May 06, 2020

OVERLORD Bahasa Indonesia Volume 14 Chapter 3 - Part 5

Translator: Sai Kuze

Chapter 3 - Raja Terakhir




              Menteri Urusan Militer terkejut dengan jawaban ini, matanya membuka sangat lebar sehingga hampir membentuk lingkaran. Mungkin itulah pertama kalinya Zanac melihatnya berekspresi.

        Zanac mulai mengingat pertemuannya dengan Sorcerer King.

        Memang benar dari luar, dia terlihat seperti monster yang menakutkan, memancarkan aura menindas. Zanac bahkan tidak bisa memahami seberapa mahal harga pakaian yang dimilikinya. Namun, meski begitu, satu-satunya prioritasnya, alasan di balik semua tindakannya, adalah untuk kebahagiaan orang-orang yang dia sayangi. Bukankah itu keinginan yang paling biasa?

        Jujur, itu seharusnya bukan tanggapan dari seorang undead, musuh bebuyutan mahluk hidup. Dia terlalu manusia.

        Dia tidak bisa memahami tingkat pertimbangan yang Sorcerer King berikan pada masalah ini sehingga sampai pada kesimpulan ini, tetapi dari sedikit percakapan itu, dia dapat sedikit bersimpati padanya.


        “Haha, ya, memang. Seperti manusia biasa."


        Zanac mengalihkan pandangannya dari menteri menuju bagian luar tenda.

        Jika dikatakan, sebelum - sebelum semuanya berubah seperti ini, mungkin dia bisa memikirkan metode yang lebih baik untuk menangani hal ini. Namun, mereka sudah melewati titik tidak bisa kembali.


        "... Jadi bagaimana susunan hierarki komando dan persiapan pertempurannya?"

        "Bawahan Yang Mulia- mereka yang berasal dari ibu kota sudah siap untuk segera bergerak, menyebarkan orang-orang kita di antara tempat tinggal di ibukota terbukti efektif. Namun kecepatan retribusi para bangsawan bodoh, sangatlah lamban. Mereka masih memperdebatkan siapa yang harus menjadi garda depan.”


        Menteri urusan militer terus mengoceh tanpa menyembunyikan penghinaannya.


        “Hmmm, mau bagaimana lagi. Mereka tidak di bawah perintah kita. Beberapa bangsawan bahkan belum menyatakan kesiapan mereka mengorbankan diri. Kita hanya bisa berharap bahwa mereka tidak akan memulai pertempuran sebelum kita semua siap. Semakin rendah harapan kita, semakin tidak kecewa kita nantinya.”


        Memang merepotkan jika mereka bahkan tidak bisa menyinkronkan pasukan mereka sendiri untuk pertempuran ini. Bisa dikatakan, tanpa pasukan para bangsawan, mereka akan kehilangan seperempat prajurit mereka yang bisa digerakan. Skenario itu akan sama merepotkannya.

Bahkan jika mantra Sorcerer King hanya membunuh 200.000 orang seperti terakhir kalinya, dengan asumsi setengah dari bangsawan dan pasukan mereka yang bertahan hidup, seberapa banyak tanggung jawab yang akan dilimpahkan kepada seperempat dari pasukan mereka saat ini?


      
          "Jadi, apa strategi kita saat ini?"

        "Sama sekali tidak ada, Yang Mulia." Menteri Urusan Militer tertawa dengan cara yang lelah dan apatis. “Kami tidak terpikirkan sebuah rencana, kami hanya akan secara membabi buta menerjang mereka. Karena itu ... Jika kita tidak melakukan apa pun untuk mencegah tentara kehilangan moral mereka, hal itu tidak bagus... Haruskah saya membentuk pasukan anti-melarikan diri?"

        "Tidak perlu. Daripada itu, para knight kerajaan harus ditempatkan di depan, dan—"

        "—Yang Mulia, maafkan saya karena mengatakan sesuatu diluar topik, bagaimana jika kita menjadi garda depan."


        Zanac memandang ke arahnya dengan tatapan yang mengatakan, {apakah kau yakin?}. Mengesampingkan kondisinya sendiri, sulit baginya untuk membayangkan pria kurus dan pesimistic ini bisa mengayunkan pedang.


        "Jika seseorang harus berdiri di depan, tolong izinkan saya menjadi pria itu. Yang Mulia harus memerintah dari belakang."


        Zanac dan menteri saling memandang sebentar dan dia mengangguk.


        "Saya sangat senang anda bisa mengerti ..." Tatapan menteri mengarah ke langit-langit tenda. Tidak ada sesuatu yang penting disana, tak bisa juga melihat langit, namun dia menatapnya sejenak dan dia bergumam pada dirinya sendiri.


        "Sejujurnya, saya tidak pernah menyukai pria itu, Stronoff, namun tidak satu hari pun berlalu di mana aku tidak berharap dia bisa berada di sini..."

        “Aku tau rasanya. Bedanya, aku cukup menyukainya.”


        Sama seperti menteri yang dengan lemah lembut tersenyum, keributan perlahan dapat terdengar dari luar.


        "Apa yang sedang terjadi? Apakah Sorcerous Kingdom membuat pergerakan?”

        "Bukan..." Zanac memfokuskan telinganya dan tertawa, "Benar-benar bukan itu."


        Sekelompok orang yang dipenuhi dengan kemarahan menyerbu tenda.

        Bangsawan yang wilayah kekuasaannya ada di sekitar - meskipun agak jauh dari - ibukota. Di antara mereka merupakan para bangsawan yang beberapa saat yang lalu berekspresi pucat dan apa yang terlihat seperti tentara bayaran memegang pedang bernoda darah.


        “Apa yang ingin kalian lakukan dengan pedang terhunus di tenda Yang Mulia! Mundur!"


        Tak satu pun dari para bangsawan menjawab keluhan menteri urusan militer. Mereka semua memandang ke arah Zanac seperti tikus yang terpojok.

            Zanac ingin memegangi perutnya dengan tertawa lepas.

        Dia cukup banyak merasakannya ketika memasuki tenda, ​​dia benar-benar mengerti apa yang dipikirkan kebodohan mereka.

        Dia telah menunjuk para knight di bawahnya untuk menduduki posisi memerintah, maka bagi mereka yang dijauhkan dari sisinya merupakan sebuah penghinaan. Ini merupakan pemberontakan yang dipicu oleh hilangnya hak terpilih mereka, namun dirinya tidak berharap mereka bersekongkol melawannya terutama dalam situasi seperti ini. Dia tidak bisa menduga rasionalitas manusia telah jatuh serendah ini.

        Tidak, itu tidak akurat.

        Tindakan mereka dalam arti tertentu, dibenarkan. Mereka hanya mencoba keberuntungan mereka untuk kesempatan bertahan hidup.

        Zanac hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Dia tidak bisa berempati dengan mereka, dia tidak bisa memuaskan keraguan mereka, dia tidak bisa menyatukan mereka di bawah bendera yang sama.

        Apa yang akan dilakukan ayahnya? Zanac hampir menghancurkan wajah serius yang telah dia buat dengan usaha terbaiknya menahan tawa terbahak-bahak.


        "Mundur! Dasar bodoh!”

        "...Kumohon hentikan! Menteri!"

        "Tetapi! Yang mulia!"

        "Aku bilang hentikan! Kaulah yang seharunya mundur."

        "Saya tidak bisa menerima perintah itu."

        "Menteri-"

        "—Inilah akhirmu, Yang Mulia. Sekarang tidak ada gunanya mengulur waktu."

        "... Hmph. Aku tidak merencanakan hal seperti itu.”



        Meskipun dia mengenakan armor yang merupakan harta kerajaan, Zanac tidak terlatih dengan baik untuk pertempuran. Jika itu merupakan saudaranya, ini akan menjadi cerita yang berbeda, tetapi tidak mungkin bagi Zanac sendiri untuk membunuh setiap musuh di sini.

        Jika pengkhianatan mereka bukanlah pemicu saat ini tetapi telah direncanakan dengan baik sejak awal, dia tidak akan memiliki kesempatan sama sekali untuk selamat.

         Dia memusatkan pandangannya pada mereka dan melihat mereka ketakutan.

     Sangat memalukan. Jika mereka benar-benar percaya pada diri mereka sendiri, mereka akan mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi. Itulah sebabnya Zanac mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, untuk menyampaikan gertakannya.


        “Jadi, adakah topik penting untuk di bahas yang membuat kalian mendatangi tendaku? Apakah kalian tidak mengerti apa artinya mengacungkan pedang di sini, di hadapanku?”

        “—Tentu saja, Yang Mulia. Tolong, hentikan perang ini.”
      
          Zanac tersenyum.


        "Buang-buang waktu jika kalian berpikir untuk menyerah pada Yang Mulia Sorcerer King. Aku telah menerima pesannya dengan keras dan jelas, dia tidak akan pernah menerima kepatuhan kita... Meskipun kalian mungkin tidak mempercayaiku, satu-satunya keinginan kita yaitu kekalahan Yang Mulia Sorcerer King."

        "Tak ada jalan kita bisa menang..."


        Salah satu bangsawan bergumam dan Zanac menyetujuinya.


        “Meski begitu, kita tidak punya pilihan selain bertarung. Aku telah menyarankan penundukan kerajaan, tetapi tidak ada gunanya. Akan aku tegaskan, satu-satunya harapan kita untuk bertahan hidup yaitu melewati pertempuran ini."

        "... Mungkin itu yang terjadi untuk Yang Mulia, tetapi, mungkin jika kami memberikan kontribusi yang cukup, mereka akan membiarkan kami hidup - tolong korbankan dirimu  supaya kami berkemungkinan bertahan hidup."


        Para bangsawan mulai bergabung dalam kesepakatan.


        “Semua ini bermula karena orang-orang yang menghalangi transportasi gandum Sorcerous Kingdom. Kami seharusnya tidak dimintai pertanggungjawaban karenanya!”

        "Kami akan menjanjikan kesetiaan kepada Sorcerer King."


        Bagi Zanac, apa yang mereka katakan tidak berbeda dengan apa yang dikatakan wanita bangsawan tentang ksatria ideal mereka selama pesta teh. Namun, dia mengerti dari mana pemikiran itu berasal.


       “Biarkan aku mengatakan satu hal, tidak ada gunanya kalian membawa diriku kepadanya. Aku, sebagai anggota keluarga kerajaan, telah memutuskan untuk berjuang sampai akhir. Kalian yang ingin mati di sini, cobalah!”


        Yareyaredaze.

        Menyerang teman sendiri, benar-benar lucu.

        Tidak, dia harus menganggap dirinya beruntung karena orang-orang bodoh ini akan memenuhi tujuan mereka di sini. Tentunya mereka tidak bisa membebani saudara perempuan atau ayahnya setelah ini kan? 

        Yah, lagipula saudara perempuannya akan aman dari para idiot ini karena warrior itu berada di sisinya.


        "Mereka yang ingin mengambil kepalaku, datanglah jika kalian berani!!"


        Zanac menarik pedangnya dan berdiri membelakangi menteri.
(TLer: mempercayakan pundaknya)

        Sementara dia tidak yakin dengan ilmu pedangnya, armornya bukanlah hanya sekedar sebagai hiasan saja.

        Zanac menatap para bangsawan, mereka membeku tak bergerak.


        "Apa!? Kalian anemia ya!? Bukankah seharusnya kalian setidaknya sudah siap untuk mengotori tangan, bahkan jika kalian mencekokiku dengan racun!? Bukankah seharusnya tekad kalian sudah bulat?!"


    Para bangsawan saling memandang.

    Mereka bahkan tidak menghiraukannya, sungguh menyedihkan. Apakah hidupnya benar-benar akan diakhiri oleh para bajingan tak kompeten seperti mereka?

        Akhir hari itu, setelah menyaksikan kekuatan militer Sorcerer King, pastilah ketakutan yang membuat mereka begitu picik sehingga tidak dapat memberikan alasan.

        Lagipula dia tidak cocok untuk memerintah. Dia tidak memiliki kebajikan seperti ayahnya, karisma seperti kakaknya, atau kecerdasan seperti adiknya. Dia tidak punya apa-apa, namun itu tak apa. Dia tidak ingin menjadi raja, dia hanya menginginkan Kingdom berfungsi.

        Benar.

        Untuk memberi kerajaan ini, rakyatnya, dan keluarganya.

        Untuk memberi mereka kebahagiaan.

        Lalu, salah satu bangsawan memanggil orang-orang di luar tenda dan beberapa tentara bayaran yang terlihat tangguh masuk.

        Zanac memutar-mutar lidahnya dan mengingat kembali bayangan kakaknya yang mengayunkan pedang. Dia menirukan gerakan kakaknya dan mengacungkan pedang pada para bangsawan.



----



       Di tenda mereka, Cocytus, Aura, dan Mare baru saja membahas pengepungan ibukota yang akan dilaksanakan ketika Albedo, yang seharusnya melakukan pemeriksaan akhir formasi, tiba dengan ekspresi bermasalah. {Apa yang terjadi?} Albedo menanggapi tatapan pertanyaannya.


        "Ainz-sama, sepertinya ada keributan di tenda musuh."

        "...Apa? Keributan? Apa yang terjadi?"


        Ainz berdiri dan berjalan keluar dari tenda. Terlihat memang ada semacam masalah di sana, atau lebih tepatnya dikatakan perpecahan telah terjadi diantara mereka.

        Pada akhirnya, sekelompok kavaleri muncul dari tenda musuh. Mereka tidak terlihat seolah-oleh sebagai garda depan yang bersemangat.

        Saat Ainz memperhatikan mereka dengan seksama, kelompok itu dengan cepat mencapai garda depan Sorcerous Kingdom. Mereka merupakan tentara bayaran yang dilengkapi dengan semua jenis peralatan, serta beberapa bangsawan.

        Seorang pria di masa jayanya, yang memiliki aura seorang bangsawan, melangkah keluar dari kelompok itu. Pria itu mulai berteriak hampir histeris, suaranya yang ditunjukkan pada Ainz terbawa oleh angin.


        “Saya memiliki sesuatu yang harus di diskusikan dengan Yang Mulia Sorcerer King! Kumohon!"


        Zanac tidak ada di antara mereka. Keributan di tenda mereka ditambah beberapa bangsawan dalam kelompok ini memberi tahu Ainz semua yang perlu dia ketahui.


        "... Albedo, bawa mereka."


        Dia tidak melihat ke arah Albedo yang membungkuk, tetapi sebaliknya kembali ke tendanya di mana tubuhnya ambruk dengan kencang ke atas takhta sementaranya. Tiga guardian berdiri diam di sebelah Ainz.

        Setelah beberapa saat, sepuluh bangsawan dibawa oleh Albedo. Tentara bayaran yang melayani sebagai pengawal kelihatannya telah ditinggalkan.       

        Mereka dikejutkan oleh pemandangan Ainz di atas singgasananya, lebih dikejutkan oleh pemandangan Cocytus di sisinya, dan kebingungan oleh kehadiran Aura dan Mare.


    "Berlututlah seperti yang seharusnya dilakukan ketika menemui penguasa."


        Para bangsawan Kingdom menekuk lutut di dekat pintu masuk tenda dan menundukkan kepala mereka ke arah Ainz.


        "Angkat kepala kalian."


        Ucap Albedo, yang saat ini berdiri di sebelah Ainz.


        "Suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda, Yang Mulia."


        Yang tertua dari para bangsawan mulai berbicara. Dari ekspresi yang lain, dia sepertinya merupakan pemimpin pagar betis ini.


        “Kami kagum akan kebesaran Yang Mulia dan ingin melayani di bawah pemerintahan anda. Pertama-tama, kami memiliki penawaran untuk Yang Mulia..."


        Salah satu bangsawan mengeluarkan benda seperti karung dari punggungnya. Albedo hendak merespon sebelum Ainz menghentikannya. Dia berdiri perlahan - seperti yang telah dia lakukan berkali-kali - dari tahtanya dan melangkah ke arah bangsawan.

        Karung itu diserahkan padanya.


        {Sepertinya bukan jebakan ya...}


        Ainz yang kecewa melihat karung itu.

        Aroma darah merebak dari dalam karung, dia sudah bisa menebak apa yang ada di dalamnya.

        Ainz membukanya untuk melihat isinya.

        Matanya bertemu dengan mata Zanac.

        Ainz mengamatinya dengan seksama. Mereka baru saja bertemu, jadi sulit baginya untuk mengatakan apakah ini tubuh tiruan atau bukan. Namun, mengingat bagaimana mereka bertindak, tidak mungkin ini merupakan kepala peniru.

        Ainz menutup karungnya, berjalan kembali ke singgasananya untuk menyerahkan karung itu pada Albedo, dan berkata,


        "Beri dia pemakaman yang layak."


        Dirinya memiliki banyak mayat lain yang bisa dia gunakan untuk menciptakan undead, melepaskan jasad Zanac tidaklah apa-apa.


        "Jadi, apa yang terjadi pada armor yang dia kenakan?"


        Para bangsawan memandang ke arah Ainz dengan ekspresi bingung setelah mendengar pertanyaan Ainz. Mereka mungkin berpikir kepala jenderal mereka lebih dari cukup diberikan sebagai hadiah.


        "Apa? Apa kalian tak memiliki jawaban untuk pertanyaan Ainz-sama?"

        "T-Tidak! Ya, itu, armor itu masih ada di mayat sang pangeran di tendanya.”


        Bangsawan yang bertindak sebagai perwakilan mereka dengan tergesa-gesa menjawab pertanyaan Albedo, yang tanpa ekspresi.


        "Begitukah…? Aku mengerti... Kalian semua. Kerja bagus."


        Para bangsawan menjawabnya dengan "Ya!" saat kelegaan mencuat di wajah mereka dan saat mereka menundukkan kepala.


        “Aku akan memberi hadiah yang pantas atas pencapaian kalian. Jadi, apa yang kalian inginkan?”

        “Tolong, lepaskan saya dan keluarga saya! Yang Mulia Sorcerer King! Saya bersumpah kesetiaan mutlak saya untuk anda!"


        Tiba-tiba, bangsawan di belakang perwakilan mulai berteriak, membuat perwakilan menjadi kesal dan menggonggong,


        "Orang ini! Saya juga! Yang Mulia! Kumohon berikan juga karunia yang sama kepada saya!”


        Semakin banyak gonggongan "saya juga!”. Ainz melambaikan tangannya dengan murah hati untuk membungkam permohonan mereka.


        "-Aku mengerti. Aku mengerti. Aku benar-benar mengerti kalian semua. Semua orang di sini menginginkan hal yang sama, benar?” Para bangsawan mulai menganggukkan kepala mereka dengan gila, “begitkah? Yah, kalau begitu aku tidak akan membunuh kalian. Albedo - kirim mereka pada Neuronist."

        "—Baik."

        "Yang Mulia, bagaimana dengan keluarga kami...?"


        Ainz tidak mengabaikan salah satu bangsawan yang berusaha berbisik kepadanya.


        "Keluargamu juga?" Ainz tersenyum. Tentu saja, mereka tidak punya cara untuk memahami itu. "Untuk kalian. Albedo, tanyakan di mana keluarga mereka dan kirim juga mereka.”

        "Baik, Ainz-sama. —Kalian semua, kemarilah.”


        Para bangsawan dibawa pergi dari tenda oleh Albedo. Setelah mereka pergi, Ainz memberi isyarat agar Aura keluar dan memberikan perintah berikut,


        “Mereka yang tidak ingin mati, jangan berikan kepada mereka. Itu perintah."

        "Ya, Ainz-sama!"


        Ainz menangkap tangan Aura saat dia hendak pergi. Dia melanjutkannya pada Aura yang kebingungan.


        "Bahkan jika mereka menginginkan kematian, jangan berikan itu pada mereka untuk saat ini."

        "Baik!"


        Setelah dia melepaskan tangannya dan setelah dia memastikan dirinya tidak memiliki perintah lain, Aura mengejar Albedo.

        Tatapan Ainz tetap terpaku di punggung Aura saat dia memberi perintah kepada dua guardian yang tersisa.


        “Aku kehilangan minat. Dengan Cocytus sebagai komandan dan Mare sebagai komandan kedua, aku mengizinkan kalian berdua untuk menggunakan kemampuan kalian sepenuhnya. Jangan biarkan satu pun penduduk Kingdom tanpa terluka.”


        Keduanya merespons dengan tegas.

        Satu jam kemudian - tentara yang merupakan harapan terakhir Re-Estize Kingdom menghilang sepenuhnya dari muka dunia ini.



----------------------


Mini-FAQ
T: Nyampe mana?
A: 357/568

Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini



Peringatan: Novel ini versi bajakan !!! Author ngambek, auto delete!! Belilah Novel aslinya jika sudah tersedia!!

136 comments:

  1. Lumayan zanac ga perlu disiksa neoronis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya gmna ya cuk lu dibunuh sama orang yang ingin lu lindungi n kan bangsadd padahal kalo perang juga zanack bakalan mati dengan cara yang lembut kaya yang di katakan ainz bangsawan nya goblok banget kek philip

      Delete
  2. Gw ga nyangka zanac mati nya kek gitu

    ReplyDelete
  3. oiiiiiiiiiii keluarga kyouhukou di kasi makan gaaaaaaaaaaaak

    ReplyDelete
  4. Huwahhh... sy mulai mmyukai zanac,,,
    Mmng dia tdak sperti ayah dan saudara saudarinya.. tapi dia lebih memiliki kepedulian tulus untuk kerajaan... yahh setidakny ngak ktemu banci anehh itu😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju, Zanac mengalami perkembangan sifat dan pribadi yang bagus, tapi sayang harus meninggal dalam keadaan yang tragis

      Delete
    2. Ya Bener Tuh Sayang Banget, Coba Dia Di Jadiin Salah Satu Bidak Kayak Eight Fingers Pasti Menarik

      Delete
    3. gk cocok kl zanac jadiin bidak.
      udah keren kok akhir zanac ke gini, yah melawan ainz meski tau hasilnya kek gazef.
      ainz pun ngasih penghormtan kan ke zanac.

      Delete
  5. RIP Zanac, walaupun diawal perkenalan sifat nya kurang baik, tapi menjelang kematiannya, patut di acungin jempol perubahan sikapnya.

    ReplyDelete
  6. Nyingkat nya kebangetan jir,tau tau mati semua XD

    ReplyDelete
  7. Btw zanac leh uga,dengan sifat tulus menjunjung negri nya

    ReplyDelete
  8. Setidaknya zannack tidak perlu menderita karena disikda neuronist paint kill. N Untuk Bangsawan Bodoh ya nikmati aja kehidupan Kalian bersama Neuronist 😆😆😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka Di Jadiin Paduan Suara Pengagungan Ainz-Sama Sama Gan 🤣🤣

      Delete
  9. Komennya belum banyak ,gw masuk min.

    ReplyDelete
  10. Udh tau di nazarick hukuman yg paling ringan kematian ini malah minta ga mati kan jdi ketemu neuronist tau rasa dah dicolok2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka Gak Nyadar Betapa Murah Hati Nya Ainz-Sama wkwkk

      Delete
  11. Tiba-tiba zanac mati dan sejam kemudian seluruh pasukan mati pertarungan yg ga penting skip aja gan

    ReplyDelete
  12. Zannac boleh juga, tapi gw tertarik si putri apa bisa selamat nanti di Ibukota, kan kata Ainz "jangan biarkan satu pun tanpa cedera"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo siputri mah aman kayaknya.. telling ane sih.. soalnya kan putri udah kerja sama albedo di novel sebelumya.. cmiw

      Delete
    2. Rener bakalan jadi demon gan , imp gitu , liat deh judul di bukunya ,

      Delete
    3. Di bocoran nya sih dia jadi penghuni nazarik nanti

      Delete
    4. Bukannya nanti si Rener bakalan gantiin ayahnya jadi pemimpin negara boneka di kingdom.

      Delete
    5. Katanya udh resmi tinggal di lantai 9 Nazarik

      Delete
  13. Pengen hidup dengan neuronist pula bangsawan pekok....

    ReplyDelete
  14. Gue harap epilog nya entar nyeritain jircniv yang mendapat banyak surat ucapan terimakasih dari rakyatnya karena telah tunduk pada Sorcerous Kingdom sehingga terhindar dari nasib yang menimpa kingdom XD.

    ReplyDelete
  15. Semangat miin, gaasss ^^b

    ReplyDelete
  16. Perang nya gx di ceritakan ya , padahal pengen tau kekuatan albedo , aura, Mare , cocytus

    ReplyDelete
  17. 😍😍
    Ttep smangat mimin💪💪🥳

    ReplyDelete
  18. Thanks Min Sekarang Udah Bisa Saling Balas Komen Dan Diskusi 😁

    ReplyDelete
  19. Hadiah terbaik dari nazarick adalah kematian tanpa rasa sakit, yaitu instant death, kaya gazef, tanpa sakit sedikit pun,

    ReplyDelete
  20. Kasian zanac sampai akhir masih memikirkan kebaikan kingdom termasuk Renner saudarinya.Andai dia tau klo Renner punya andil terbesar dalam kehancuran kingdom.Dan buat bangsawan bodoh speechless(setuju bgt nasib mereka 'happy ending' sm neuronist), semoga nasib philip jg sama.

    ReplyDelete
  21. "dia tidak memiliki kebajikan seperti ayahnya,karisma seperti kakaknya atau kecerdasan seperti adiknya".
    Tapi meskipun begitu menurut gue pribadi Zanac adalah orang yg paling tepat untuk menjadi raja.
    Seandainya saja raja rampossa tidak naif dan menjadikan zanac sebagai raja mungkin hal ini tidak akan terjadi mengingat kepribadian zanac yang begitu peduli terhadap negaranya sama seperti kaisar jirniv

    ReplyDelete
  22. Salut buat Zanac.
    Dalam kondisi kayak gitu memang hal yang paling normal itu ya menerima kematian dengan lapang dada.
    Namun sayang nya para bangsawan bodoh yang tamak malah memilih jalur yang lebih mengerikan dari kematian.
    Fumu...

    ReplyDelete
  23. Yaelah coeg kirain perangnya bakal epic, ternyata hanya berakhir dengan 1 paragraf -_-

    ReplyDelete
  24. Pengembangan karakter Zanac padahal bagus, sayang harus mati

    ReplyDelete
  25. Taunya cuma segitu aja.. Udah ketebak sih cerita kelanjutannya.... Bakalan perang debat albedo ama raja tua... Om

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayana gabakal debat deh.. pst yg ada pembantaian abiss. perintah ainz kan jgn biarkan satupun tanpa terluka,paling pas di ibukota red drop n blue rose bakal halangin baru epic war dah..

      Delete
  26. Wooowww.... sereemmm...
    Tetap semnagat Min

    ReplyDelete
  27. Perhatian sekali bangsawan2 itu mau menyerahkan diri ke ainz,kalo dinazarick penghuninya butuh mainan2 baru

    ReplyDelete
  28. Kok komentar histori dihilangkan min? Kalo gak salah hitori bilang udah sampe page 370 dan bakal diupload besok ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. lah ngapain w terjemah komentarnya Hitori, kan ini nerjemah ke Indonya w

      Delete
    2. Lhah hitori kan yang nerjemahin ke inggris nya? :v W kira bakal dikasih kredit gtu dengan nerjemahin semua tulisan Tanpa dihilangi (termasuk hitori's comment corner). Ya gpp juga sih asal update terus aka ya min. Semangat

      Delete
  29. Janji ama pestonya Dan nigredo gimana tuh cocytus sama mare bantai semua tentara , terus ains ngamuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan udh kota pinggir laut diawal awal yg diserang death knight :v

      Delete
    2. Yup, kota utara kingdom yg di pinggir laut udh dibiarin lolos,

      Delete
  30. Padahal pengen tau respon philip atas kebodohanya.tiba tiba sudah bersih semua

    ReplyDelete
  31. gue baca sambil denger voracity max volume ajiibbbbb.. semangat min up teroosss.. rip zanac :v

    ReplyDelete
  32. Min bagi skin epic lesley dong

    ReplyDelete
  33. yup akhirnya kesan dark fantasy nya dihadirin lagi setelah 300an halaman

    ReplyDelete
  34. kek nya emang di singkat" nih ..
    author nya gerah wkkwkw
    scene-nya philip di skip, trus theocracy di gabung ke perang kingdom , kondisi perang di skip tau" uda rata prajurit nya ..
    part zz ,rigrid sama godkin harusnya di kasih scane lebih nih nanti .. kalo di singkat juga .. fix volume 15 uda tamat hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wajar sih diskip soalnya kalaupun dipanjangin buat apa, mereka kan prajurit biasa tanpa ada hal menarik. Justru buat lebih fokus ke cerita yang bener2 menarik dipanjanginnya.

      Delete
    2. Kan gerahnya gara2 kita jg yg nikmatin bajakanya hahaha , tp mau gmn lg , gabisa bahasa jepang ,english jg payah xD

      Delete
  35. mksih min TL nya.. sehat terus, ditunggu part selanjut ny..

    ReplyDelete
  36. Zanac bilang silahkan bunuh gue sekarang ikhlas gue dibilangin ngeyel rang ga dikasih ampun..para bangsawan mamam lu prajurit PD mati lu gue selamet...hilma pst ngomong dasar bego mending mati dr PD ketemu tuh banci 😃 sakitnya tuh di anu ga ilang ilang

    ReplyDelete
  37. Ntaps, sayang Zanac mati dengan cara seperti itu :3

    ReplyDelete
  38. Rip zanac
    Biarpunya mti dihianati tapi tetap ngejunjung tinggi perasanya, kelihatan Gg bangetlah pokonya

    ReplyDelete
  39. Memang, sempat kepikiran "kenapa zanac ngk di jadiin monster nazarik aja begitu berasa agak mendingan ketimbang ranner yg bengkok" gara² agak pro sama karakternya di akhir², tapi ya itu, zanac benar² rata² tanpa apa² selain sudut pandang penguasa yang telah sedikit lebih terbuka dari karakter lain, perduli dengan negaranya yang jelas rata² pangeran juga begitu dan beberapa kebiasaan biasa lainya, tapi tetap saja, "lalu apa?, Ngk ada fungsi signifikan dari zanac, jadi dari segi logisnya ranner masih merupakan pilihan yang lebih baik, pinter + bakat khusus, walau agak bengkok tapi dalam konteks 'berguna' ranner jelas berguna daripada zanac

    ReplyDelete
  40. Ngentoq novel gue di pending lagi shipmentnya anjng, ...gegara covid kntl

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mulut anda kotor
      Ini Mimin nunggu englishnya dr hitori-sama. Corona-chan gk ada hubungannya :v

      Delete
  41. maruyama sensei pinter banget mainin perasaan...
    di bikin se simpati mungkin sama 1 karakter dan akhir'y di bunuh dan bikin nyess...
    saya suka saya suka.

    ReplyDelete
  42. Akhir nya kingdom jadi musnah juga , tinggal tunggu lawan sesama player aja .

    ReplyDelete
  43. Belum ku baca , koment dulu hehe. Makasih udah TL admin

    ReplyDelete
  44. Kebut min English ya dah klwar

    ReplyDelete
  45. Perangkap yang sudah di persiapkan, itu taktik ainz ato taktik powered suit.

    ReplyDelete
  46. Belum update ya? Karena English nya udah kluar Kirain udah ��

    ReplyDelete
  47. Mantap lanjutkan dengan semangat. Terima Kasih min

    ReplyDelete
  48. Woah!!! Bukankah itu akhir yang sangat tak terduga!

    ReplyDelete
  49. Busrek, tau tau mati si Zanac, sehabis baca paragraf keberanian Zanac buat yg mau penggal palanya dia, eh di akhir beneran otek palanya :v Salut deh. Tapi kesannya sanyang aja gitu... Kematiannya terlalu instan, kematian Gajep terlihat lebih baik. Gw penasaran pasca si armor pdl yg kabur setelah Albedo ikut nimbrung ribut.

    ReplyDelete
  50. Sdikit spotlier ntar nyeritain s Hilma & eigfigher, trus s cocodol bakalan masuk k ruangan s banci untk d baptis, bklan ad pertempuran epic yg pake powersuit vs albedo & Ainzz pokokny mantap dh

    ReplyDelete
  51. Nice min chara development zanac,unfortunely he dead but where is the chapter 6?is it error?however fighting min.

    ReplyDelete
  52. bukanya kingdom punya world class item, kok ga dipake ?

    ReplyDelete
  53. Mamposs kalian bangsawan brengsek

    ReplyDelete
  54. Mengheningkan cipta selama satu menit untuk zanac,,,ngefeel gw

    ReplyDelete
  55. Fukkkk merinding gw ngliat capter ini

    ReplyDelete
  56. War 1jam? maen dota aj kurang

    ReplyDelete
  57. Kalo zanac gk di bunuh mungkin mereka gk akan mati disiksa

    ReplyDelete
  58. Kasian sama seneng juga Zanac mati di tangan orang tolol yang bakal dibedah seumur hidup. Mampus!!!

    ReplyDelete
  59. Wah matinya di hianati, kasian amat si zanac, pdhl gw kira dia bakalan jd bidaknya ainz d masa depan, sayang sekali..

    ReplyDelete
  60. Pembersihan total...all kill
    Ntaps...

    ReplyDelete
  61. sayang banget karakter zanac di bunuh awalnya emg sifatnya jelek tp seiring berjalannya waktu udah tobat nyamuk,mungkin bisa di ressurect terus di suruh jadi mata-mata human maybe. btw selamat jalan pangeran zanar RIP nama mu akan selalu di kenang di vol14 OVAAAA lod

    ReplyDelete
  62. Epic nih untuk RIP ny zanac, berkesan banget walau 1 volume ini,. Next

    ReplyDelete
  63. Gw kasihan sama bangsawan yang minta hidup, bisa² di siksa seumur hidup
    ya Ainz udah kasih perintah buat doi terus hidup, walaupun doi minta mati pun tetap di suruh hidup, ya perintah Ainz mutlak
    Ngeri ngebayangin siksa, heal, siksa, heal

    ReplyDelete
  64. Ainz, kejam tp bijak. 🤔😆 udah kaya raja neraka, jirrr... salut am pengarang Overlord... bnar2 luar biasa unik

    ReplyDelete
  65. Zanac penggambaran awalnya seperti orang yg jahat atau licik, tp ternyata dia adalah orang yg sangat peduli dengan kerajaan dn rakyatnya ,sangat respek

    ReplyDelete
  66. Ainz ni bos, the real sifat raja iblis (walau bukan murni ras iblis) gk kayak raja iblis lainnya yang gelar doang raja iblis,sifatnya jauh bgt.

    Ainz bhkan juga gk segan menyiksa keluarga dari bangsawan yg tidak salah apa², klo lu mau bilang tu krna tubuh undead, hy bung lu di volume sebelumnya merhatiin kagak sih kalo tubuh undead hanya berpengaruh ke penekanan emosi.

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon