mimin 🥰🥰🥰
ReplyDeleteTerima kasih atas terjemahanya, sehat selalu mimin :)
ReplyDeleteMantapppppp
ReplyDeleteMantap... 👍👍👍
ReplyDeletemantap lanjutkan min 👍👍👍
ReplyDeleteTtep smangat min🥳🥳💪💪
ReplyDeletePandora actor memang NPC yg nyaris sempurna mantap lah
ReplyDeletemakin penasaran kedepannya gimana.nasib azuth gimana ya,jangan2 udh mati nih wkwkwkwk.Blue rose pindah ke sorcerous kingdom ?
ReplyDeleteIya azuth mati
DeleteGaskeun min... Part selanjutnya..!!
ReplyDeleteLanjut min, puasa bntr lgi selesai. Mudah mudahan malam hari raya udh tamat. Mo baca dri awal
ReplyDeleteThanks min semangat
ReplyDeleteitu ainz ga mempelajari sihir elemental bkn karena dia emg lemah, tp batasan job necromancy jd dia cm ngambil sedikit sihir elemental dan fokus di sihir kematian
ReplyDelete*catatan
ReplyDeletekata riku bukan idiom min, tp emg krna bapaknya riku si ainz masuk isekai
bapaknya tergila gila ama kekuatan world class item jd dia terus manggil player dari yggdrasil, trnyta ngga semua player baik kayak "8 raja serakah" dan ainz ini
ok
Deletebapaknya siapa dah????
DeleteHmmm, teori konspirasi yg menarik
Deletekalo gak salah namanya dragon emperor 😶
DeleteYes si dragon emperor
Deleteklo yg pgn baca ada di overlord bonus volume
DeleteIya dragon emperor terlalu serakah dan pada akhirnya kena karmanya di keroyok dan di bunuh oleh 8 raja tamak
DeleteYup , dan ainz lah player terakhir yg di culik dragon emperor. Kalau Ainz bisa ngeratain dragon emperor fix ainz jadi makhluk terkuat di NW
DeleteMau sekuat apapun lawan, tetap mc yang menang.
DeleteLanjut min
ReplyDeleteThanks Min ditunggu chapter selanjutnya
ReplyDeleteLanjutkan!
ReplyDeleteNext
ReplyDeleteNi armor pernah ketemu sheltear wktu msih ilang ingatan, sekali serang langsung kaburr. Sekarang ktemu albedo malah kabur lagii donkk...
ReplyDeletepierceing nya kritikal langsung nembus armor
DeleteYupzz.. Kaya ada yg janggall..
ReplyDeleteDi tunggu kelanjutannya min.. Semangat
bgamana nasib red drop???
ReplyDeleteAra~
ReplyDeleteSip mantap lanjut gan
ReplyDeleteLanjut gan
ReplyDeletePadahal itu kan cuma boneka yg d kendaliin sama si naga, kok Ainz malah terlalu waspada sampai" harus nundukin kepala
ReplyDeleteJd agak kecewa gw
Itu pandora actor. G mungkin kali ainz sampe nunduk walau niat nya buat ngumpulin info org kuat di new world.
DeleteNext chapter ada penjelasan nya
Itu PA , kalau Ainz Sampek nunduk bakal hancur reputasi Ainz di mata warga nazarik,
DeleteUun. Lu bacanya gimana sihh ngerti ga minimallah dari judul partnya.
DeleteNaif kalau aiNz mahkluk terkuat masih ada dragon emperor dan deepdarknes dragon lord kekuatan nya sama dengan WCL
DeleteDia kg tau kemampuan musuh sm dia boneka atau bukan , msh sebatas ngumpulin informasi dari lawannya ,,
DeletePandora actor terbaik lah
ReplyDeletesasuga
ReplyDeleteSemangat beb
ReplyDeleteLanjutkan min
ReplyDeleteriku tu golemnya naga ya? yg di anime season2 pas lawan salltear itu...?
ReplyDeleteMeriah cuy.. .comment"y...luar biasa... Pas baca... Chapter ini.. Makin kepingin lanjut... Syng g mampu beli... Makasih min... Sehat selalu
ReplyDeleteBukan platinum itu,,, tapi armor yg dilapisi ama platinum makanya pa gk bisa nerawang bahan dari armornya 😂
ReplyDeleteItu terbuat dari wild magic gan karena itu PA kira armornya termasuk bagian tubuh
DeleteNgeliat komentar pada ngebahas ainz atau PA yg ngelawan pdl... Hadueh
ReplyDeleteMakanya baca side storynya dulu di situ ada adegan serupa ainz pura pura kalah untuk memancing informasi tentang lawan
ReplyDeletemasa ainz nyebut lucifer dengan salah satu supreme beings, Pasti dia nyebutnya dengan salah satu teman anggota guild yang bikin bencana di guild
DeleteMaruyama sensei emang top, bikin kita larut dlm cerita. Sampe pada debat sendiri, hahahaha. Mantaaap!!!
ReplyDeleteLagian itu riku kena tabok albedo juga penyok gaes, masa ainz kwalahan. Gak dong, sepertinya ainz mmg lg ngulik informasi dr musuh. Secara ainz pasti punya rencana, di bantu si genius demiurge sm albedo. Yaaa yg psti seru sekali n tak terduga..
Than'k min, semangat n sukses
Karna lawan PA cuman Armor yg di kendalikan PDL mangkanya gak bisa instant kill :"v coba PDL nya langsung nongol Sekali skill Lv10 Mecahin jantung nya langsung mati Tu PDL :"v Kalau ainz Gak terlalu waspada Mungkin NW udh Rata :"v Padahal para player yg dulu nongol di NW udh mati semua,lagian yg nongol ke NW itu sekelompok party player , gak kayak Ainz seluruh Guild nya di transfer ke NW
ReplyDeleteMantra instant kill nggak mempan untuk pdl soalnya dia bisa menggunakan wild magic bahkan WCI (downfall of castel and country) yang dimiliki slane theocharacy juga nggak mempan terhadap pdl itulah sebabnya theocharacy sangat mewaspadai pdl
DeleteSetau ane mempan kok gan , itu karna cuman armor golem yg gak ada kehidupan mangkanya gak mempan ,kalau PDL nya nongol awto modar dia , terutama cuman ainz yg bisa pakai magic tingkat super.
DeleteInstant death gak guna buat pdl,ada syarat tertentu
DeleteInstan death ga berfungsi tapi sebagai gantinya berefek stun
DeleteInstant death berfungsi ama tubuh asli PDL menurut ane sih , karna karma Gelap milik Ainz pasti lebih tinggi dari karma suci PDL
Deletekebangetan ains main2 cari info dr pdl nya nih, nyampe kzl w! pites aja tu pdl ga usah kasi kabur...
ReplyDeletekalau dragon emperor udh mati berarti fix guild nazarick guild yg tersisa di new world..selebihnya cuma sisa2 player/peninggalannya..makluk terkuat di new world berarti ainz skrg
ReplyDeleteyahh riku, kenapa mundur, mau ngopi dulu kah?
ReplyDeletelanjut...... semangat mimin cayank
Mungkin karna bapak nya manggil :"v
DeleteSungguh menarik ngg sabar ama lanjutannya, btw jika ainz di panggil pas penutupan game, apakah ainz player terakhir yang di panggil?
ReplyDeleteYup, karna kalau ada player lain yg ke panggil pasti udh duluan muncul di NW , karna menurut yg dikatakan ama theory Baik 6 Dewa ataupun 8 raja rakus muncul di NW pasti mensombongkan kekuatannya
Deletemantap lanjutkan tugas mu min, semangat.
ReplyDeleteAnjir PA jago banget aktingnya dan nggak berlebihan.
Riku ini asli menjengkelkan, lebih mendominasi rasanya kalau ainz menangkap boneka ini atau menghancurkannya sekalian memaksa tubuh asli platinum dragon lord keluar dari sarangnya sekalian, cuman seekor dragon lord tapi sombongnya sampai keterlaluan, menjengkelkan
ReplyDeleteKebanyakan karakter naga emang sombong mngkn merasa ras mereka tinggi
DeleteSombong??? Dari segi mananya sombong..namanya juga lagi bertarung jadi wajar klo si riku lebih banyak diamnya
DeleteSombong??? Namanya juga lagi bertarung jadi wajar klo si riku lebih banyak diamnya dari pada ngomongnya.
DeleteDisinilah bisa di lihat, kebodohan dan kesombongan itu selalu dekat satu sama lain, sementara ainz(PA)dengan baik tidak menjadi sombong sembari mengumpulkan informasi melalui argumen dan komunikasi untuk kepentinga dan keuntungannya, di sisi lain apaaa? Riku? Dragonlord? Klw bukan sombong berarti bodoh kan? Masa harus di jelaskan lagi
DeleteNanti disceen juga itu PDL berfikir Kalo Ainz itu lemah jadi bisa diartikan si PDL ini ngeremehin juga
DeleteWkwkwkwkwk elu yg bilang lagi, 'ngeremihin juga' meremehkan lawan adalah salah satu bentuk kesombongan, bukannya makin jelas?
DeleteUplah ppq
ReplyDeleteMasuk akal kalau PA, soalnya nggk mungkin ainz dbiarin sendirian gtu tanpa para guardian
ReplyDeleteah dungurians.. kalian wahai para mahluk bahlul yang tak beli novel, baca komen pun kagak.. masih berfikiran bahwa itu Ainz yg asli.. dasar mahluk dongorians
ReplyDeleteNgakak dia sendiri gk ngaca ☝️
Deleteya lu kira yg baca disini semua reader gratisan semua gitu ? trus lu doang yg kaga ? trus lu kira yg beli bisa 100% lebih paham drpd yg baca gratisan gitu ?
Deletebersyukurlah kalo udah beli, bisa suport pemilik karya dengan membeli.
tp ya gasampe ngebodohin yg laen juga lah, mentang" udab beli.
bisa aja mereka yg nanya dan komen emang masih bingung memahami ceritanya, atau emang cari yg bahasa serumpun yg lebih mudah pengertiannya.
saling respect lah bro.
kan sama'an kita, kl km beli ngapain ngunjungi situs ini ye kan?
Deleteini nih. beli LN ori cuman buat gaya, upload di youtube di pamerin dengn judul Unboxing ... Tp pas mau baca, Bacanya tetap di translate-an.. dasar ampas..
Deleteberterimaksihlah sama Admin karna mau neranslate overlord
kebanyakan mikir perasaan gk ada seru nya ni volum udah buntu kah si maruyama?
ReplyDeletebisa jadi seperti itu (karna maksa mempercepat tamat vol 17) - bisa juga TLnya yg belum rapi. smoga aja adminnya mau revisi trus dibikin PDF
DeleteYa lu bantu gue rapiin 'kata/kalimat' mana yang kata lu kaga rapi dengan cara komen disini
DeleteNGENTOT AMAT, Nyuruh2 orang seenak jidat.
DASAR KONTOL ANJING!!!
lu ngapain marah marah. gua cuman berharap aja lo mau ngrapiin kalo gak mau yaudah gausah marah2 njir
DeleteCoba baca Mini FAQ, disitu dah w kasih tau
DeleteKALO ADA KALIMAT/KATA/IDIOM YANG SALAH W TERJEMAH
TUNJUKKIN BAGIAN MANA, ATAU KALO LU TAU GIMANA BENERNYA TARO DI KOMENTAR
Kalimat sesederhana itu aja masa nggak dicerna
peringatan lo berlaku nggak tu. auto delete aja klo lo marah ato ngambek. kelar deh
DeleteAuthor itu Penulis ini Novel = Maruyama Kugane
DeleteGue disini cuma Translator, apa hubungannya?
Nah gitu min ngegas saya suka gaya anda panutan 🥰
DeleteNah gitu donk berantem, w ga suka liat kalian rukun.
Deletewkwk lucu juga, pdl ketipu dikiranya ainz(pandora actor) itu asli dan setara dengannya..
ReplyDeletetunggu saja waktunya saat pertemuan ainz yang sebenarnya didepan pdl
Banyak bener dah spoiler bertebaram dikomentar, hahaha. Pengen komen gxtp Sayangnya ad bisa bales komen org laen
ReplyDeletebahkan meskipun si ainz itu pandora yg lagi nyamar, sebenernya gampang ngalahin armor PDL, si PDL level 90 doang, tp emg di suruh ainz buat nyari informasi dulu ttg PDL ini dan siapa tau bisa di ajak ke pihak ainz buat nambah kekuatan, krna si ainz ini guild master yg 'sangat super hati hati'
ReplyDeletehahahha
ReplyDeletepada bingung itu PA ato ainz ya!!
ReplyDeletepada gak baca spoiler sih.. hahaha
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMakasih min, lanjut trus
ReplyDeleteMasih ada teocracy di ujung sana, jgn pada ngegas dulu. Nikmati az alunan ceritanya .Hajar trooz min up lagi.
ReplyDeleteGw ngrsa ampas komen disini. Ha.ha
Gak usah komen kalo gk mau
DeleteDan juga jgn spoiler ampas 🖕
Gue ngerasa sampah koment di bales ampas, apalagi yg bls
DeleteYg ditakuti itu bukan teoracy menurut ane lebih diwaspadai kekuatan dragon emperor + WCI yg dia miliki
DeleteTy Min TLnya.. Semangat ampe akhir
ReplyDeleteLnjut min,,,klok ainz kok trasa lemah,,klok PA kmungkinan dari cara ngeluarin magic tier ny,,klok ainz jrng lsung pake magic tier tingkt atas,,tapi knpa smpt mikir mau pake perfct warior,,apa itu PA tapi ainz liat dari miror trus ainz yg koment,,,brpikir keras
ReplyDeleteLanjut min, akhirny ada yg upload udah nyari2
ReplyDeleteLanjut min,semangat TLnya
ReplyDeletePart 4 nya belum ada min? Di menu ada tulisannya w pencet g bisa. Wkwkwk. Maap ni pendatang baru.
ReplyDeletesebenarnya ainz ngumpulin informasi itu karena tau pas duel nya itu si PDL nya pake golem armor , si ainz ngantisipasi klo misalkan ada lebih dari si armor [dl itu jadi bisa buat bahan referensi ngalahinnya pake kelemahand dia, poko nya senjata overlord itu informasi, klo udah dpt informasi yang ckup banyak maka pembantaian pun dilakukan, contohnya kayak di overlord bonus volume yang lawan elder coffind draogn lord disitu ainz pura2 lemah jadi kayak lich buat nyari tau dlu kelemahan sama skill yang dimiliki , klo sekiranya mampu atau bisa dikalahin sama si ainz baru eksekusi
ReplyDeletekemungkinan nanti perang lawan slane theocracy juga ada proses pengumpulan informasinya dlu , klo menurut gw kayaknya nanti pas perang lawan slane theocracy itu dia di adu dombain sama sisa2 prajurit elf kingdom atau beast kingdom karena slane theocracy itu menjunjung manusia makhluk tertinggi , jadi bisa jadi alasan seandainya beast kingdom mau aliansi tpi ditolak atau ada main belakang jadinya ada bentrokan sampai perang + dibantu2 sama sorcery kingdom dan aliansi (holy kingdom), karena yang bisa dilihat dari peta secara keselurahan kerajaan ainz udah ber aliansi sama draconic kingdom, holy kingdom, baharut empire yang dimana slane theocracy terkepung sama itu semua negara
ReplyDeletesalam damai cuman bagi2 pendapat bukan spoiler atau apa , karena ln overlord ini ln yang satu2nya saya sukai
terimakasih mimin yang udah upload
Yg penasaran sama nasib azuth, dia belom mati yaa, dilepas ma albedo. Hehe
ReplyDeleteAzuth mati brey
DeleteLiat nih di readoverlord.com, udah keluar yg part 4. Azuth belom mati. Lagian gua udah baca sampe tamat buat volume 14. -_-
Deleteinfo" part 4 udh kluar
ReplyDeleteYup , walaupun kayaknya gak ada player lain di NW tapi Kemungkinan besar Masih ada banyak WCI di NW jadi ainz cukup waspada
ReplyDeleteTernyata si Gundam masih bisa goyangin pinggul, kagak mati AZ.
ReplyDeletePA is best Actor
ReplyDeletePart 4 kapan keluar min??
ReplyDeleteYg english udh keluar tu :"v
DeletePart 4!
ReplyDeleteseru juga nih perangnya. tp, ini yg nyerang shaltear dulu kan? aneh bgt kalau lawan shaltear aja mundur, lawan ainz yg notabene tuannya bisa menang.
ReplyDeletePDL Mungkin mundur karna shaltear udh di kasih effect WCI , Lagian PA yg nyamar jadi ainz Gak terlalu serius gelud nya kalau enggak udh kalah tu armor PDL
DeleteDtnggu next postnya min ��
ReplyDeleteDitunggu Sai Kuze Updatetan Berikutnya.. Thanks Sebelumnya atas Terjemahannya
ReplyDeleteditunggu part 5 nya
ReplyDeletePart 4 bisa di buka?
DeleteKan banyak yg bilang tuh Pandora???
ReplyDeleteKan yg boleh pakek tuh cincin nazarick cuma albedo ama ainz doang
Keren sih tapi klo akting sampe berlutut gitu teru s ketauan Dimanfloor guardian dimana wibawamu Ainz...
ReplyDeleteOk thanks
ReplyDeleteMakasih Min
ReplyDeleteLanjut
ReplyDeleteSumpah gw kesel banget di bab ini
ReplyDeleteEntah gaya penulisan / gk cocok di TL nya
Apa karena Maruyama-sensei ngebut biar cepat tamat?
Aduh pdahal ini novel terseru menurut ku, mlah mau lngsng d tamatin grgr ad yang lapor ke maruyama sensei..., lqnjut min"
ReplyDeleteJadi inget sama PDL yg bisa ngegerakin armornya
ReplyDeleteLanjott
ReplyDeleteLanjut
ReplyDeleteKayanya kubah pelindung Riku cma mncegah orang keluar. Jd, sprti pelindung 1 sisi... selain it, Hero telah muncullll...salut am kta2 bijak Riku👍
ReplyDeleteSahurr 🗿
ReplyDeleteNgnt. Meskipun dah tau itu Pandora Tpi ttp aja boring bet bacanya dah gtu ngehancuri citra nya si ainz meskipun itu si pandora. Ampe ktdran 2 kali bkin ngantuk banyak cocot
ReplyDeleteBtw masa iya PA berlutut pdhal dia jga kek guardion floor trs harga dirinya pasti tinggi kek demi albedo tipe najis berlutut kecuali Ke ainz. Dah gtu berlututnya pke indentitas Ainz Lagi
ReplyDelete