May 23, 2020

The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 2

Translator: Sai Kuze

Chapter 2 - Peran Ganda


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 2


"KAMI BENAR-BENAR MEMINTA MAAF!"


Duke Kleinert mengatakan itu dan menundukkan kepalanya. Di sisinya, penjaga gerbang muda berambut pirang juga membungkuk. Namun, sepertinya sang duke dengan paksa membawa penjaga itu ke sini, dia tampkanya tidak puas terlihat dari dirinya yang masih belum memahami situasi sepenuhnya.

Untuk dapat terlihat seperti itu dalam situasi ini, dia cukup berani.




"Duke. Kami tidak peduli dengan permintaan maafmu, beri tahu kami apa yang terjadi."

"Y, ya …… ​​rupanya, Silver mengunjungi kami lima hari yang lalu tetapi anak idiotku ini mengusirnya tanpa mengkonfirmasi kebenaran identitasnya......."

"Kamu mengusirnya.......?"

"Tapi ayah! Sangat aneh kan kalau seorang petualang berperingkat SS tiba-tiba muncul di depan mansion kita? Biasanya kau pasti akan berpikir jika orang itu hanya penipu?”

"DIAM! Dasar bodoh! Karena kau tidak terlalu berguna, aku meninggalkanmu untuk menjaga gerbang mansion ketika aku sedang menaklukkan monster! Tugas seperti ini saja kau tidak bisa menjalankannya!"

"Ta, tapi ayah memberitahuku itu kan...? Mengusir semua pria yang datang untuk mengunjungi Finne.....”

“Aku tidak pernah menyuruhmu untuk mengusir petualang peringkat SS! Seharusnya kau bisa mengkonfirmasi kartu petualang Silver terlebih dahulu kan!? Kenapa kau tidak melakukannya!?"

“I, Itu.....”


Mata sang putra mulai berenang mencari-cari alasan. Itulah mata seseorang yang sedang mempertimbangkan untuk berbohong.

Kau dapat mengetahui kapan seorang idiot akan berbohong. Bahkan jika dia berbohong jika Silver tidak menunjukkan kartu petualangnya di sini, kita akan segera mencari tahunya ketika bertanya langsung kepada Silver. Jika ini yang terjadi maka tindakan terbaik yaitu meminta maaf dengan benar dan menundukkan kepalamu untuk menjaga hukuman seminimal mungkin.


"Duke. Kau dapat meninggalkan ceramah untuk putramu nanti. Aku menyesal harus mengatakan ini, tetapi kau juga menanggung kesalahannya.”

“Ba, baik, saya mengerti! Bisakah kita menyelesaikan ini dengan permintaan maaf tertulis resmi untuk Pangeran Arnold dan Pangeran Leonard.....”

"Permintaan maaf tertulis? Permintaan maaf tertulis untuk mengusir petualang peringkat SS yang dikirim seorang pangeran untukmu!? Mari kita dengarkan! Bagaimana kau akan meminta maaf? Kau telah melemparkan lumpur ke wajah Silver, dia mungkin tidak mau bekerja sama dengan kami lagi! Bagaimana kau akan menebus itu!?”

"Itu... Maafkan kami dengan kepala orang tua ini!"

"Dasar bajingan, aku tidak ingin kepalamu! Aku juga tidak ingin kepala putra bodohmu yang mengusir petualang peringkat SS!”


Duke Kleinert putus asa mendengar ucapanku, putranya, di sisi lain, menghembuskan napas lega. Sulit untuk memikirkan orang tua yang sangat baik ini bisa memiliki anak seperti ini.

Selama hidupnya tidak dapat menebusnya, Duke Kleinert harus menawarkan kepada kita hal lain yang dapat dijadikan sebagai kompensasi.

Dan hal itu harus menjadi sesuatu yang penting bagi keluarga Duke dan sesuatu yang berharga bagiku dan Leo.

Dengan kata lain.


“—–Maka saya akan menawarkan diri. Karena itu, tolong maafkan ayah dan kakak saya, Yang Mulia.”


Finne yang berpakaian berwarna biru memasuki ruangan.

Melihat dari dekat, aku tidak bisa menahan rasa kagumku atas kecantikannya. Bahkan ketika aku berada dalam situasi seperti ini, aku tidak bisa mengalihkan pandangan dari Finne.


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 2


Rambut pirangnya yang panjang bergoyang ringan dan bersinar memantulkan cahaya. Mata birunya terlihat begitu dalam seperti lautan memancarkan cahaya yang bisa membungkusmu dengan kebesaran hatinya. Meski tubuhnya kecil, aku bisa merasakan daya tarik dari atas gaunnya.

Ekspresinya sedikit tegang tetapi tidak sampai sejauh itu akan menghilangkan kecantikannya. Sejujurnya, karena dia berkata jika dirinya ingin menawarkan diri, aku ingin menyambutnya dengan tangan terbuka. Tidak peduli siapa dirimu, jika kau seorang laki-laki, maka kau ingin melakukan hal yang sama, aku hampir memberinya jawaban berdasarkan naluri. Namun, ini bukan tempat untuk mengikuti naluriku.

Finne yang muncul di sini berada di luar harapanku. Aku berencana untuk menyudutkan Duke sedikit lagi dan membuatnya bergabung dengan perang suksesi untuk mendukung kami.


“—-! Finne!? Mohon maafkan kami! Yang Mulia! Putriku masih anak-anak!”


Sosok Duke dengan putus asa bersujud mentransmisikan cinta untuk putrinya kepadaku. Dia menawariku kepalanya terlebih dahulu daripada putranya yang melakukan kesalahan dan bersujud untuk menyelamatkan putrinya, dia pasti menjadi ayah yang baik.


"Kumohon, lepaskan ayah dan kakak saya! Saya juga melihat sosok Silver-sama ketika dia mengunjungi kami! Jika itu merupakan dosa maka saya juga menanggungnya!”

“A, adikk saya tidak melakukan kesalahan! Ini semua kesalahan saya! Tolong maafkan saya!"


Putranya juga bersujud saat ini.

Ini seperti itu kan? Suatu skenario dimana aku yang menjadi orang jahatnya.

Aku tidak pernah menduga itu akan menjadi seperti ini. Dan di sini aku memikirkan jika aku masih harus melanjutkan pertempuran psikologis dengan sang duke sedikit lebih lama.

Aku melirik Sebas untuk meminta bantuan. Dia menghela nafas dan membuka mulutnya.


"Yang Mulia. Semua orang dari keluarga Duke sudah bersedia melakukan ini. Bukankah lebih baik menenangkan kemarahan anda juga?”

“Kau ingin aku memaafkan mereka? Kau tahu kan, ereka telah mempermalukan kami berdua!? Jika kami hanya memaafkan kasus semacam ini, tak ada tempat untuk menunjukkan martabat kami!”

“Tidak masalah selama masalah ini dirahasiakan. Mari kita buat kasus ini tidak pernah terjadi.”

"Lalu bagaimana dengan Silver!?"

“Dia merupakan pria dengan rasa tanggung jawab yang besar. Dia tidak akan menyerah setelah hanya ditolak sekali dan dia mungkin masih berada di dekat sini. Mari kita serahkan seseorang untuk mencarinya. Jika kita meminta maaf dengan itikad baik, dia seharusnya bisa memahami keadaan kita juga.”

"Maka, jika Silver dapat menyelesaikan masalah di wilayah ini, kau memberitahuku bahwa kenyataan Duke Kleinert yang telah mengotori martabat kami juga akan menghilang?"


Kupikir kita akhirnya bisa menyelesaikan ini dengan perasaan sama-sama enak.

Setelah itu, jika Sebas menunjukkan penilaian sewenang-wenangku maka aku juga dapat menarik diri.

Yah, aku akan terlihat seperti seseorang yang meminjam kekuatan dari saudaranya untuk berurusan dengan keluarga Duke. Tapi itulah yang aku inginkan.

Seseorang yang bersaing memperebutkan tahta di sini hanyalah Leo, bukan aku.


"Ini akan baik-baik saja karena saya akan berkonsultasi dengan Yang Mulia Leonard mengenai masalah ini di lain hari."

“Tidak ada gunanya berkonsultasi dengannya! Dia itu seseorang yang selalu memaafkan kesalahan orang lain kan!?”

“Karena Yang Mulia seperti itu membuat orang-orang berkumpul di sekelilingnya. Terlebih Yang Mulia Arnold. Anda tentu saja merupakan kakak laki-laki Pangeran Leonard, tetapi sosok yang membuat orang-orang tertarik masihlah Pangeran Leonard. Bahkan jika anda merupakan kakak laki-laki Yang Mulia jika anda semakin memperburuk hubungan antara Yang Mulia dan Duke tanpa mengatakan apapun kepada beliau, itu juga akan memperburuk posisi anda."

"Cih... aku mengerti. Seperti yang kau katakan. Duke, kerahkan beberapa orangmu untuk mencari Silver. Jika kau menemukannya maka aku akan berbicara dengannya untukmu. Sebas, kau pergilah dan bantu juga.”


Aku mengatakan seperti itu sembari terlihat seakan-akan enggan melakukannya.

Sisanya bertindak sebagai Silver dan membantu wilayah ini menyelesaikan krisisnya. Jika aku melakukan itu maka Duke Kleinert akan menjadi sekutu Leo.

Bisa dibilang ini merupakan langkah pertama menuju pertarungan memperebutkan takhta.

Dengan pemikiran itu, aku mulai merencanakan bagaimana aku harus memerankan peran gandaku.



-----------------------------------------------------------------



"Jadi kau masih berada di wilayah ini. Sungguh tak terduga."

"Kupikir kau akan akan mengirim seseorang untuk mencariku cepat atau lambat. Aku lebih terkejut Pangeran Ampas sendirilah yang menemuiku.”


Silver menginap di penginapan biasa. Lebih tepatnya, ini dibuat untuk dilihat seperti itu.

Aku menggunakan sihir kuno pada pemilik penginapan untuk membuatnya berpikir ada pelanggan aneh yang sedang menginap di penginapannya sejak lima hari yang lalu dan mengatur Sebas akan menemukan tempat ini lalu aku sendirian yang akan bertemu dengan Silver.


"Lalu? Siapa wanita itu?"

“Senang bertemu dengan anda untuk pertama kalinya, Silver-sama. Nama saya, Finne von Kleinert."

“Ini bukan pertemuan pertama kita. Mata kita bertemu lima hari yang lalu."


Mendengar apa yang aku katakan, Finne sedikit goyah.

Karena dia baru berusia enam belas tahun, berbicara dengan petualang peringkat SS bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi ketika kau mencoba membuatnya memaafkanmu atas kekasaran yang kau lakukan.

Duke Kleinert harus berurusan dengan monster di wilayah itu sehingga dia tidak bisa datang sendiri. Itu sebabnya aku mengatakan kepadanya jika tidak apa-apa untuk menyerahkan pembicaraan dengan Silver kepadaku. Namun, Finne mengatakan perwakilan keluarga Duke harus menemuinya juga.

Berkat itu, aku harus membuat Silver dengan sihir ilusi dan memainkan peran ganda di depan Finne. Alasan mengapa aku memilih untuk membuat ilusi Silver yaitu jika dia sampai menyadari Silver di depannya merupakan ilusi, aku dapat memberikan alasan jika Silver sedang mewaspadai kita. Sebaliknya, jika aku memilih untuk membuat ilusi diriku sebagai pangeran maka aku harus membuatnya dengan sihir ilusi super canggih yang dapat mereproduksi bukan hanya penampilanku tetapi juga suaraku.

Ngomong-ngomong, tidak mungkin mengetahui suara sejati Silver. Topeng perak yang dikenakan Silver merupakan benda sihir yang sangat kuat. Ini dapat digunakan untuk mengubah suaramu sesuka hati, itu juga dapat memanipulasi karakteristik yang dirasakan Silver dan kesan yang ditinggalkannya. Bahkan jika kami berdua berada di tempat yang sama, sangatlah tidak mungkin seseorang akan menduga jika kami merupakan orang yang sama.


"...... Keluarga kami bersikap kasar kepada anda... Saya benar-benar minta maaf atas kekasaran kami..."

"Cukup dengan permintaan maafnya. Evaluasiku mengenai keluargamu sudah jatuh sampai ke dasar. Kudengar keluarga kalian merupakan keluarga yang bijaksana memerintah orang-orangnya dengan baik, tetapi sepertinya itu hanyalah isapan jempol semata.”

"Itu....."

“Sangatlah normal untuk para petualang mengunjungi wilayah yang monsternya merajalela. Jika keluargamu benar-benar memikirkan para penduduk, maka kau akan mempersiapkan diri untuk menerima segala jenis petualang yang menghampirimu. Kenyataan jika kakak laki-lakimu menolakku sudah cukup sebagai bukti bahwa Duke tidak pernah melakukan persiapan seperti itu sedikitpun.”


Ini poin penting.

Ini bukan hanya masalah kelalaian putranya tetapi tanggung jawab seluruh Keluarga Duke. Dengan demikian, itu tidak akan cukup bahkan jika Duke menghakimi putranya. Yah, jika itu Duke sendiri maka dia tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.


“Itu benar.... itu merupakan tanggung jawab keluarga Kleinert kami......."


Melihat Finne yang tertekan, ini seharusnya waktu yang tepat bagiku untuk memulai bernegosiasi dengan Silver.

Jika aku menunjukkan kepada mereka jika aku entah bagaimana dapat membujuk Silver maka tujuanku akan tercapai.

Alasanku tidak membawa Sebas bersamaku ke ruangan ini yaitu karena aku tidak tahu apa yang akan dia katakan padaku jika dia melihat sandiwara ampas seperti ini. Bagaimanapun, saat ini aku harus meyakinkan diriku sendiri.


"Silver. Apakah kau masih bersedia melanjutkan permintaan kami?"

"Jika tidak, maka aku tidak akan berada di sini. Namun, ada satu hal yang harus aku konfirmasi sebelum itu."

"Apa itu?"

"Apakah kau berhasil merekrut Duke sebagai sekutumu? Pangeran Ampas."

"... Mereka belum memberiku jawaban."

"Seperti yang diharapkan dari Pangeran Ampas. Kau sangatlah berbeda dari adik laki-lakimu.”


Silver menghela nafas secara berlebihan.

Rasanya aneh jika aku harus mengatakan hal buruk tentang diriku sendiri tetapi jika Silver sendiri merupakan seseorang yang mengatakan seperti itu maka kita hampir pasti akan mendapatkan kerja sama Duke.


"Aku pasti akan membuat mereka bekerjasama secara penuh dengan kami. Yakinlah."

"Kau akan membuat mereka bekerjasama secara penuh ya. Jika kau bisa melakukan itu maka aku akan memenuhi permintaanmu. Aku memiliki alasan untuk menjadikan adikmu sebagai seorang kaisar, apa pun yang terjadi. Alasanku pergi keluar dari jalanku untuk meninggalkan ibukota kekaisaran dan datang ke tempat ini merupakan untuk merekrut Duke sebagai sekutu Leonard. Jika dia seperti apa yang dikatakan rumor mengenai dirinya maka dia pasti akan berterima kasih atas bantuan dan dukungannya kepada Leonard. Namun, tampaknya semuanya tidak seperti yang dikatakan rumor. Kau tahu kan, jika kau tidak meminta dia menulis sumpah tertulis maka dirinya mungkin mengkhianatimu di kemudian hari?”

"Ayahku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu!"

“Ucapanmu tidak berguna untukku. Nona Finne. Kau sudah kehilangan kepercayaanku."


Silver memberitahunya dengan acuh tak acuh.

Ada alasan mengapa aku mengatakannya seperti itu.

Aku ingin meyakinkan Finne jika Silver tidak ingin melakukan ini. Hal ini pasti akan sampai ke telinga Duke melalui Finne. Secara alami, yang kumaksud itu juga tujuan Silver.

Jika kita sudah sejauh ini maka Duke pasti akan bergabung dengan Leo. Ini mungkin merupakan metode melingkar tetapi kerja sama Duke Kleinert sangatlah penting bagi kami dalam pertempuran perebutan tahta.


"Silver. Kau mengatakan tidak memiliki rencana untuk membantunya kecuali dia menjanjikan kita kerja sama penuhnya kan?”

"Tentu saja."

".... Aku ingin kau berkompromi mengenai hal itu dan membantunya menaklukkan monster. Aku akan memastikan untuk mendapatkan kerjasaman penuhnya dengan tanganku sendiri."

"... Kau memintaku untuk memberikan kepercayaan pada Pangeran Ampas? Apakah kau sadar telah membuat permintaan yang tak masuk akal?"

"Tentu saja. Tapi tetap saja, akan kulakukan. Kumohon mengertilah."


Aku berkata begitu dan menundukkan kepalaku.

Aku bisa bersujud kepada siapa pun karena aku tidak memiliki harga diri sedikitpun. Selain itu, tidak ada ruginya untuk bersujud pada ilusi yang aku buat sendiri.


"Tak disangka kau langsung menurunkan kepalamu, sepertinya kau tidak memiliki kebanggaan sebagai keluarga kekaisaran ya."

“Jika Leo ada di sini, dia akan melakukan hal yang sama.... Aku tahu kau tidak bisa mempercayaiku. Tapi meski terlihat seperti ini aku masih kakak laki-laki Leo. Setidaknya aku akan menunjukkan kepadamu jika aku dapat melakukan pekerjaanku. Itu sebabnya aku ingin kau membereskan monster-monster itu. Aku tidak ingin masalah ini bertahan lebih lama dari ini.”

"....... Baik. Sebagai seorang petualang, aku tidak bisa membiarkan monster terus mengamuk seperti ini. Aku akan menerima permintaanmu. Namun, Nona Finne. Aku sangat berharap pada Duke. Jangan melupakan tentang kerja sama kita.”

“Te, terima kasih banyak! Saya akan memastikan jika kami memenuhi harapan anda!"


Saat kami selesai membujuk Silver dan meninggalkan penginapan.

Kami memasuki gerbong kereta yang disiapkan Sebas di luar dan menarik napas panjang.

Melihatku seperti itu, Finne meminta maaf sembari menurunkan kepalanya.


"Terima kasih banyak......"

"...? Untuk apa kau berterima kasih padaku?"

"Yang Mulia menundukkan kepala anda untuk kami...... Meskipun kesalahan ada di pihak kami, anda bisa membujuk Silver untuk membantu penduduk kami. Terima kasih saya merupakan hal yang biasa."


Sepertinya ada beberapa kesalahpahaman besar di sini ya.

Apakah anak ini sama dengan Leo yang melihat semua orang sebagai orang baik?

Aku harus memperbaikinya. Jika dia salah paham jika aku merupakan orang yang baik maka akan sulit bagiku untuk bergerak dari saat ini.


“Aku menundukkan kepalaku untuk diriku sendiri. Bukan karena alasan seperti yang kau pikirkan. Kau hanya salah paham.”

“Begitukah.... Kalau begitu saya akan terus salah paham kepada anda. Saya telah... sedikit salah paham dengan anda, Yang Mulia. Saya pikir Yang Mulia merupakan seseorang yang menakutkan tetapi sebenarnya tidak seperti itu.”

"Tidak, seperti yang aku katakan..."

"Ya. Ini merupakan kesalahpahaman saya. Yang Mulia menundukkan kepala untuk kepentingan anda sendiri kan? Bukan untuk penduduk kami, bukan untuk kami. Tetapi.... maukah anda membiarkan saya untuk terus mempercayai kesalahpahaman ini?”


Mengatakan begitu, Finne menunjukkan senyuman lembut.

Senyuman itu jauh lebih indah daripada senyum yang memikat orang-orang ibukota ketika kaisar memberinya hiasan rambut burung camar biru.

Haruskah aku mengatakan jika diriku tersentuh? Senyumnya menggerakkan hatiku seperti saat ibuku membawaku untuk melihat pertunjukan meteor yang hanya terjadi sekali setiap dekade. Bintang jatuh yang memenuhi langit malam yang cerah, pemandangan itu sungguh indah. Suata kebahagiaan bisa menyaksikannya. Itulah perasaan yang aku miliki ketika aku melihat senyum Finne.

Tanpa diduga mengagumi senyumnya, aku mengalihkan pandanganku ke luar untuk menyembunyikan wajah merahku.

Berkat itu, aku kehilangan kesempatan untuk memperbaiki kesalahpahamannya.

Aku akhirnya berpikir jika disalahpahami sebagai orang baik oleh Finne mungkin bukan hal yang buruk.

Pada akhirnya, aku tidak bisa memperbaiki kesalahpahamannya.




----------------------


Catatan Penerjemah : 
Untuk mengurangi TLer2, beberapa kata atau kalimat akan saya jadikan berwarna lalu penjelasannya ada dibagian bawah chapter.

kita di kalimat itu merujuk pada Arnold & Silver 
- kami di kalimat itu merujuk pada Arnold & Leo


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini

10 comments:


EmoticonEmoticon