May 23, 2020

The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 4

Translator: Sai Kuze

Chapter 4 - Berbagi Rahasia


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 4


Ada nampan di tangan Finne. Dia mungkin sedang membawakanku minuman dan memasuki ruangan ketika aku tidak menjawab panggilannya.

Aku mengatakan kepada mereka jika aku tidak membutuhkan makanan, jadi kupikir tidak ada yang akan masuk ke ruanganku. Sungguh tak terduga ada kesalahan perhitungan seperti itu.




“Pa, Pangeran Arnold....? Seseorang yang melakukan transfer barusan, dan penampilan itu.... bukankah itu Silver-sama....?”

"........."


Bisakah aku menipu dirinya jika aku mengatakan jika hobiku berpakaian seperti ini? Tidak, itu mungkin mustahil.

Lalu haruskah aku membunuhnya? Itu juga tidak mungkin. Finne merupakan favorit kaisar. Jika sesuatu terjadi padanya, maka kaisar secara pribadi akan menyelidikinya dan tersangka utamanya sudah pasti diriku. Jika aku menjadi tersangka maka bagian Leo dalam perang suksesi akan berakhir.

Aku tidak bisa menipu dirinya dan aku juga tidak bisa menutup mulutnya.

Aku tidak melihat jalan keluar dari situasi ini.


"........ Kenapa kau memasuki ruanganku?"

"Ah, umm ..... saya membuat manisan kemudian saya berpikir untuk menyajikannya pada Yang Mulia..... dan karena Yang Mulia tidak menjawab ketukan pintu dari saya, saya menduga jika sesuatu telah terjadi."

"Haa....."


Melihat ekspresi menyesal Finne sementara tubuhnya semakin meringkuk membuat hawa permusuhanku juga menghilang.

Keinginanku untuk mengambil tindakan tegas terhadapnya juga menghilang.

Namun, aku tidak bisa meninggalkannya seperti ini.


“Kau mengetahui rahasiaku. Selama itu masalahnya, aku tidak bisa membiarkanmu pergi tanpa melakukan apa-apa.”

"Saya, saya tidak akan memberi tahu siapa pun! Jika identitas sejati Silver adalah seorang pangeran.”

"Kenapa kau malah mengatakannya dengan suara keras seperti itu."

"Ah…."

"Tenanglah. Aku sudah membuat barrier kedap suara. Tidak peduli apa yang kau katakan, itu tidak akan pernah bocor ke luar."

"Be, Begitukah....... Terima kasih banyak......"


Pipi Finne memerah malu.

Sepertinya dia tidak menyadari betapa buruknya situasi yang dirinya hadapi. Jika orang-orang diluar tidak bisa mendengar apapun dari ruangan ini, itu mengartikan tidak peduli apa yang aku lakukan pada Finne saat ini, dia tidak dapat meminta bantuan......


"Apakah kau tak berpikir aku akan melakukan sesuatu padamu?"

"Seperti apa?"

"Misalnya, aku mungkin membunuhmu untuk menutup mulut."

"Yang Mulia? Itu tidak mungkin. Tetapi jika itu yang harus dilakukan Yang Mulia maka saya akan menerimanya."

"...... Tetapi aku tidak ingat terlalu dipercaya?"

"Jika anda merupakan Silver berarti anda pasti sudah mengalahkan para monster kan? Oleh karena itu anda merupakan pahlawan yang menyelamatkan wilayah kami. Dan kenyataan anda datang ke tempat ini sebagai pangeran dan melakukan berbagai aksi rumit juga demi adik aAnda kan? Itu sebabnya saya mempercayai anda. Seseorang yang bisa bergerak demi orang lain seperti anda pastilah orang yang baik.”


Setelah mengatakan itu, Finne menunjukkan senyum yang dipenuhi dengan kebaikan.

Dia benar-benar orang yang baik sampai bisa mempercayai orang seperti diriku.

Karena dia mengetahui aku adalah Silver, dia juga pasti mengetahui setiap langkah yang aku ambil dimaksudkan untuk merendahkan Duke dan meminta dia mendukung kami karena terikat hutang budi. Meski begitu, Finne masih percaya padaku.

Kepercayaan itu tidak bisa dikhianati.


"Satu-satunya yang mengetahui rahasiaku hanyalah Sebas. Dan Sebas tidak akan pernah mengkhianatiku. Jika rahasianya bocor, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Jadi jangan pernah memberi tahu siapa pun tentang ini.”

"Ya! Saya mengerti."


Mendengar jawaban cerianya, aku menghela nafas.

Aku memikirkan menggunakan sihir ilusi untuk membuatnya berpikir jika semua yang terjadi hanyalah mimpi tetapi cepat atau lambat itu pasti akan ketahuan.

Dan setelah itu ketahuan, itu akan menjadi celah fatal bagi kami. Maka lebih baik jika Finne mempercayaiku seperti ini.

Dari obrolan kami, aku sebagian besar bisa memahami kepribadian Finne. Jika rahasianya bocor, itu hanya untuk orang-orang yang dekat dengannya. Tak akan terlambat bahkan jika aku harus menghapus jejak untuk saat itu.


"Tak terduga rahasia yang telah aku jaga untuk waktu yang lama akan terungkap seperti ini......"

"Kumohon bergembiralah. Ini ada manisan untuk anda. Ah, saya akan menuangkan tehnya juga.”


Sembari menatap Finne yang dengan senang hati menyusun kuenya di atas meja dan mulai menyiapkan teh, aku membalasnya dalam benakku.

Lagipula ini salahmu.......



------------------------------------------------------------------



"Itulah kesimpulan laporan untuk kejadian ini."


Abel yang baru saja kembali ke ibukota wilayah kekuasan Duke berlutut di depan Duke dan memberikan laporannya.

Mendengar semuanya, Duke mengangguk beberapa kali dan menyampaikan terima kasihnya kepada Abel.


“Sangat bagus. Aku minta maaf karena itu berubah menjadi quest yang sangat sulit. Ini terpisah dari reward quest tetapi aku ingin kau menerimanya.”


Setelah mengatakan itu dia meletakkan kantong di depan Abel.

Ada sejumlah uang di dalamnya.

Namun, Abel menggelengkan kepalanya dan menolak.


“Hadiah dari quest sudah cukup untuk kami, Tuan. Seperti pernyataan saya dalam laporan sebelumnya, Silverlah orang yang memimpin kami untuk menyelesaikan situasi ini. Mohon maafkan kami.”

"Aku mengerti... Umu, aku mengerti. Jika sesuatu terjadi, aku akan meminta pada kalian lagi. Aku akan menyerahkannya kepada kalian pada saat itu."

"Baik Tuan. Kami pasti akan menjawab kepercayaan anda dan menyelesaikan quest dari anda dengan tangan kami sendiri.”


Abel pergi setelah mengatakannya.

Satu-satunya yang tersisa di dalam hanyalah aku dan Duke.


"Dengan ini, kita sampai pada kesimpulan."

"Ya. Saya sangatlah berterimakasih kepada anda, Yang Mulia. Terima kasih banyak."

“Arahkan rasa terima kasih itu kepada Leo. Bagaimanapun juga aku dan Silver ada di sini demi Leo.”

"Baik... Yang Mulia, Keluarga Duke Kleinert akan memberikan kerja sama dan dukungan penuh kami kepada Pangeran Leonard. Kami pasti akan membalas kebaikan anda."


Aku akhirnya bisa menghembuskan napas lega setelah mendengar ucapannya. Aku menawarkan tangan kananku kepada Duke. Melihat itu, Duke menjabat tanganku.


"Mohon kerjasamanya."

"Kita akan menjadikan Yang Mulia Leonard mendapatkan takhta tanpa kegagalan."

"Ya."


Dengan ini, Leo akan dapat memantapkan dirinya sebagai faksi keempat dalam perang suksesi tiga kubu saat ini.

Dengan ADuke Kleinert yang bergengsi di pihak kami, mereka yang menunggu untuk melihat ke arah mana angin akan bertiup juga akan datang ke sisi Leo.

Ayah kami juga akan mengakui Leo sebagai salah satu kandidat penggantinya, kami akhirnya berdiri di garis start.

Aku masih tidak bisa membiarkan kewaspadaanku menurun tetapi aku masih dalam suasana hati yang baik setelah pekerjaan diselesaikan dengan baik.

Namun, Duke mulai berbicara kepadaku, terlihat agak gelisah.


"Yang Mulia ...... apakah anda memiliki sumber daya manusia yang cukup?"

"Sumber daya manusia ya... aku ingin mengatakan jika kami memilikinya tetapi itu sama sekali tidak cukup. Masih ada juga bangsawan yang memutuskan untuk tetap netral. Memulai negosiasi dengan para bangsawan itu, kami akan membutuhkan lebih banyak orang yang dapat dipercaya.”

"Saya mengerti. Saya lega."

"Apakah kau akan meminjamkan seseorang kepada kami?"

"Ya, saya berpikir untuk menyuruh putri saya menemani anda."

"Apa?"


Aku menjawab tanpa berpikir.

Duke membalas reaksiku dengan senyum pahit.


"Sangatlah normal jika Yang Mulia akan terkejut. Saya juga terkejut ketika kemarin Finne memberitahukannya kepada saya. Rupanya, dia ingin membalas budi pangeran yang telah menyelamatkan wilayah kami dengan cara apapun...... karena putri saya tidak pernah meminta apapun sebelumnya.... Saya sangat tersentuh ketika dirinya mengatakan hal seperti itu."

"Tidak, tunggu.... Aku bisa kena masalah jika kau mengatakannya seperti itu...."

“Jangan berkata seperti itu Yang Mulia. Gadis itu merupakan seseorang yang sangat terkenal di ibukota kekaisaran. Yang Mulia Kaisar juga menyukai dirinya. Dia pasti akan berguna bagi anda.”

"Aku akui itu tetapi... apakah kau tak mempermasalahkannya Duke?"


Ada terlalu banyak manfaat untuk dihitung jika kami memilikinya. Finne sangatlah berguna.

Namun, alasan dia tiba-tiba ingin pergi ke ibukota pastilah karena dia menemukan identitas sejatiku kemarin. Sejujurnya, jika dia tetap diam di dalam wilayahnya maka itu akan membuatku jauh lebih tenang.

Di ibukota kekaisaran, dia akan memiliki kesempatan untuk menghubungi banyak orang dan aku tidak akan mengetahui secara pasti di mana informasi itu bocor.

Jadi aku mencoba untuk menarik hati orang tua yang menyayanginya, tetapi.


“Itulah yang diinginkan gadis itu. Saya mohon manfaatkanlah dirinya entah bagaimana.”

"......"


Aku ingin menarik hatinya menggunakan rasa kasih sayang pada putrinya, tetapi itu malah memberinya dorongan. Ngotot banget sih pak tua ini?

Aku kehabisan alasan untuk menolaknya.

Pada akhirnya, aku membiarkan Finne menemaniku.

Kemudian.


"Kalau begitu aku akan pergi. Otou-sama, Onii-sama.”

"Ya, pastikan dirimu menjadi berguna oke?"

"Jangan lupa juga untuk selalu merawat tubuhmu."


Sembari melihat ayah dan kakak laki-lakinya, Finne menaiki kereta.

Dia melambai kepada mereka dari jendela kereta sampai sosok mereka menghilang, kemudian dia menatapku yang duduk di seberangnya dengan mata menyipit.


"Pangeran Arnold. Meskipun saya bukan seseorang yang berbakat, mohon kerjasamanya.”

"Haa....."

"Apakah anda marah.....?"

“Aku hanya kagum. Mulai sekarang, kita akan bertarung untuk memperebutkan takhta. Ini merupakan pertempuran gelap yang dipenuhi dengan pertumpahan darah tak terhitung jumlahnya. Kalau kau ingin mundur maka hanya sekaranglah waktunya, gimana?”

“Saya sangat memahami hal itu. Meski begitu, saya tetap ingin membantu. Selain itu, jika saya ada di sisi Yang Mulia, bukankah akan lebih mudah bagi anda untuk mengawasi saya?”

"Tidak, jika kau tinggal di dalam wilayahmu maka itu akan membuatku jauh lebih tenang."

"Ehhhhhhh!?"


Melihat Finne melambaikan tangannya dengan panik, aku menghela nafas lagi.

Membiarkan gadis seperti ini mengungkap rahasiaku, aku penasaran bagaimana nasibku nanti.........




----------------------


Komentar Penerjemah :

Weh 3 chapter perhari, mantap soul lah~


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini

10 comments:


EmoticonEmoticon