February 13, 2022

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 199

Translator: B-san


199 - Pasukan Robot



        Untuk sementara, aku harus tahu skill apa yang bisa kupakai.


Walaupun aku bilang saat ini aku tidak punya skill yang bisa kugunakan, bukan berarti semua skill yang kupunya tidak bisa kugunakan.


Skill yang bekerja di dalam tubuhku bekerja dengan efektif.


Skill "Super Thought Acceleration" untuk mempercepat kemampuanku berfikir masih bisa kugunakan tanpa ada masalah.


Selain itu, tidak ada waktu untuk memikirkan ini terlalu lama.


"Super Thought Acceleration" bisa kugunakan.


Tetapi, "Future Vision" untuk melihat masa depan tidak bisa kugunakan.


"Evasion", "Accuracy", dan "Great Probability Correction" bisa digunakan, huh?


Walaupun skill-skill ini adalah jenis skill yang dengan otomatis memodifikasi tindakan dengan kekuatan dari sistem dan membuat pergerakan terbaik di setiap situasi, singkatnya, skill "Correction" yang membuat amatir terlihat sebagai petarung ahli yang bisa menghindari setiap serangan.


Karena semua itu adalah skill yang meningkatkan teknik dasarku, aku tidak menerima gangguan.


Untuk alasan yang sama, "Throw" mungkin saja bisa kugunakan.


Walaupun sebagian dari combo emasku yang menggunakan Evasion tidak bisa digunakan, aku masih bisa mengamankan kekuatan dari Evasion itu sendiri.


Semua jenis sihir sudah tidak bisa digunakan.


Hal-hal yang mempengaruhi lingkungan sekitar seperti "Psychokinesis" dan "Shoot" juga tidak berguna.


Menyedihkan karena "Space Maneuver" tidak bisa digunakan.


Evil Eyes pun juga tidak bisa digunakan.


Sihir penciptaan seperti "Poison Synthesis" dan "Medicine Synthesis" juga tidak bisa digunakan.


Karena jaring laba-laba ku termasik sihir penciptaan, aku juga tidak bisa menggunakannya.


Karena setiap jenis skill peningkatan serangan adalah hal yang dibantu dengan bonus kekuatan dari luar untuk melawan atribut yang sesuai dengan sistem, aku rasa itu juga tidak bisa digunakan.


Karena bagian ini sedikit rumit, aku juga tidak bisa mengatakan hal yang pasti.


Skill untuk memperkuat statusku seperti "Magic God Act" dan "War God Spirit" masih ada kemungkinan untuk digunakan.


Ini bekerja dengan baik seperti One Thin Skin.


"Divine Dragon Power" juga sama kecuali sihir yang mempengaruhi penghalang sihir tidak bisa digunakan.


"Dragon Barrier" juga tidak bisa.


Walaupun aku berpikir apakah aku bisa melawan sihir penghalang dengan efek sihir yang bisa menetralak seperti "Divine Dragon Power" dan "Dragon Barrier", semuanya tidak berjalan lancar.


Sihir penghalau yang ada di sini sepertinya memiliki tingkatan yang tinggi, dan aku pun dengan mudah diatasi oleh penghalau itu.


Hanya skill yang memperkuat tubuhku yang bisa kugunakan.


Dengan kata lain, aku tidak punya pilihan lain selain meningkatkan level skill-skill itu dan menyerang mereka secara fisik.


Walaupun akan lebih baik jika "Super-speed HP Recovery" bisa kugunakan, tapi aku tidak bisa berharap lebih.


Di sisi lain, pasukan robot itu punya senjata lengkap, atau malah bisa dibilang mereka sendiri adalah senjata.


Bagaimanapun, mereka tidak terkena efek sihir penghalau, jadi aku benar-benar tidak diuntungkan.


Pertama-tama, robot-robot ini beroperasi dengan teknologi yang menghancurkan dunia sebelum terbentuknya sistem.


Seperti yang diharapkan, aku tidak akan kalah kalau tidak ada sihir penghalau ini, tapi aku harus berfikir kalau semua robot itu punya kekuatan setingkat Naga.


Dan juga, mereka ada 100.


Apa yang harus aku lakukan?


Aku tidak bisa pergi dari sini.


Tapi, bisakah aku menang?


Haruskah aku pergi sekarng dan memberitahu Gyurigyuri?


Tidak.


Karena aku bisa hidup kembali dengan telurku, akan lebih baik kalau aku bertindak sebrutal mungkin.


Jika ini adalah kekuatan yang bahkan bisa lolos dari Raja Iblis, sihir penghalau di sini seharusnya tidak bisa menggagalkannya.


Untungnya, aku sudah membuat banyak cadangan.


Tidak menyakitkan bahkan kalau aku harus menggunakannya di sini.


Meskipun statusku akan turun selama beberapa waktu, bahkan jika aku menerima serangan Raja Iblis sebelum kebangkitanku, aku bisa membangkitkan diriku lagi.


Kalau aku sendiri bisa mengatasi masalah ini, aku mungkin akan mendapatkannya, mengecoh Gyurigyuri.


Aku rasa tidak mungkin kalau fasilitas yang sudah ada sejak lama tidak memilikinya.


Aku sangat-sangat menginginkan hal itu.


Kalau aku mendapatkannya, mungkin aku akan bisa menjalankan rencanaku lebih cepat.


Bahkan kalau aku harus menggunakan kebangkitan, ini semua harga yang bagus.


Bagaimanapun, Gyurigyuri akan membersihkan area ini kalau aku gagal.


Jadi, aku berhenti memikirkan hal-hal ini, dan bersiap bertarung.


Robot-robot itu sudah bangun dan mempersiapkan senjata mereka.


Aku sudah merenung cukup lama, tapi musuhku baru mempersiapkan diri.


Semua berkat skill "Super Thought Acceleration".


Karena aku tidak bisa menggunakan sihir, aku hanya bisa melawan mereka jarak dekat.


Berbahaya kalau mereka berhasil menjaga jarak karena mereka punya senjata api.


Aku bergerak ke arah robot yang berada paling dekat denganku.


Kecepatanku tidak berkurang, huh?


Tetapi, entah mengapa, kakiku sakit.


Aku menyerang tubuh robot dengan momentum gerakanku sambil menahan rasa sakit.


Robotnya terpental.


Keras?!


Ouch!?


Uwa.


Kulit yang kugunakan untuk memukul robot itu terlepas.


Kalau dipikir-pikir, skill Defense of Thin Skin menghilang.


Bahkan akupun menerima damage dari efek seranganku barusan, Huh?


Kalau aku tidak punya "Sense of Pain Nullity", aku pasti sudah merengek kesakitan.


Karena aku punya "Sense of Pain Nullity", aku bisa menahannya walaupun tetap merasa sakit.


Lukaku tidak langsung sembuh.


Walaupun sepertinya membaik sedikit demi sedikit, kalau dilihat tidak ada yang berubah.


Meskipun hanya luka gores, sepertinya butuh lebih dari satu jam untuk benar-benar pulih.


Mungkin aku harus berpikir bahwa luka ini tidak bisa pulih.


Aku mengejar robot yang terpental sambil memikirkan hal itu.


Lebih tepatnya, aku akan memikirkannya.


Robot yang lain menembakkan senjata mereka untuk menggangguku.


Aku berhasil menghindar di saat-saat terakhir karena aku tidak punya "Future Vision", aku menghindar dari dari jangkauan tembakan musuh.


Desing peluru yang bergerak sangat cepat sampai aku tidak bisa memperkirakan arah tembakannya.


Serius?!


Aku hampir tidak bisa menebak arah peluru itu walaupun aku punya "Super Thought Acceleration" dan skill yang mempertajam indera ku "Enhanced Five Senses".


Kalau mereka membidikku, aku tidak bisa menghindarinya.


Sudah jelas kalau aku akan menjadi sarang lebah kalau seperti ini.


Dan yang lebih parah, senjata yang digunakan oleh robot-robot itu menembak peluru dengan cepat sejenis machine gun.


Ini adalah mimpi buruk karena senjata itu bisa melepas peluru sebanyak itu dalam sekejap.


Aku mendekati robot yang terjatuh.


Dalam sekejap aku menggunakan robot itu sebagai tameng dan musuh pun mulai menembakiku.


Puluha-Tidak, ratusan peluru menembus robot yang kugunakan sebagai tameng.


Bagian tubuhku yang tidak terlindung oleh robot itu terkoyak oleh peluru.


Bukan hanya menembus, tapi terkoyak.


Apa-apaan kekuatan itu?!


Dan juga, apa-apaan armor robot ini?!


Seperti dugaanku, armor robot ini pun rusak.


Kalau ini berlanjut, cepat atau lambat robot ini akan menjadi logam tak beguna.


Aku mengambil senjata dari tangan robot itu.


Walaupun tanganku berlubang oleh peluru yang ditembakkan oleh mereka, aku tidak bisa merenungi hal ini.


Aku melemparkan senjata itu dari tangan kananku yang setengah rusak ke tangan kiri ku.


Aku membidik melalui celah dari tubuh robot yang kubuat tameng, dan mulai menembakinya.


Senjata ini punya recoil yang sangat buruk.


Untungnya aku menggunakan tangan kiriku.


Kalau aku masih menggunakan tangan kananku, tanganku pasti sudah lepas.


Aku mulai melawan tembakan robot robot itu.


Tetapi, aku hanyalah 1 orang yang melawan setidaknya 100 musuh.


Walaupun saat ini hanya ada sekitar 10 robot yang menyerangku karena lokasi pertempurannya di dalam ruangan, tetap saja, aku harus mengalahkan 10 kali dari mereka.


Terlebih lagi, jumlah peluru ang kumiliki, tentu saja aku akan kalah.


Aku melangkah dengan tetap menjadikan robot itu sebagai tameng sambil menembaki musuh.


Walaupun aku hampir jatuh setiap tembakan musuh mengenai tamengku, tetap saja, aku melangkah maju sambil menahan rasa sakit.


Dan aku melompat ke arah kelompok robot yang berkumpul seperti sebuah regu tempur dengan robot yang kupakai sebagai tameng.


Aku melemparkan robot yang sudah tidak berbentuk, menggunakan robot di depanku sebagai tameng yang baru.


Kalau begini, aku akan benar-benar mati dengan hormat dan akan bangkit kembali.



----------------------


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT


IKLAN by LAZADA
Skuy diliat, tinggal klik aja gambarnya



EmoticonEmoticon