October 12, 2018

Tsuki ga Michibiku Isekai Douchuu Bahasa Indonesia Chapter 49 - Bunga Gurun, Bunga Pedalaman



Chapter 49 - Bunga Gurun, Bunga Pedalaman


Ambrosia itu biasa tumbuh di gurun.

Itu sebabnya aku membawa Mio dan beberapa orang lainnya untuk mencarinya, ketika beberapa hari telah berlalu, mereka menemukannya.

Tanpa mengganggu area di mana tanaman itu tumbuh, aku membawa beberapa dari mereka pulang. Ketika aku bertanya pada Mio siapa yang merawat bunga-bunga ini, dia menunjuk pada tanaman.


“Saya bertanya kepada anak-anak ini secara langsung. Kami membicarakan tentang perkembang-biakan mereka dan mereka menjawab tidak akan ada masalah dengan itu-desu wa.” (Mio)


Anak-anak ini?

Di dunia ini tanaman bisa bicara juga ya. Fumu, ini sebuah titik buta.


“Jadi Mio bisa berbicara dengan tanaman ya. Alkimia, penyembuhan, kau benar-benar memiliki terlalu banyak spesialisasi tersembunyi.” (Makoto)


Ini sampai di titik aku mungkin salah mengira dia sebagai kotak kejutan.
(TL Note: Si Makoto tadinya ngira Mio ini tipe orang yg mengejutkan, tapi ternyata lebih dari itu)


“Bahkan jika saya mengatakan kalau saya dapat berinteraksi dengan mereka, itu tidak seperti saya dapat berbicara dengan mereka dengan jelas. Kami dapat saling bertukar tujuan kami.” (Mio)
(TL Note: Lebih seperti kek telepati gitu, tapi lebih abstrak)

"Dan? Apakah bisa dicabut dengan akar-akarnya? ”(Makoto)

“Silahkan menunggu sebentar. Jika tidak bisa, kita bisa membawa mereka kembali ke tempat asalnya dan membuat Tomoe-san menciptakan penghalang.” (Mio)


Jika hyumans menemukannya, mereka akan dicabut dari akarnya dan mereka akan mati, itulah yang dia tambahkan.

Aku pikir juga begitu. Mio, kau benar-benar sudah berkembang! Aku benar-benar bahagia!


“Namun, Waka-sama, ada satu masalah. Tidak, bahkan jika saya menyebutnya masalah, itu hanyalah masalah kecil.” (Mio)

"Apa?" (Makoto)


Sekarang sepertinya semua berjalan dengan lancar.


“Mereka mungkin hanya memproklamirkan diri, tetapi sebenarnya ada orang-orang yang melindungi ambrosia. Kali ini kita mengambilnya tanpa memberitahu mereka, namun, aku pikir akan lebih baik untuk menjelaskannya di lain waktu atau itu akan menjadi merepotkan.” (Mio)

"... Orang-orang yang melindunginya?" (Makoto)


Aku mengerti. Jika itu yang terjadi, mereka pasti akan berbalik untuk mencari seseorang yang bertanggung jawab. Karena tergantung pada tindakan mereka, itu bisa berubah menjadi mungkin saja Tsige mengetahui lokasi ambrosia.

Jika ditangani dengan buruk, itu bahkan bisa berubah menjadi perang antara penduduk hutan ini dan Tsige.

Itu tidak bagus.


“Ya, dilihat dari jejaknya, aku pikir mereka berasal dari ras fairy. Ras yang serius dan keras kepala yang tidak mendengarkan situasi orang lain. Saya tidak tahu apakah mereka akan serius mendengarkan kita bahkan jika kita berbicara dengan mereka.” (Mio)

"Tapi jika kita memiliki izin dari tanaman itu sendiri, itu seharusnya tidak menjadi masalah serius, kan?" (Makoto)

“Tidak, seperti yang saya nyatakan sebelumnya, mereka memproklamirkan diri-na no desu. Karena mereka sepertinya tidak memiliki cara untuk saling bertukar tujuan dengan anak-anak ini. Mereka hanya melihatnya sebagai tanaman penting, dan melindungi mereka, itulah bagaimana yang kemungkinan besar terjadi.” (Mio)


... Seperti yang diduga, berbicara dengan tanaman pasti merupakan kemampuan yang sangat langka. Ras fairy kelihatannya seperti tipe yang bisa berbicara dengan pepohonan dan rumput, tetapi mereka di sini tidak terlihat seperti itu.

Menemukan tanaman yang berada di ambang kepunahan dan setelah itu kami melindunginya dan menjaganya. Kami memiliki izin dan terlebih lagi, kami dapat berbicara dengan mereka.

Para fairy, fairy ya. Pixies, dryad, jika Mio mengatakan mereka ini serius dan keras kepala, mereka bahkan bisa menjadi ringan tangan. Jika mereka adalah dryad, mereka berada pada tempat pertama di zona yang tidak akan kuserang.
(TL Note: Bacol Fetishnya Makoto, penampilan Dryad ini biasanya onee-san seksi-seksi dan besar-besar)

Penduduk Tsige terlalu cantik sehingga aku tidak berani menyentuh mereka, aku kurang pede~. Bagaimanapun, aku baik-baik saja. Di atas itu, mengesampingkan para pedagang, para petualang adalah masalahnya. Dari leher hingga bagian bawah mereka begitu terbuka sehingga secara otomatis mataku tertarik melihatnya.

Ini merupakan tingkat yang bahkan pada acara subkultur besar itu akan benar-benar dilampaui, cosplay yang akan membuatmu pulang dengan penampilan pucat yang mengerikan. Bagi perempuan itu seperti racun untuk mata dan bagi laki-laki itu menyebabkanmu ngiler. Salah satu dari mereka membuatmu mempertanyakan kewarasan mereka.
(TL Note: Itu ma khusus buat yang 'sangean' aja)

Acap kali, ada seorang wanita yang separuh bagian atasnya dibiarkan terbuka, ada seorang yang hanya memakai kain tipis yang melilit dadanya. Selain itu, sebagian besar dari mereka bagian bawahnya cuma memakai pakaian seperti gadis Saudi, urutannya benar-benar terbalik ~! Itulah apa yang aku inginkan untuk tsukkomi.
(TL Note: Harusnya celana perempuan penari Saudi dulu baru ngomongin kain tipis melilit dua buah gunungnya)

Ada yang memiliki telinga binatang yang nyata dan elf dengan tubuh langsing yang luar biasa, dan disana juga penuh dengan keindahan berbagai ras yang memenuhi semua jenis fetish tiap kali kau melangkah. Bahkan adakali wanita cantik berjalan dengan pakaian yang sangat menggoda.

SE.LA.IN.I.TU!

Karena kedua pelayanku yang berlevel tinggi (aku benar-benar yakin ini merupakan alasannya!), Ada beberapa wanita yang mencoba merayuku akhir-akhir ini!

Ketika aku kembali ke Asora, abaikan Tomoe, Mio menatapku dengan wajah terangsang (mungkin itu bukan imajinasiku) dan ada saatnya dia datang ke kamarku tanpa diundang. Ya ampun, ini sudah sangat melelahkan. Serius melelahkan. Ini hal yang penting jadi kukatakan ... 'ya, aku tidak peduli lagi dengan itu'. Itulah ungkapan betapa lelahnya diriku.

Terperangkap dalam pengalaman seperti trauma dengan pengakuan cinta dan seketika menjadi dewasa. Kehilangan keinginan berharga dalam banyak artian dan menjadi seorang pertapa.
(TL Note: Phobia ditembak cewe, dan nggak peduli lagi ama gituan)

Ya, ada suatu masa ketika aku pergi menuju distrik lampu merah yang dipenuhi dengan rumah bordil.

Itu merupakan sebuah kesalahan. Aku bahkan tidak ingin mengingatnya.

Aku dipaksa pulang oleh Tomoe dan Mio, dan mereka membuat kehebohan tentang siapa yang harus aku gerayangi. Ketika mereka mulai membuka baju, aku diam-diam mencoba keluar dari sana, tetapi aku dihentikan oleh kabut merah muda yang tampak seperti itu tidak akan baik untuk tubuhku dan jaring laba-laba yang lengket.

Meskipun aku terpikir untuk membayar agar status perjakaku menghilang. Menggerayangi keduanya yang seperti kerabat, agar bisa memasuki hubungan semacam itu, sejujurnya aku merasa itu seperti hal yang tabu. Tomoe dan Mio terlalu dekat denganku. Mereka menyebabkan banyak masalah yang aku rasakan seperti mengurus saudara perempuan yang merepotkan.

Meskipun mereka adalah temanku, pelayanku, hubungan kami lebih dekat dan mendalam.

Dalam hal kenalan, aku memiliki Toa-san yang terlihat persis seperti kohaiku, dan hanya dengan mengingat itu membuat perutku menjadi sakit. Bahkan jika aku kehilangan nalarku sampai pada titik dimana aku akan menyerang wanita yang melintasi di hadapanku, aku mungkin tidak akan menyerang Toa-san.

Sejujurnya, jika seorang wanita yang terlihat seperti Higashi muncul juga, aku yakin diriku akan membangun kanopi di Asora dan menjadi hikikomori!

Saat ini, tidak ada seseorang yang ingin ku ajak ngentot denganku. Itu menyakiti hatiku. Mungkin ceritanya berbeda jika Tomoe dan Mio tak mengenaliku dan bertindak oleh kemauan mereka sendiri.

Oh, mari tinggalkan keadaan seksku untuk saat ini. Jadi aku harus memberikan salam kepada fairy yang seharusnya menjaga ambrosia kan? Aku mengerti.


“Yah, bukan seperti mereka ini orang jahat. Bagaimanapun, kita harus bertemu mereka dan berbicara.” (Makoto)

“Bukankah itu akan menyebabkan masalah pada Waka-sama?” (Mio)

"Aku tidak keberatan" (Makoto)

“Kumohon jangan ~ serahkan saja pada saya. (Mungkin aku seharusnya mencari mereka dan memakannya. Bagi mereka untuk mengambil waktu Waka-sama, sungguh tak tahu tempatnya).” (Mio)


Apa, barusan itu, apa aku mendengar isi pikiran yang sangat berbahaya? Tidak, aku seharusnya tidak bisa mendengar isi pikiran. Lalu apa itu?

Itu pastilah itu. Itu naluriku yang mengatakan kepadaku bahwa menyerahkan ini kepada Mio akan menjadi berbahaya. Tidak diragukan lagi.


"Mio, bukankah sekali-kali rasanya bagus juga berjalan berduaan?" (Makoto)

"!! Berduaan ?!” (Mio)

"Ya, ya, berduaan." (Makoto)

“Ya, saya mau! Ya berjalan berduaan!” (Mio)
(TL Note: <い か い で か> logat ini, entah artinya apaan)


Anjay ngebet banget? Kenapa kau terlalu bersemangat?

Hmm, ras fairy ya. Ras macam apa mereka?

... Akan menyenangkan jika mereka memiliki dada besar dan memiliki sifat seorang maido (pelayan), semoga saja seperti sesosok Ane-sama.
(TL Note: Kakak perempuan yang lebih tua)

Pelayanku sikapnya benar-benar semaunya sendiri.

Jika ada tipe Ane-sama, aku akan menyambutnya dengan tangan terbuka.

Tidak, yang lebih penting.

... Pada kesempatan ini, rasanya bagus juga jika aku menempatkan tipe Ane-sama sebagai kondisi runner-up.
(TL Note: Melepas keperjakaan)

Bukan seseorang seperti Tomoe dan Mio yang menempatkanku sebagai simbol pemujaan, sebuah eksistensi yang menjadi penghambat dari keduanya, aku sangat mencari seseorang seperti itu.


Catatan Penulis:

Mio, bisa dibilang, bodoh.

Makoto tidak bisa dengan santai menggerayanginya karena, terus terang saja, dia tidak berguna.
(TL Note: Dihisap sperma doank, kesukaan Mio kan darah/mananya Makoto)

Tetapi karena dia ada di sana, para wanita di sekitarnya tidak bisa menyentuh dirinya juga (Mio akan menghalanginya). Diblokir, Makoto dalam keadaan tegang yang akan membuatnya meledak setiap saat. Orang itu sendiri belum menyadari bahwa dirinya (Makoto) sedang terpojok sampai sejauh itu, dan ukuran seberbahayanya itu perlahan-lahan meningkat.

Yah, dia ini seorang protagonis remaja. Untuk waktu yang tidak terlalu lama.

Perkembangannya tidak secepat itu, jadi dalam hal cerita, itu mungkin masih jauh. ^^;


“Apakah kita benar-benar meninggalkan bagian pemerkosaan dengan Tomoe dan Mio seperti itu ?! Aku ingin mengetahuinya! ”- Pikiran orang dewasa yang ngenes.


Oke, coba aku jelaskan. Mereka tidak bisa memperkosa Makoto XD. Penulis sendiri mengatakan kepada kita bahwa dia dalam keadaan berbahaya di mana dia sedang tertidur. Jadi aku yakin dia belum melakukannya.


[ Chapter 49 Selesai ]





 Jangan lupa Like Fanspage kami & Share terjemahan ini ya !!!  



EmoticonEmoticon