June 22, 2020

The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 11

Translator: Sai Kuze

Chapter 11 - Awal Yang Bagus


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 11


"HAAAAA! !"

"Oi oi...... melakukan apa saja untuknya......"


Wajahku mengerut setelah aku melihat bagaimana Elna bertarung.

Elna bertarung dengan sekelompok monster serigala merah gelap yang disebut Bloodhound. Jumlah mereka lebih dari tiga puluh. Mereka merupakan monster yang berburu secara berkelompok dan tiap ekornya berperingkat A. Sekelompok Bloodhound yang berjumlah lebih dari tiga puluh, mereka menjadi monster merepotkan yang memiliki kesulitan setara dengan peringkat AAA.

Namun, Elna menghadapi mereka tanpa memedulikan jumlahnya. Bahkan petualang peringkat tinggi akan terkejut dengan ini.



Elna mengeliminasi semua bloodhound dalam hitungan menit dan mengeluarkan perangkat sihir kristal untuk merekam hasilnya.

Hasilnya kemudian segera dikirim menuju markas pusat yang berada di Kiel dan diumumkan kepada semua orang. Kelompok kami saat ini memimpin dengan mengalahkan monster dengan kekuatan setara AAA.

Namun, karena ini sebuah festival, jika kelompok lain entah bagaimana mengalahkan salah satu boss, hasil ini pasti akan terbalik.


"Al! Aku melihat monster di sana! Ayo kita kejar!"

"Tidak, aku sudah lelah. Tidak bisakah kita beristirahat di sebuah kota sekitar sini?"

"Kenapa kau berkata seperti itu? Kita harus memenangkan ini kan?"

"Aku tidak ingat mengatakan jika aku ingin menang..."


Aku tidak bisa membiarkan Elna dan para ksatrianya bergerak sendiri seperti ini.

Anak-anak kaisar yang menuju keluar dengan para ksatria dilengkapi dengan perangkat sihir berbentuk gelang. Para kapten dari masing-masing korp ksatria mengenakan gelang yang serupa, gelang ini dirancang untuk hancur jika mereka berada pada jarak tertentu dari satu sama lain. Kupikir sekitar satu kilometer. Dengan ini, mustahil bagi para ksatria untuk bekerja sendiri.


"Kau mungkin baik-baik saja tetapi yang lain sudah lelah. Ini hanya hari pertama sehingga skornya tidak akan terlalu jauh. Festival ini digelar selama tiga hari, mari kita sudahi hari ini."

"Kau sungguh...."

"Ehh? Kalau tidak salah, aku ini atasanmu kan? Apakah kau mau melanggar perintahku?"

"Kuh..... aku paham. Aku akan mengikuti perintahmu....."

"Baik. Kalau begitu, ayo kita pergi ke kota terdekat."


Setelah mengatakan itu, kami bergerak menuju kota.

Kota ini juga dalam suasana yang meriah, kami menuju ke penginapan yang dipesan Kaisar terlebih dahulu.

Seluruh wilayah timur berada dalam suasana yang meriah. Biasanya, kota seperti ini akan gempar ketika bangsawan dan ksatria terkenal mengunjungi mereka seperti ini. Dalam hal ini, seluruh kota ini bersemangat karena kedatangan Elna. Yah, bagus jika mereka punya alasan untuk bersemangat.


"Mereka benar-benar bersemangat ya."

"Ini merupakan tujuan Kaisar. Festival ini ada untuk mengurangi ketidakpuasan penduduk wilayah timur."


Elna memasuki ruangan yang diberikan padaku.

Sungguh bawahan kurang ajar, dia bahkan tidak mengetuk. Tapi akulah yang membuka pintu untuknya.


"Setidaknya ketuk pintunya dulu."

"Ara? Apakah aku benar-benar perlu?"

"Kalau begitu biarkan aku menanyakan ini padamu. Apa yang akan kau lakukan jika saya memasuki kamarmu tanpa mengetuk?"

"Kurasa, akan segera kutebas."

"ITU SUNGGUH TAK BERALASAN!?"


Aku balas tanpa berpikir.

Berkat itu, anggur di tanganku sedikit tumpah. AAa, sayang sekali.


"Kau benar-benar tidak cocok menjadi bangsawan ya... Cuma karena menumpahkan minuman jangan membuat wajah seperti ini menjadi akhir dari dunia."

"Tak kusangka kau tidak menghargai sebuah minuman meskipun kau seorang kesatria. Kau benar-benar seorang Ojou-sama dibanding menjadi seorang ksatria ya. Kau sama sekali tidak mengerti apa-apa."

"Aku tidak ingin mendengar itu dari seorang pangeran yang bahkan tidak pernah meninggalkan ibukota kekaisaran...... Sebaliknya, memangnya boleh minum-minum sekarang? Aku tidak akan membantumu jika kau esok hari malah mabuk, oke?"


Elna dengan lelah mengatakan itu sembari duduk di kursi tepat di seberangku.

Tanpa armornya, penampilan kasar Elna jauh lebih rentan dari biasanya. Dia mengenakan kemeja putih dan rok merah pendek yang memungkinkannya untuk mudah bergerak. Mataku secara alami tertuju pada kakinya yang cantik dan indah. Lalu aku memperhatikan sesuatu.

Ya. itu beberapa tahun yang lalu ketika aku masih kecil. Aku merupakan seorang pemuda yang sehat dan jahat. Jika ada gadis-gadis cantik, aku pasti akan memeriksanya. Jika aku bisa mengatakannya, aku merasa dada Elna tidak bertambah besar sejak beberapa tahun yang lalu.


"Al~? Aku penasaran kemana kau menatapku?"

"Dadamu."

"SETIDAKNYA COBALAH UNTUK BERBOHONG! MOU.....!"


Mengatakan itu, Elna menyembunyikan dadanya yang sederhana.

Namun, tanpa menghiraukan itu, aku terus menatap dadanya. Elna berusia 17 tahun, satu tahun lebih tua dariku. Tetapi mengingat itu dan ukuran dadanya, itu, bagaimana aku harus mengatakan ini, tidak beruntung. Kata sengsara mungkin lebih akurat.

Finne, di sisi lain, sangat besar. Sebaliknya, bahkan dengan pakaian longgarnya, dia masih lebih besar. Dengan semua pelatihan itu, sepertinya nutrisi tidak pernah sampai ke dadanya ya.


"Tetaplah kuat."

"Jangan katakan itu dengan serius! Apa! Apakah itu satu-satunya hal yang dapat kau katakan setelah menatapnya selama ini!?"

"Aku hanya berpikir itu belum tumbuh sedikitpun. Jadi itu benar-benar tidak bertumbuh lebih besar ya.....​​"

"INI! INI HANYA BERTUMBUH LAMBAT DARI ORANG LAIN! INI TIDAK KECIL!!"

".....Aku mengerti."


Ini merupakan teori yang menyakitkan tetapi aku akan menerimanya. Ini demi Elna.

Ketika aku berpikir begitu, bahu Elna mulai bergetar karena marah. Ups, ini tidak bagus.


"Ku, kupikir itu merupakan hal yang bagus lho! Akan ada seseorang di suatu tempat yang akan bernafsu karena kerataan itu lho!"

"JANGAN MENYEBUTNYA RATA! Ini hanya bertumbuh lebih lambat dari orang lain! Beberapa tahun lagi dan ini akan sangat besar!"

"Bukankah itu tidak mungkin...... paling-paling hanya akan menjadi rata-rata kan?"

"Al...., apakah kau ingin melakukan latihan setelah makan......?"

"ITU PASTI, ITU PASTI! ITU PASTI AKAN BERTUMBUH LEBIH BESAR JADI TENANGKAN DIRIMU!"


Setelah mengatakan itu, aku menjauh dari Elna yang mulai bernapas dalam-dalam seperti yang dia lakukan dalam pertempuran.

Melihat aku gemetaran di sudut ruangan, Elna duduk lagi di kursinya seolah-olah dia kehilangan keinginan untuk bertarung.


"Serius... kau tidak pernah berubah, Al."

"Seseorang tidak berubah hanya dalam beberapa tahun. Fantasi seperti apa yang kau bayangkan dalam diriku?"

"Seorang pangeran normal, normal. Paling tidak, aku tidak ingin orang lain membodohimu......"

"Itu bukanlah sesuatu yang harus kau khawatirkan benar? Lagipula aku selalu melakukan hal-hal bodoh. Tanpa bakat dan selalu bermain-main tanpa bekerja, pangeran ampas yang menempatkan segalanya pada Leo. Aneh kalau aku mengatakannya sendiri, ya."

"Aku sedih dan sakit hati menggantikanmu...."

"Baik terima kasih."


Saat aku dengan ringan berterima kasih padanya, dia memelototiku.

Elna menjatuhkan bahunya dan mendesah. Dia terlalu khawatir. Dan dia bukan seseorang yang punya cukup waktu luang untuk mengkhawatirkanku juga.


"Apakah kau benar-benar mengerti? Justru karena kau tidak pernah mengatakan atau melakukan apa pun, mereka mengolok-olok keluarga kekaisaran. Tahu tidak, beberapa bangsawan secara terang-terangan mengolok-olokmu? Aku mengerti mengapa mereka tidak puas denganmu, kau tidak pernah melakukan apa pun yang cocok menjadi bagian dari keluarga kekaisaran. Tetapi, para bangsawan juga merupakan subjekmu, mereka memiliki kewajiban untuk menghormatimu, bahkan jika itu hanya di permukaan."

"Bahkan para bangsawan memiliki hak untuk mengejekku. Sangat normal memberitahu orang yang tidak baik jika dia tidak baik kan? Kupikir itu hal yang bagus lho."

"Kau mengatakan hal seperti itu lagi! Mereka tidak mencoba menasihatimu kan? Mereka hanya bersenang-senang memandang rendah dirimu! Ini berbeda dengan intimidasi masa kanak-kanak ketika kita masih muda!"


Tidak biasa baginya untuk menjadi panas seperti ini.

Apakah Gied menunjukkan sesuatu di depannya? Atau apakah itu para Menteri? Apa pun itu, aku yakin itu membuat Elna kesal.

Apakah itu sebabnya Elna dengan keinginan kuat menghampiriku.


"Jadi? Apakah kau berpikir jika kau memenangkan ini untukku itu akan menghapus reputasi burukku? Apa yang kau ingin aku lakukan?"

"Selama Leonard ingin menjadi Kaisar, kau juga akan serius. Al, aku percaya padamu. Kau selalu tidak menganggap serius segalanya. Kau selalu begitu. Sungguh-sungguh menghindari segalanya. Semakin rendah reputasimu, semakin tinggi harga Leo. Itu sebabnya kau tidak pernah melakukan sesuatu dengan serius, benar."


Dia merupakan seseorang yang benar-benar mengenalku.

Seperti yang diharapkan dari teman masa kecilku.

Namun, jika kau mengerti itu maka kau juga pasti sudah mengetahui jawabanku.


"Aku baik-baik saja seperti sekarang. Kau juga harus berhenti terlibat denganku setelah festival ini."

"TETAPI AKU!"

"Aku hampir terbunuh."

".....Eh?"


Dengan kalimat tiba-tiba itu, Ella membeku.

Dari jendela, aku bisa melihat orang-orang di kota bersuka ria.

Aku mulai menjelaskan sembari melihat pemandangan seperti itu.


"Pada malam hari, aku diserang ketika aku berjalan di dalam kastil. Jika Sebas tidak ada di sana, aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku tidak harus memberitahumu alasannya bukan?"

"... Apakah itu... salahku.....?"

"Festival ini penting untuk perang suksesi. Posisi duta besar berkuasa penuh ada di depan mata. Secara alami, saudara dan saudariku tidak ingin kehilangan posisi seperti itu. Mereka tentu saja ingin menyingkirkan pesaing mereka. Bahkan jika itu aku."

"Itu..."

"Karena kau pergi menjalankan misimu, kau mungkin tidak mengetahui hal ini tetapi baru-baru ini, saudara-saudaraku sangat tanpa ampun. Mereka berencana melakukan apa saja untuk mendapatkan tahta. Mereka tahu bahwa hanya kematian yang menunggu jika mereka kalah. Mereka tidak akan menyerah atau menunjukkan belas kasihan. Bahkan aku juga akan terbunuh, jika Leo tidak bisa menjadi Kaisar. Tetapi, karena pria tak berdaya sepertiku tiba-tiba tumbuh dalam kekuatan, mereka menggunakan sesuatu seperti itu. Jadi, jangan terlibat. Kau terlalu kuat."


Setelah mengatakan itu, aku secara efektif mendorong Elna menjauh.

Ini juga untuk kebaikan Elna sendiri. Tidak bagus untuk anak ajaib keluarga Amsberg seperti Elna mendukung seorang individu.

Di masa depan, saudara-saudaraku pasti akan berpindah untuk melemahkan Elna. Bukan dalam kemampuannya tetapi dalam kekuatan politiknya.

Keluarga Amsberg juga diisolasi di masa lalu. Itu sebabnya mereka pada dasarnya tidak melangkah menuju politik.

Itulah alasan mengapa Elna tidak boleh berpartisipasi dalam perang suksesi, perjuangan politik terbesar kekaisaran.

Kau tentu akan memiliki sekutu yang kuat tetapi kau pasti akan menciptakan musuh yang sama kuatnya. Yang terbaik yaitu menjaga jarak dengan Elna, baik secara emosional maupun situasi.


".... Aku menyesal."

"Jangan khawatir tentang itu. Lakukan yang terbaik di festival oke."

"...... Un."


Setelah mengatakan, Elna dengan sedih meninggalkan ruangan.

Punggungnya tampak sangat kesepian tetapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa.

Sejak itu, kinerja kami menurun secara cepat.



----------------------


Komentar Penerjemah:
Liburannya udahan, saatnya rush projekan ini!!!!
😈😈😈


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini

2 comments:


EmoticonEmoticon