May 26, 2020

The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 7

Translator: Sai Kuze

Chapter 7 - Musuh Alamiku, Sang Pahlawan


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 6


"Ini menjadi sangat merepotkan."

"Benar sekali. Ini situasi yang buruk untuk kita."


Pagi selanjutnya. Aku segera mengundang Sebas dan Finne ke ruanganku untuk membahas strategi.

Seperti yang diharapkan, Sebas sepertinya memahami keseriusan situasi.




" Ini situasi yang buruk? Bukankah ini kesempatan bagi Leo-sama untuk memamerkan kemampuan?........ para ksatria juga mendapat alokasi yang sama dari Yang Mulia dan Al-sama pasti mengetahui bagaimana kehebatan Leo-sama kan?"

"Haa...."

"Ya, yangng tadi itu untuk mengejek saya kan!? Saya sudah tahu kok!"


Mendengar teriakan Finne, dengan enggan aku mulai menjelaskan.

Sebenarnya, ide Finne tidak salah. Hanya setengah setengahnya sih.


"Festival ini adalah kesempatan sekaligus situasi yang buruk. Ini merupakan kesempatan karena ada kemungkinan untuk Leo menjadi duta besar berkuasa penuh. Alasan itu menjadi situasi yang buruk juga yaitu jika salah satu dari tiga saingan kita menjadi duta besar berkuasa penuh, jarak antara kita yang akhirnya berhasil kita tutup akan melebar lagi. Meskipun kita sekarang merupakan faksi keempat, kita masih jauh lebih lemah dari ketiga lainnya. Jika salah satu dari mereka mendapatkan posisi itu, dua lainnya masih bisa menanganinya tetapi kita tidak memiliki kekuatan seperti itu. Kecuali jika ada perubahan drastis, kita harus keluar dari perang suksesi."

"Jadi begitukah? !? I, ini buruk! Kita harus bergegas dan melakukan sesuatu!"


Finne mulai panik. Dia bangkit dari kursinya dan mondar-mandir di sekitar ruangan.

Aku meninggalkannya sendirian dan berbicara dengan Sebas.


"Sudahkah kau mengumpulkan informasi?"

"Tidak banyak yang tersedia, Yang Mulia. Sepertinya ordo ksatria baru juga mendengarnya kemarin. Hal ini sebagian besar pasti diputuskan oleh Yang Mulia dan pendukung dekatnya saja."

"Jika begitu maka trik yang kita miliki menjadi terbatas. Masalahnya di sini semua tergantung pada kemampuan dan keberuntungan masing-masing kandidat ya...."


Mungkinkah monster langka muncul? Mungkinkah kami menemukan mereka? Hal-hal ini sangat bergantung pada keberuntungan.

Tidak peduli seberapa kuat dirimu, tidak ada artinya jika kau tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkannya.


"Ada informasi lain. Para ksatria mengharapkan tempat festival diadakan di wilayah timur kekaisaran."

"Wilayah timur? Kenapa?"

"Wilayah timur pada mulanya merupakan area paling terdampak monster, itu juga area dimana jumlah  petualang tidak bisa mengimbangi populasi monster. Juga, ordo ksatria selalu dikirimkan ke berbagai daerah namun mereka belum pernah dikirimkan ke wilayah timur."

"Jadi dia mengabaikan wilayah timur supaya bisa dijadikan  tempat festival ya. Itu tentu yang akan dilakukan ayahku."


Seperti yang diduga,  ksatria tidak bisa diharapkan untuk berburu monster di setiap sudut kekaisaran. Kupikir akan ada beberapa tempat yang tidak bisa mereka lindungi ternyata tempat itu wilayah timur ya. Jika area terdampak monster menjadi pusat festival tempat itu pasti akan dipenuhi wisatawan. Membangunnya kembali juga akan lebih mudah.

Ini benar-benar seperti ayah.


"Aliran festival seperti ini, para ksatria akan dikirim ke wilayah timur dan berburu monster di sana selama beberapa hari, setelah itu kau harus memilih unit yang kau yakini lalu Yang Mulia akan memberikan penilaiannya dan memutuskan pemenang. Selain itu, ceritanya sudah menyebar sehingga para pedagang mulai mengalir menuju wilayah timur saat kita membicarakannya."

"Bagaimanapun, ini merupakan peluang bisnis mereka, para pedagang tidak akan melewatkannya. Skala festival ini semakin besar ya... Orang-orang berpengaruh dari seluruh dunia akan datang untuk melihatnya, ini akan merepotkan."

"A, Al-sama! Saya memiliki sebuah rencana!"

"Ayo kita dengarkan itu."


Finne menepuk tangan dan mengangkatnya.

Aku tidak mengharapkan apa pun darinya tetapi akan sia-sia untuk tidak mendengarnya. Finne bukan ahli strategi yang baik tetapi dia bukanlah seorang idiot.

Dia mungkin saja bisa menemukan suatu kejanggalan.


"Saya pikir itu baik-baik saja selama Al-sama merupakan pemenangnya!"

"Sangat bodoh bagiku untuk menaruh harapan padamu......"

"Finne-sama. Arnold-sama harus bertindak sebagai orang yang tidak kompeten. Sangatlah tidak masuk akal jika beliau menunjuukan kemampuannya disini."

"Ah, itu benar ... ta, tapi tidak ada cara lain kita bisa memenangkannya dengan pasti kan...?"


Seperti yang dikatakan Finne, mengambil posisi itu sendiri merupakan cara paling pasti untuk memenangkannya. Ini karena keikutsertaan Silver. Tentu saja, kandidat lain dan ksatria mereka tidak mungkin bisa dibandingkan dengannya.

Namun, jika kami melakukan itu, kami akan kehilangan kartu truf dan akan sulit untuk menjadikan Leo kaisar. Jika aku melakukannya, itu akan menyebabkan pemisahan popularitas yang berharga.

Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, itu merupakan langkah yang buruk.


"Kita harus melakukan sesuatu yang lain."

"Tetapi hanya ada beberapa cara yang bisa kita mainkan pada situasi ini. Kandidat lain bisa menggunakan cara seperti memancing monster langka menuju wilayah timur atau mereka bisa saja mengetahui lokasi monster langka, tetapi pihak kita kekurangan sumber daya manusia untuk melakukan itu."

"Aku mengerti. Mereka pasti akan melakukan itu tetapi aku juga bisa melakukan hal yang serupa. Aku akan mengarahkan monster itu ke wilayah timur sebagai Silver sendiri."

"An, anda tidak bisa! Melakukan sesuatu seperti itu....!"


Finne adalah orang pertama yang menentang proposalku.

Melihatnya, aku dan Sebas tersenyum pahit.

Dia sangat mirip dengan Leo.


"Benar, jika aku melakukan itu, aku mungkin akan membuat penduduk yang tinggal di wilayah timur dalam bahaya. Itu sebabnya kita tidak akan melakukan itu. Leo juga tidak akan pernah menyetujui metode semacam itu."


Dalam hal perasaan pribadi, itu merupakan rencana yang benar-benar tidak ingin kuambil. Kebanggaanku sebagai seorang petualang tidak akan membiarkanku melakukan itu. Tetapi jika tidak ada jalan lain yang tersisa, aku mungkin harus melakukannya. Namun, bukan itu masalahnya saat ini. Jika kandidat lain selain Leo menjadi seorang tirani maka itu akan menjadi cerita yang berbeda tetapi yang dipertaruhkan saat ini hanya milikku, kehidupan Leo dan ibu kami. Seperti yang kuduga, aku tidak bisa membuat seseorang menderita hanya untuk hidupku dan kerabatku.


"Begitukah.... Saya senang mendengarnya."


Merasa lega, Finne menarik napas dan segera menundukkan kepalanya.


"Sa, saya benar-benar meminta maaf... Saya sekali lagi menyimpulkan sesuatu secara tergesa-gesa! Tentu saja, Al-sama akan melakukan hal seperti itu!"

"Tidak apa-apa, katakan saja apa yang kau pikirkan. Bagaimanapun juga, pendapatmu selalu benar."

"Apa yang anda maksud…..?"

"Itu artinya beliau menyukai anda, Finne-sama."

"Ma, Maa!!"


Meskipun aku tidak mengatakannya sendiri, wajah Finne memerah dan dia menutupinya dengan kedua tangan.

Tidak apa-apa jika kau merasa malu setelah mendengar hal semacam itu tetapi barusan orang yang mengatakannya adalah Sebas. Bukan dariku.


"Aku tidak ingat mengatakan aku menyukainya?"

"Lalu, apakah anda membencinya?"

"Tidak, itu..."

"Jadi, mari kita ambil kesimpulan jika anda menyukainya. Bukankah itu sesuatu yang bagus Finne-sama."

"Ya!"


Melihat senyum Finne yang ceria, aku merasa kelelahan.

Pada akhirnya, kami tidak dapat memberikan ide yang bagus sehingga kami memutuskan untuk menjadikannya pekerjaan rumah dan mengakhiri pertemuan.



------------------------------------------------------------------



Hari berikutnya, aku menerima quest serikat sebagai Silver.

Ini karena serikat telah memberitahuku terdapat quest tingkat tinggi yang telah masuk.

Sebelumnya aku jarang menerima perkejaan dua kali dalam sebulan. Sepertinya permasalah mengenai peningkatan populasi monster di dalam kekaisaran itu benar.

Yah, itu tidak berarti monster yang muncul cukup kuat untuk merepotkan petualang peringkat SS sepertiku. Monster yang muncul kali ini Red Cerberus. Ini merupakan varian terkuat yang dapat tibat-tiba mengubah situasi pertempuran pada banyak petualang sebelumnya sehingga serikat telah mengeluarkan reward untuk kepalanya. Peringkatnya AAA, peringkat yang sama dengan King-Minotaur yang kukalahkan sebelumnya.

Cerberus sendiri merupakan monster langka yang awalnya tidak ada di dalam kekaisaran. Pasti melarikan diri dari petualang lain dan memasuki wilayah kekaisaran.

Aku cepat-cepat menaklukkannya, sembari berpikir: jangan berkeliaran di kekaisaran ketika kekaisaran sedang sibuk-sibuknya saat ini!

Seperti yang diharapkan, monster itu tidak terbunuh dalam satu serangan, monster itu kalah setelah aku menyerangnya sebanyak tiga kali menggunakan sihir. Pada serangan terakhir, tubuhnya hampir terurai tetapi taringnya masih utuh sehingga aku memutuskan untuk membawanya kembali sebagai bukti penaklukan.

Saat aku melakukan pekerjaan petualang seperti itu, sekelompok kavaleri mendekatiku dari kejauhan.

Mereka menunggangi kuda kesini dengan kecepatan yang lumayan cepat. Aku ingin mengetahui kavaleri siapa itu? Penguasa di daerah ini seharusnya sudah diberitahu oleh serikat jika Silver menuju ke tempat ini untuk penaklukan Cerberus......


"Kau yang disana! Apakah kau yang baru saja membuat ledakan itu?"

"Bagaimana kalau iya? Kenapa kau tidak memperkenalkan namamu terlebih dahulu?"


Sembari menjawab pertanyaan yang terdengar dari balik punggungku, aku mengambil taring dan berbalik untuk memandang kavaleri.

Lalu aku membeku.

Karena aku menemukan seseorang yang tidak terduga.


".....!?"


Yang munggangi kuda merupakan seorang gadis cantik.

Dia memiliki rambut panjang berwarna sakura dan mata berwarna emerald. Punggungnya yang tegap dan penampilannya yang kuat memberiku kesan pedang elegan yang kuat.

Aku tahu siapa dia. Aku kenal baik dengannya.

Karena aku jarang bertemu dengannya selama beberapa tahun, aku tidak mengenali suaranya tetapi begitu aku melihat sosoknya aku tahu siapa dia. Sebaliknya, jika kau membahas seseorang dengan rambut berwarna sakura dan mata berwarna emerald, hanya ada satu orang yang tepat dengan deskripsi itu di kekaisaran.


"Aku adalah kapten korps ketiga dari ordo kesatria kekaisaran, Elna von Amsberg. Kudengar Red Cerberus telah mengamuk di daerah ini tetapi, mungkinkah kau sudah menaklukkannya?"


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Chapter 7


Amsberg.

Hanya dengan mendengar nama itu, negara-negara tetangga akan mulai terguncang.

Mereka merupakan keturunan pahlawan yang mengalahkan invasi raja iblis di benua 500 tahun yang lalu.

Setelah mengalahkan raja iblis, kaisar pada saat itu ingin menarik pahlawan ke sisinya, pahlawan mengatakan dia tidak membutuhkan status duke, marquis atau count. Dia menolak setiap hadiah yang ditawarkan kepadanya dan akan memulai petualangannya. Sang kaisar mengajukan usul kepada pahlawan itu, ia menawarkan kepada pahlawan gelar bangsawan khusus, gelar kebangsawanan yang hanya ada satu di seluruh benua.

Itu disebut "Brave" itu merupakan jabatan tertinggi di antara bangsawan kekaisaran, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang pangeran, dan mereka praktis tidak perlu tunduk kepada siapa pun kecuali kaisar.

Tetapi tidak ada yang pernah mengeluh mengenai perlakuan seperti itu. Itu karena mereka layak untuk mendapatkannya, tidak, mereka lebih dari layak untuk menedapatkannya karena keuntungan militer mereka yang telah terakumulasi selama ratusan tahun.

Penjaga kekaisaran. Elna merupakan penerus "Keluarga Brave Amsberg" itu sendiri.

Dan dia merupakan seseorang yang melindungi diriku yang lemah dari para pengganggu ketika aku masih muda. Dia memanggilku lemah dan memberiku pelatihan sederhana dan apa yang dia tanam di dalam diriku membuatku secara tidak sadar tidak bisa menghadapinya, musuh alamiku. Aku berani mengatakan, apa yang dia lakukan saat itu sebenarnya merupakan sebuah intimidasi.

Karena itu aku secara tidak sadar melangkah mundur, aku tidak bisa mengatkaan apapun, tetapi kemudian aku mengingat jika saat ini wajahku tersembunyi di balik topeng perak sehingga aku berhasil menyadarkan diri kembali.

Itu benar, saat ini aku bukan Arnold, aku Silver.

Aku tidak takut pada Elna!


"Apakah kau tidak tahu hanya dengan melihatnya? Sepertinya wanita dari keluarag Brave tidak memiliki mata yang bagus ya."

"Apa yang baru saja kau katakan……?"


Ah….

S, sial! ! ? ?

Aku telah sering mengatakan hal semacam itu selama bertahun-tahun jadi aku tanpa sadar menggunakan nada seperti itu padanya.

I, ini buruk !!


"Menilai dari penampilanmu, kau merupakan petualang SS-rank Silver kan? Hanya karena kau sedikit hebat, kau sepertinya cukup sombong ya?"


Elna tersenyum padaku.

Tapi aku tahu. Elna sering tersenyum ketika dia marah. Ini tidak diragukan lagi senyuman marahnya.

I, ini buruk..... Aku tidak ingin membuat masalah dengan Elna. Jika aku tidak memperbaiki semuanya sekarang ...


"Kau sudah aktif di sekitar ibukota kekaisaran sehingga mereka mulai memanggilmu penjaga ibukota akhir-akhir ini kan? Begitu ya? Bisakah aku menganggap ini sebagai tantangan terhadap keluarga Amsberg kami?"

"Penjaga Ibukota hanyalah sesuatu yang digunakan orang-orang untuk menyebutku. Aku tidak menyebut diriku sendiri seperti itu dan aku juga tidak tertarik dengan sebutan seperti itu."


Baiklah, baiklah. Bagaimana ini

Aku memohon padanya jika aku bukan musuhnya-......


"Apakah kau mencoba mengatakan sebutan seperti itu, termasuk sebutan pada keluarga Amsberg kami tidak menarik bagimu? Atau kau mengatakan jika dirimu tidak memikirkan nama kami sejak awal? Bagaimanapun, itu jelas merupakan sebuah provokasi kan?"


AHHH—! ! ? ?

Ini sudah berakhir! Kesan pertamanya tentang diriku begitu buruk, tidak peduli apa yang aku katakan, dia akan menanggapinya dengan cara yang salah! Di tempat pertama, Elna sangat benci kekalahan. Setelah kau mulai bercekcok dengannya, dia tidak akan puas kecuali dia menyapu lantai dengan lawannya.

Kuh! Jika itu yang terjadi maka!

Mari kita bersihkan dendam lama ini. Sepertinya tidak mungkin untuk membangun hubungan persahabatan dengannya seperti ini.

Saat aku menenangkan diri, aku menertawakan Elna untuk  merendahkannya.


"Fuu, kau sepertinya cukup sadar akan reputasiku. Keluarga Brave sangat menghargai ketenaran mereka ya. Tak disangkat ternyata cara pandangmu sempit sampai kau bahkan tidak bisa mentolerir seseonga mendapatkan pujian."

"Apa!? Kau! Aku tidak akan memaafkan siapa pun yang berani mengatakan hal kurang ajar mengenai keluargaku!"

"Siapa yang kurang ajar di sini? Aku menaklukan monster berdasarkan quest yang diberikan serikat. Tetapi dari apa yang kau katakan, kau berniat untuk memburunya jika aku belum melakukannya? Bukankah itu dari awal merupakan provokasi kepada serikat petualang??"

"Aku tidak memiliki tujuan seperti itu! Itu untuk rakyat!"

"Kapten. Tolong tenanglah. Bahkan jika ada miskomunikasi, jika ada quest dari serikat petualang, kita akan berada dalam masalah. Selain itu juga, kita harus bergegas menuju ibukota."

"Kuh ....!! Silver! Ingat ini! Seseorang yang melindungi kekaisaran yaitu kami Keluarga Berani, para ksatria, dan para prajurit! Tidak seperti petualang sepertimu!"

"Aku akan mengingatnya. Aku mungkin segera melupakannya setelah itu."

"Dasar kurang ajar.....!"


Melihat kepergian Elna dengan kemarahanna, kupikir ini berakhir dengan keberhasilan. Tetapi pada saat yang sama, aku merasa segar setelah aku berhasil mengeluarkan kebencian selama bertahun-tahun ini.

Elna bergabung dengan ordo ksatria kekaisaran ketika dia berusia sebelas tahun, dia seroang jenius di antara para jenius. Karena dia sering ditugaskan pada misi penting, kami jarang bertemu sejak dia menjadi ksatria. Ketika sesekali kami bertemu, karena dia tidak memiliki banyak waktu luang, yang berhasil kami lakukan hanyalah percakapan singkat.

Namun, kali ini aku bisa menang darinya. Ahh, rasanya enak sekali! Sekarang aku mengerti bagaimana perasaan seorang anak yang diintimidasi ketika mereka membalas dendam pada pelaku intimidasi.


"Yah meskipun itu tidak mengubah kenyataa jika aku menciptakan musuh yang tidak perlu."


Apa yang aku lakukan.....

Jika keluarga Amsberg memutuskan untuk memusuhi kami maka itu sepenuhnya merupakan kesalahanku...


"Aku mengacaukannya..."


Aku kembali sembari menggaruk kepalaku..



----------------------


Catatan Penerjemah :

menyapu lantai dengan lawannya idiom yang berarti mengalahkan lawannya dalam sebuah kompetisi atau argumen


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini

8 comments:


EmoticonEmoticon