February 03, 2019

Tsuki ga Michibiku Isekai Douchuu Bahasa Indonesia Chapter 57 - Berbicara dengan Undead ~ Bagian 2 ~




Chapter 57 - Berbicara dengan Undead ~ Bagian 2 ~


Sekarang, negosiasi macam apa yang akan dilakukan Tomoe pada Lich?


"Terima kasih. Hei kerangka yang di sana, tidak, mungkin aku harus memanggilmu Lich. Kau ingin mengetahui tentang para graunt kan? Singkatnya ... bukankah itu berarti kau mengetahui sisi lain dunia?" (Tomoe)


?!

Apa?

Apa yang Tomoe katakan tadi ?!


"? !!!" (Lich)


Lich dengan jelas menunjukkan bahwa dia terganggu oleh penyebutan kata sisi lain dunia. Tapi itu juga sama bagiku.


"Hohoh ~. Tepat sasaran ya. Sebenarnya kau bukan satu-satunya orang yang membicarakan sesuatu tentang graunt. Ada dua jenis yang telah mencapai keberadaan yang disebut graunt. Yang pertama adalah para pahlawan yang mencari kekuatan. Bagi mereka, mereka menumpuk segudang prestasi dan diakui oleh Dewi dan Spirit, dan dilahirkan kembali sebagai mahluk yang diangkat oleh mereka.” (Tomoe)


Jadi ketika kau menjadi mahluk yang diangkat Dewi atau High Spirit, kau menjadi ras yang disebut graunt. Aku bahkan tidak tahu kata graunt sebelumnya, itu sebabnya aku tidak akan bisa menjawabnya.

Namun, apa yang dimaksud sisi lain dunia adalah...

Setelah Tomoe menatap wajah Lich yang runyam sampai puas, dia sekali lagi menghubungkan kata-kata yang dia hentikan di tengah jalan.


"Dan yang dimaksud sisi lain dunia adalah, orang-orang yang tahu bahwa dunia ini bukan satu-satunya di luar sana. Penjelajah, mungkin begitulah aku harus menyebut mereka. Dari lapisan-lapisan kecil di dunia ini serta catatan dari banyak pengunjung yang telah datang di masa lalu, orang-orang yang semula tidak seharusnya tahu tentang keberadaan dunia-dunia itu, beberapa dari mereka akhirnya menjelajah ke sana.” (Tomoe)

"!!"


Lich menatap Tomoe seolah ingin memakannya. Sampai-sampai itu akan membuatmu penasaran apakah dia bisa membunuh seseorang dengan tatapannya. Tatapan mata yang luar biasa intens yang tidak dapat dibandingkan dengan beberapa saat yang lalu.


"Kau kemungkinan besar berpikir seperti ini. Graunt, yang merupakan ras hyuman tertinggi adalah pemilik kekuatan yang benar-benar dapat melakukan perjalanan antar dunia.” (Tomoe)

“I-Itu benar! Jika itu seorang graunt, aku pasti bisa berkeliling dunia. Aku pasti bisa berpindah ke dunia yang aku 'inginkan'! Apakah aku salah?!” (Lich)


Kata-kata Lich seperti bendungan yang rusak, dengan satu napas ia mengatakan semuanya dan menuangkannya ke Tomoe. Meski begitu, penampilan Tomoe yang biasa tidak terpengaruh sama sekali.

Aku mengerti bahwa tidak ada celah bagiku untuk masuk di antara percakapan keduanya.

Namun, aku mendengar kata-kata yang tidak bisa aku lepaskan.

Perjalanan antar dunia. Berpindah ke dunia yang kau inginkan.

Itu ... mungkinkah itu berarti aku akan dapat kembali ke dunia asalku, dunia tempat keluarga dan teman-temanku berada?


"Salah." (Tomoe)


Tomoe, memangnya apa yang kau tahu? Aku memiliki sentimen yang sama dengan dia, aku ingin tahu.


"A-Apa maksudmu?" (Lich)

“Kau pasti telah meneliti banyak buku, legenda, dan dokumen. Aku tidak tahu berapa lama kau telah hidup dan seberapa dalam dedikasimu untuk melakukan itu, sulit bagiku untuk membayangkannya. Dan kemudian, kau menyimpulkan graunt yang ideal bagimu.” (Tomoe)

"??"

“Seperti yang aku katakan beberapa saat yang lalu-ja. Graunt adalah mahluk yang diangkat Dewi dan orang-orang yang mengikutinya, yang bereinkarnasi dan juga orang-orang yang melakukan perjalanan antar dunia ... tidak, lebih tepatnya orang-orang yang melakukan perjalanan antar celah-celah dunia.” (Tomoe)

"???"

"Apa kau tidak mengerti? Singkatnya, graunt adalah sebuah eksistensi baru, sebuah kata yang menunjukkan "salah satu" yang superior. Mereka bukan ras, mereka juga tidak memiliki kekuatan untuk melakukan perjalanan antar dunia-ja yo.” (Tomoe)

"Aaah ?!" (Lich)

“Sementara dengan tubuh hyuman mereka, di masa lalu mereka menemukan lapisan dunia dan menelitinya, dan beberapa dari mereka melemparkan diri ke dalamnya. Ada juga yang tidak sepenuhnya melompat ke lapisan dunia, beberapa dari mereka melihat lapisan dunia lain seolah-olah melihat melalui kaleidoskop dan kembali ke dunia ini. Ketika mereka melakukannya, keberadaan mereka telah berubah menjadi apa yang disebut graunt. Aku tidak tahu apa yang mereka lihat, tetapi mereka hanya meninggalkan sejumlah buku tanpa menceritakan detail yang akurat dan mati sebelum waktunya.” (Tomoe)

"Lalu, bagaimana dengan yang tidak kembali?" (Lich)


Kata-kata Lich seolah-olah dia meremasnya. Aku tidak tahu apakah dia benar-benar ingin tahu, atau mungkin dia tidak ingin tahu.


“Jika mereka tidak bisa berpindah ke dunia lain, maka mereka hidup sebagai graunt. Pada kasus dimana mereka mati sebelum itu terjadi, daging hyumannya akan terpisah dan tersebar. Jika mereka bisa berpindah ke dunia lain, mungkin saja sang Dewi akan mengetahuinya dari Dewa dunia itu, tetapi hal-hal yang terjadi setelah orang itu dilemparkan ke dalam lapisan dunia, selain dari Dewa, tidak ada seorang pun yang akan mengetahuinya. Ada pengecualian, tapi itu mungkin sesuatu yang tidak berhubungan denganmu.” (Tomoe)

"... Tidak mungkin." (Lich)

“Hyuman adalah makhluk hidup yang melihat apa yang ingin mereka lihat-ja. Mereka melihat informasi yang terpecah-pecah dan menghubungkannya dengan cara yang mereka inginkan. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa disalahkan oleh siapa pun. Termasuk dugaanmu tentang para graunt-” (Tomoe)

"Pe ... ngecualian. Itu benar, bagaimana dengan pengecualian ?! Situasi seperti apa yang akan diterimanya?” (Lich)

“……” (Tomoe)


Meskipun kata-kata Tomoe dihentikan di tengah jalan, dia tidak marah. Dia pasti merasakan simpati seperti itu layaknya yang dia prediksi akan terjadi.


"Kumohon, jawablah." (Lich)

“Hanya ada satu pengecualian yang aku tahu, izin dari Dewi-ja. Jika misalnya, Dewi membuka gerbang itu, daripada menjadi graunt, ada peluang lebih tinggi bagi hyuman berubah menjadi human. Tentu saja, bahkan jika aku katakan ada peluang yang lebih tinggi, tingkat keberhasilannya lebih rendah dari 1 persen-ja na.” (Tomoe)


Mengatakan ada peluang lebih tinggi dan itu kurang dari satu persen? Bukankah itu sama saja bunuh diri?

Mendengar sampai titik ini, aku mengerti meskipun Lich sangat menginginkan menjadi seorang graunt, itu tidak berarti dia harus membuang sisi hyumannya.


"Maka, itu berarti... apa yang aku coba ..." (Lich)


Matanya memandang ke meja seolah-olah sedang memakannya. Aku bisa merasakan keputusasaan di matanya yang sudah tidak memancarkan keinginan.


“Aku tidak tahu apa yang ingin kau tuju. Karena jika kau tidak ingin memberi tahuku, aku tidak akan bertanya kepadamu.” (Tomoe)

"..."

"Tapi kau tahu, kau orang yang beruntung seperti Mio yang di sana-ja" (Tomoe)


Mio, tanpa mengetahui alasan mengapa namanya dipanggil begitu tiba-tiba, menatap Tomoe dengan heran.

Tomoe, apa yang kau katakan? Meskipun kau adalah orang yang mengakhiri pencariannya dengan membuatnya putus asa.


“Mio juga, tidak jauh berbeda darimu. Keberadaan yang seharusnya tidak dapat diketahui. Tetapi di depanmu, siapa di sana?” (Tomoe)

"... Makoto-dono kan?" (Lich)

“Itu benar-ja, masterku Makoto-sama-ja. Kau pikir aku ini apa? Hyuman?" (Tomoe)

“... Entahlah. Tidak mungkin seorang hyuman yang memiliki begitu banyak pengetahuan masih bisa hidup sampai saat ini." (Lich)


Tidak tertarik. Kata-kata Lich seolah-olah dia akan menghilang kapan saja.


"Lalu, menurutmu aku ini apa?" (Tomoe)

"Dengan proses eliminasi dirimu pastilah ... seorang Dewi? Mungkin high spirit? Atau mungkin naga superior? Hahaha, bagaimana bisa kalian berubah bentuk menjadi hyuman dan akhirnya datang ke tempat seperti ini.” (Lich)


Orang ini sangat mengesankan. Melihat Tomoe, dan memikirkan tentang apa yang dikatakannya, salah satu jawaban yang dia berikan dari kemungkinan yang dipersempit sebenarnya benar.

Sebagai mantan siswa, aku mengerti hal-hal semacam ini.


“Di sini, jika kau adalah seorang Lich, kau seharusnya bisa melakukannya, coba tebak dari kekuatan sihirku. Analisis semacam itu adalah keahlian favoritmu, kan?” (Tomoe)


Aku bisa merasakan aura yang mirip seperti keinginan bertarung dari tubuh Tomoe dan dia dipenuhi dengan kekuatan sihir.

Lich dengan bingung melihat keadaan itu, tetapi di tengah-tengahnya, matanya terbuka lebar. Apakah benar-benar mungkin untuk membedakan ras seseorang dengan melihat kekuatan sihir mereka?


"Naga. Dan kau adalah salah satu yang terkuat. Jangan bilang ..." (Lich)

“Sungguh orang yang mengesankan. Aku Shen, saat ini aku bernama Tomoe.” (Tomoe)

“S-Shen? Naga kabut, naga yang 'tak terkalahkan' itu ?!" (Lich)


Hei, hei. Tebakannya tepat sekali. Dan dia bahkan tahu nama Shen.

Apakah itu karena wawasan Lich yang mengesankan, atau mungkinkah reputasi nama Shen yang mengesankan?

Tomoe membuat tempat terpencil sebagai tempat tinggalnya, jadi kupikir dia tidak begitu dikenal. Lich sebelumnya adalah hyuman, jadi lebih banyak alasan untuk tidak mengetahuinya.


"Jadi kau sudah menyadarinya. Aku Shen-ja.” (Tomoe)

"Tidak mungkin. Kenapa naga superior di tempat yang ramai dan tidak jelas seperti ini.” (Lich)

“Aku baru saja mengubah keyakinanku-ja yo. Aku telah menemukan seseorang yang lebih berharga untuk kulayani daripada Dewi yang kau sembah. Beberapa hal yang aku bicarakan denganmu, aku pikir ada buku yang pasti menulisnya ... yah, tidak mungkin mereka menulisnya, pembicaraan seperti ini. Jika diketahui bahwa kau bisa keluar dari dunia ini, itu akan menjadi kekacauan besar. Satu-satunya orang yang mengetahui tentang ini adalah orang-orang yang aku sebutkan beberapa saat yang lalu, dan juga, kau tidak boleh mengungkapkannya? Kau pasti nanti akan menjadi target pembersihan.” (Tomoe)

"Lalu, mengapa kau mengatakannya pada diriku?" (Lich)

“Sederhana saja. Aku mengagumimu-ja.” (Tomoe)


Mengagumi, seperti jatuh cinta? Tidak, tidak mungkin. Jelas bukan itu maksudnya. Itu pasti, karena dia bisa membangkitkan kekuatan para ogre hutan atau semacamnya.

Dia memang memiliki ekspresi kekaguman. Mungkinkah ini adalah rencana untuk membangkitkan kekuatan para orc dan lizzard yang telah lama hilang?


"Mengagumi?" (Lich)

“Itu benar-ja. Hei, kau Lich yang menyedihkan yang melupakan namanya ..." (Tomoe)


Dengan ekspresi puas dari di wajahnya, Tomoe perlahan mengucapkan setiap kata seolah merinci masing-masing.


"Jadilah pelayan Waka," (Tomoe)


Dan itu yang dia katakan.



[ Chapter 57 Selesai ]





 Jangan lupa Like Fanspage kami & Share terjemahan ini ya !!!  



1 comment:


EmoticonEmoticon