April 02, 2020

OVERLORD Bahasa Indonesia Volume 14 Chapter 2 - Part 2

Translator: Sai Kuze

Chapter 2 - Hitungan Mundur Menuju Pembinasaan




  Ruang singgasana yang digunakan untuk audiensi dengan utusan (ada beberapa ruang singgasana, tiap ruangan digunakan untuk tujuan yang berbeda) tidak terlalu besar, tetapi cukup bagus karena telah disiapkan dengan cepat. Namun, karena pemandu yang mereka kirimkan cukup lambat - ini bukan tindakan yang disengaja oleh mereka untuk membeli lebih banyak waktu - mereka hanya memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan ruangan dan mengumpulkan para menteri yang saat ini mengenakan pakaian seremonial sebelum Perdana Menteri Sorcerous Kingdom, Albedo, tiba.


Aroma bunga yang baru dipetik mulai meresap ke dalam ruangan.

Bagi Zanac, semuanya hanya berbau seperti rerumputan, tetapi Renner mungkin akan mengatakan, "Mungkin Onii-sama sedang flu." atau sesuatu seperti itu.

Dia merasa tidak perlu memakai bunga segar karena semua orang sudah memakai wewangian seperti parfum, tetapi dia mengerti ada nuansa tertentu ketika melihat bunga yang mekar. Jika itu masalahnya, mengapa mereka tidak bisa menggunakan bunga palsu saja? Yah, karena tidak ada preseden untuk itu, penggunaan bunga palsu bisa memberikan kesan negatif kepada si utusan jika mereka tidak disambut di sana, itu akan merepotkan.
(TLer: preseden = sesuatu yang bisa dijadikan teladan.)

Setiap ras memiliki perlakuan etiket yang serupa, namun perlakuan yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda oleh ras yang berbeda. Lalu bagaimana Council State, yang merupakan rumah bagi berbagai ras non-manusia, memecahkan masalah ini?

Alasan mengapa pikiran ini muncul entah dari mana adalah karena tanduk dan sayap milik Perdana Menteri Sorcerous Kingdom, Albedo, yang baru saja berjalan masuk.

Sebagai Perdana Menteri Sorcerous Kingdom, kecantikan menggoda yang memiliki daya pikat misterius tentang dirinya, tak berubah dari terakhir kali dia melihatnya. Kecantikannya sedemikian rupa sehingga hampir bisa membuat mereka melupakan dirinya merupakan pejabat tinggi Sorcerous Kingdom jahanam. Dia tidak yakin apakah Albedo sudah mengatakannya, tetapi dirinya cukup mempesona untuk menjadi seorang utusan dimana kerajaannya akan saling berperang.

Perempuan itu adalah Perdana Menteri Sorcerous Kingdom, Albedo.

Suara pria yang dilanda jatuh cinta bisa terdengar di seluruh ruangan, suara yang mereka buat saat mereka mendesah, "ooooohh." Para bangsawan yang telah membuat suara-suara itu juga terlihat jelas di wajah mereka yang terpesona.

Keindahan yang mampu menahan tawanan mereka secara bertahap mengeluarkan senyum yang seperti dimiliki seorang ibu yang penuh kasih. Mungkin tidak ada orang lain di dunia ini yang bisa menghasilkan senyum semenawan itu.

Meskipun saudara perempuan Zanac juga dianggap cantik, dia pikir kecantikan Albedo bahkan bisa mengungguli kecantikannya. 

Satu-satunya aspek aneh tentang dirinya yaitu gaunnya.

Jika mereka berada di pesta dansa, tidak ada yang lebih pantas daripada gaun berwarna persik terang itu, tetapi mengingat situasi mereka saat ini, itu sama sekali tidak pantas.

Dia tidak mungkin memakainya karena suatu kesalahan. Itu pastilah di sengaja. Apa makna tersembunyi di balik semua ini?

Zanac tidak punya ide mengenai implikasi dari berbagai jenis gaun yang dikenakan oleh wanita. Mungkin saudara perempuannya akan bisa mengetahuinya, tetapi dia tidak terlalu normal dibandingkan dengan wanita-wanita bangsawan lainnya. Bisa dikatakan, keputusannya tidak terlalu menghabiskan banyak waktu untuk mempercantik dirinya sendiri telah mendapatkan rasa hormat Zanac.

Zanac melirik adiknya.

Dia tidak mengenakan gaunnya yang biasa, melainkan apa yang ia kenakan untuk upacara. Dia tidak mungkin mengenakan pakaian yang sama seperti saat terakhir kali mereka menyambut Albedo kan?

Meskipun dia ingin memberitahu Renner untuk tidak mengenakan pakaian itu karena seseorang akan memandang rendah dirinya, gaunnya tidak terlalu luar biasa dibandingkan dengan apa yang Albedo kenakan.

Beberapa peserta rapat istana juga memperhatikan Renner mengenakan pakaian yang sama seperti saat terakhir kali mereka menyambut dan ekspresi mereka terlihat terganggu, tetapi ekspresi mereka hanya muncul sesaat saja.


"Sudah lama tak berjumpa, Albedo-kakka."


Setelah mendengar suara Rampossa, para bangsawan yang telah terpesona oleh kecantikan Albedo akhirnya tersentak kembali ke kenyataan.


"Tida juga, itu salahku karena tidak mengunjungi Yang Mulia dalam waktu yang lama."


Albedo menjawab dengan suara yang sangat menarik yang cocok dengan penampilannya. Punggungnya tegap dan posisi vertikal kepalanya tidak berubah, sama seperti yang dia lakukan terakhir kali. Ini sangat bertolak belakang dengan sikapnya yang lembut, itu memperjelas keyakinannya jika manusia terlalu rendah baginya untuk menundukkan kepalanya.


"Sepertinya anda tidak banyak berubah, sungguh melegakan."

"Sama denganmu, Yang Mulia."


Cara keduanya tersenyum dan memandang satu sama lain dapat membuat seseorang percaya itu hanya pertemuan antar teman dekat, dan tidak lebih.


"Anda kelihatannya sibuk, jadi saya akan terus terang, mengapa hari ini anda datang ke sini?"

"Memang benar. Aku kemari untuk urusan kita sebelumnya - tentang karavan gandum kerajaanku, yang dimaksudkan untuk menjadi bantuan kemanusiaan bagi Holy Kingdom, telah dirampok oleh salah satu orangmu.”


Meskipun ini bukan suatu hal yang bisa ditertawakan, senyum Albedo tetap teguh seperti sebelumnya.

Sebaliknya, ayahnya berdiri dari singgasananya untuk berkata,


"Saya mengerti, anda di sini untuk itu. Kemudian izinkan saya untuk pertama-tama, minta maaf atas tindakan warga kerajaanku."


Ayahnya menunduk dan membungkuk lurus. Raja suatu kerajaan menerima ucapan dari pihak lain tanpa penolakan. Dalam diplomasi, itu merupakan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan dengan alasan apa pun. Dalam dunia diplomasi, di mana seseorang yang pintar tak terjamin terkena tipudaya, untuk mengkonfirmasi kesalahan seseorang dari kerajaannya merupakan kesalahan besar.
(TLer : ????????, inggrisnya 'to catch a wheasel asleep')

Tak pernah terpikirkan, kenyataannya itu tidaklah bijaksana bagi seorang kepala kerajaan untuk secara langsung meminta maaf atas sesuatu, karena itu akan sama dengan seluruh kerajaan yang mengaku bersalah.

Melakukan hal itu sama saja dengan mengutuk kerajaan mereka pada setiap tindakan dan keinginan Sorcerous Kingdom. Tidak-


{Mengingat kita berusaha menghindari perang habis-habisan, ini mungkin bukan ide terburuk. Tetapi jika Sorcerous Kingdom menuntut kepala bangsawan itu sekarang, bukankah mereka pasti melakukannya?}


Dia tidak bisa membayangkan jika keadaan akan menjadi seperti ini mengingat apa yang dikatakan ayahnya sebelumnya. Jika dia berniat menolak tuntutan Sorcerous Kingdom pada saat ini, orang yang meminta maaf seharusnya seseorang seperti Zanac, bukan dirinya. Lagipula, perbedaan dalam bobot ucapan kepala kerajaan dan ucapan putranya merupakan dunia yang terpisah.

Tetapi tepat ketika rentetan pemikiran Zanac mencapai titik itu, ucapan ayahnya berikutnya membuatnya kehilangan kata-kata.


"Lalu... apakah dengan mempersembahkan kepala saya sendiri memungkinkan Kingdom menerima pengampunan dari Sorcerous Kingdom?" 


Saat ucapan itu keluar dari mulut ayahnya, rasanya seakan seluruh ruangan membeku.

Setelah keterkejutannya berkurang, Zanac hanya bisa merasa malu pada dirinya sendiri dari lubuk hatinya.

Ini tidak diragukan lagi, kartu truf ayahnya.

Meskipun skala insiden akan memengaruhi tanggapan yang diterima, jika persembahan permohonan maafnya adalah kepala dari kepala kerajaan itu sendiri, pihak lain pasti menerimanya tidak peduli siapa mereka bukan? Tidak, jika mereka meminta lebih besar dari apa yang ditawarkan, kurangnya kemurahan hati mereka pasti akan mendapat kecaman dari semua orang.  

Ayahnya tidak menganggap dirinya bernasib malang untuk mengorbankan nyawanya, bukan karena dia ingin mati, tetapi karena mengorbankan diri untuk seseorang dari Kingdom sendiri merupakan bentuk dari keteguhan seorang raja.

Ayahnya adalah raja sejati.

Meskipun nyatanya kelemahan ayahnya yaitu dalam cara dia menangani masalah, kelihatannya seolah-olah Zanac telah meremehkan ayahnya untuk waktu yang lama.


"Tentu saja, Kingdom akan bertanggung jawab atas hilangnya gandum-gandum Sorcerous Kingdom, kami bahkan bisa mengganti dua kali lipat jumlah gandum itu jika anda menginginkannya. Seperti itulah tambahan selain tawaran kepalaku. Apa pendapat anda tentang penawaran ini? Albedo-kakka."

"Hmph ..."


Ekspresi di wajah Albedo bertambah berat. Meskipun dia masih cantik, itu anehnya menakutkan.


"... Hehehe, sepertinya kau membuat prediksi yang sedikit salah, Rampossa ketiga?"


Albedo mengalihkan pandangannya, sepertinya ke saudara perempuannya.


"Apakah ini karena kau kehilangan pria itu? Atau apakah ini karena sesuatu yang lain? Apakah kau menyadari kepintaran— "Albedo kemudian memandang Zanac," —dari anakmu, dan karenanya memutuskan untuk berubah pikiran?"

"Saya yakin jika saya tidak berubah pikiran..."

"Oh, tapi kau melakukannya. Jika itu dirimu yang dulu, kau tidak akan membuat keputusan ini... mungkin ini merupakan kombinasi dari banyak faktor yang telah memengaruhimu, tetapi dasarmu sebagai pribadi tidak banyak berubah? Apapun itu, tidak masalah. Bagaimanapun, kami tidak akan mengubah kebijakan kami terhadap masalah ini."


Karena perubahan aura Albedo yang tiba-tiba dan aneh telah terjadi, tidak ada yang memperhatikan pada awalnya. Dia telah sepenuhnya melupakan etiket yang diharapkan dari seorang utusan selama audiensi dengan kepala kerajaan. Bahkan jika dirinya merupakan orang asing, ini bukan sikap yang dapat diterima untuk diperlihatkan kepada seorang raja yang secara aktif memimpin bangsanya. Anehnya, sikapnya ini terasa lebih alami bagi Zanac, mungkin karena dariawal kekuatan antara Raja Kingdom dan Perdana Menteri Sorcerous Kingdom sudah berbeda.

Manusia dan iblis.

Dari perspektif itu, sikapnya terasa paling alami.

Mungkin itu sebabnya. Ada tekanan tak terlihat yang berasal dari Albedo yang menghentikan semua orang menyuarakan ketidaksenangan mereka.

Itu hanya sementara, karena iblis dengan cepat mengenakan baju dombanya, yaitu sebagai utusan Sorcerous Kingdom.

Albedo mengamati para menteri yang berdiri di seberang lorong dan menyatakan dengan suara keras,


“Ini merupakan deklarasi resmi perang dari Sorcerous Kingdom. Kami akan mengerahkan pasukan kami sebulan dari hari ini pada tengah hari! Namun, jika kalian menggerakan pasukan menuju E-Rantel - untuk menyeberang ke perbatasan Sorcerous Kingdom, maka kami tidak akan lagi mengikuti garis waktu itu."

"Mohon tunggu sebentar!"

“Aku tak ingin berlama-lama disini. Baiklah, dengan itu pekerjaanku di sini telah selesai. Hal terakhir yang ingin aku sampaikan dari Yang Mulia adalah—"

"—Kau sudah lama merencanakan sesuatu seperti ini kan?!"


Ucap seorang aggota istana dipenuhi amarah. Albedo menyipitkan mata padanya. Pesan yang disampaikan melalui mata itu mungkin ancaman.


"Kau berani menyela pesan dari Yang Mulia Sorcerer King — manusia. Tidak bisakah kau menunggu untuk mati sebulan dari sekarang?"


Wajah aggota istana yang telah berbicara memucat meskipun Albedo tidak terlalu meninggikan suaranya dan tidak melakukan sesuatu yang tidak biasa. Namun, ekspresi aggota istana itu, yang telah diancam oleh penguasa wilayah dengan tentara sebelumnya, berubah secara dramatis karena tatapan dari si cantik itu.


"... Hmph. Sekarang, izinkan aku untuk menyampaikan pesan dari Yang Mulia Sorcerer King. 'Aku tidak mempunyai niat untuk menggunakan sihir maha dahsyat seperti yang aku gunakan terakhir kalinya, mari kita nikmati prosesnya. Itu saja'.” Setelah mengatakan itu, Albedo tersenyum masam untuk pertama kalinya. "Bahkan jika kau mengatakan ini merupakan sesuatu yang telah kami rencanakan, jujur saja, apa yang terjadi benar-benar di luar harapan kami. Kami juga ingin mencari tahu kenapa keadaan menjadi seperti ini.”


Albedo kelihatannya mengatakan yang sebenarnya dengan menilai dari ekspresi dan suaranya, seseorang tidak akan mempercayai dirinya berbohong. Tentu saja, kemungkinan ini semua hanyalah akting juga sangat tinggi.


“Jika kau ingin menganggap insiden ini sebagai rencana kerajaan kami, itu tidak masalah bagiku. Sejarah ditulis oleh para pemenang. Semua tuduhan palsumu akan segera dihapus."


Zanac memahami sikap yang diambil Sorcerous Kingdom untuk insiden ini.

Gagasan mereka dapat menghindari perang adalah sia-sia.

Sorcerous Kingdom tidak berusaha memperluas wilayahnya melalui penaklukan, melainkan penghancuran total Kingdom. Bisa dibilang, perang ini tak terhindarkan. Dalam sebulan, undead Sorcerous Kingdom pasti akan dikerahkan menuju perbatasan Kingdom.


"Tak perlu menemaniku, aku tidak ingin mengambil waktu berharga dan terbatasmu."


Setelah Albedo menunjukkan sikap yang mengatakan kepada mereka jika dirinya telah mengatakan semua yang dia inginkan, dia membalikkan punggungnya pada yang lain dan berjalan keluar pintu.

Apakah benar-benar menguntungkan bagi Kingdom untuk membiarkannya pergi begitu saja?

Jika mereka membunuh wanita yang memegang jabatan Perdana Menteri ini, akankah hal itu menjerumuskan politik Sorcerous Kingdom ke dalam kekacauan sementara dan membuat mereka tidak dapat memulai perang?

Namun, ketika melihat punggung bermartabatnya membuatnya ragu. 

Saat Zanac mempertimbangkan kemungkinan, tidak ada yang berani menghentikan Albedo meninggalkan ruangan.

Pintu-pintu raksasa ditutup ketika siluet Albedo menghilang di seberang pintu. Zanac berkata kepada ayahnya,


"Apa yang harus kita lakukan? Jika kita mengejarnya..."

“Jangan lakukan hal semacam itu. Jika kita melakukan sesuatu seperti membunuh utusan kerajaan lain, kesalahan atas seluruh situasi ini akan jatuh ke pundak kita. Maka tidak ada kerajaan lain yang akan membantu kita.”


Ayahnya menjawab dengan suara lemah ketika dia meletakkan tangannya ke dahinya, seolah-olah dia sedang sakit kepala. Zanac merasa seolah-olah ayahnya baru saja menua dibandingkan dengan beberapa saat yang lalu.


"Yang Mulia. Pelayan anda ingin menyebarkan berita jika anda telah menawarkan kepala anda sebagai persembahan pengampunan kepada setiap bangsa."

"... Ya, aku akan menyerahkan itu padamu, Menteri Luar Negeri. Jika kau melakukan itu ... dalam skenario terburuk..."

“Tolong, jangan mengatakan sesuatu seperti skenario terburuk. Tidakkah kita akan baik-baik saja selama kita berhasil mengalahkan pasukan Sorcerer King?”

"Ya, ya. Kau benar."


Ucapan Menteri Luar Negeri mengembalikan warna pada wajah ayahnya, tetapi senyumnya masih dipenuhi duka.


"Zanac, Renner. Ada sesuata yang ingin kukatakan kepada kalian. Bisakah kalian datang ke ruanganku nanti? Lalu, aku minta maaf kepada semua orang yang berkumpul di sini, tetapi kita harus melakukan sidang dalam satu jam lagi untuk membahas apa yang akan terjadi dalam sebulan kedepan.”


Para menteri semua menundukkan kepala dan membungkuk.

Setelah kepala penjaga mengantar ayahnya keluar dari ruangan, Zanac dan Renner pergi bersama.

Meskipun Climb dan Brain menunggu di luar ruangan sebagai penjaga Renner, Renner mengatakan kepada mereka untuk menunggu di ruangannya sehingga mereka hanya menyaksikan ketika Zanac dan Renner pergi.

Keduanya berjalan bahu-membahu melewati koridor.


"Jadi, saudariku. Apakah kau mengetahui mengapa ayah memanggil kita?"

"Ya, aku percaya itu untuk alasan yang sama seperti yang dipikirkan onii-sama saat ini."

"Begitukah? Apakah ayah akan menunjukkan kepada kita makanan penutup lezat yang dibawa Albedo-kakka?”

"Ya! Seperti yang diharapkan dari onii-sama, aku percaya itu yang akan terjadi!”


Zanac menatap Renner dengan mata terbuka lebar sesaat, yang Renner tanggapi dengan senyuman seolah-olah tidak ada yang baru saja terjadi. Wanita ini sangat sakit untuk dihadapi.


"Apa yang kau rencanakan untuk lakukan?"

"Um—"


Renner meletakkan jari telunjuknya di bawah dagunya dan memiringkan kepalanya ke samping. Zanac melihat apa yang dia lakukan dan dengan sengaja menghela nafas berat.


  “Apa yang kau dapatkan dari bersikap lucu di depan kakakmu sendiri? Tunjukkan saja itu pada Climb, dialah yang mudah ditipu."

“Onii-sama, kau sungguh keterlaluan. Selanjutnya aku akan mencoba ini pada Climb - meskipun aku tidak berencana untuk melakukannya. Bukankah onii-sama yang harus ditanya tentang apa yang dirinya rencanakan?”

"Aku, aku ingin kabur. Tapi, itu tidak mungkin. Sorcerous Kingdom pasti akan memburu kita.”

"Akupun memikirkan hal yang sama."


Bagi seorang wanita yang ingin menikah dengan pria yang status sosialnya jauh dari miliknya dan sengaja bermitra dengan Zanac, jawaban itu terlalu datar. Zanac berpikir Renner akan menjadi tipe yang lebih menghargai kelangsungan hidupnya dan akan berencana untuk meninggalkan istana keesokan harinya atau sesuatu seperti itu. Mungkin Renner juga mengerti betapa mustahil bagi mereka untuk melarikan diri dari cengkeraman Sorcerous Kingdom, dan dengan demikian mengaburkan keinginannya untuk melakukannya.

Zanac mencuri pandang pada Renner tetapi tidak bisa mengatakan perasaannya tentang masalah itu hanya melalui ekspresinya saja.

Setelah mereka berdua memasuki ruangan, ucapan pertama dari mulut ayah mereka sama seperti yang dia harapkan.


"Zanac, Renner. Tinggalkan tempat ini sekarang juga. Kalian hanya pangeran dan puteri dari kerajaan ini, tidak perlu bagi kalian berdua untuk mati bersamanya.”


Mereka berdua saling memandang dan menjawab secara bersamaan jika—

Mereka tidak berniat melakukannya.

Ekspresi wajah ayah mereka pahit.


“Begitukah ... tapi, masih ada waktu. Jika kalian berdua berubah pikiran, katakan segera padaku.”


Meskipun dia tidak yakin pilihannya akan berubah, pikiran seorang pria mudah goyah. 

Zanac dengan lembut menganggukkan kepalanya ke arah ayahnya.

Renner, yang ada di sebelahnya, melakukan hal yang sama.



---------------



Anak-anak, ketika melihat Brain telah kembali, berlari ke arahnya.


"Os-san, kau kembali!"

"Os-san, os-san!"

Sepuluh anak itu mengelilingi Brain, sembilan laki-laki dan satu perempuan. Mereka semua yatim piatu. Brain telah mengambil orang-orang yang dia yakini memiliki semacam potensi, membiarkan mereka tinggal bersamanya, dan melatih mereka dalam seni ilmu pedang.

Karena mereka tumbuh di lingkungan yang keras, mereka sepenuhnya memahami pentingnya keyakinan teguh dan mampu mengikuti rejimen pelatihan yang keras. Meski dikatakan seperti itu, mereka masihlah anak-anak sehingga Brain masih tidak yakin apakah mereka bisa memenuhi harapannya. Tentunya jika mereka terus berlatih seperti ini, mereka akan bisa, paling tidak, mencapai level Climb.

Anak-anak itu berkeringat tetapi itu tidak menganggu Brain. Bagaimanapun, dia juga pasti sama setelah latihan, ini merupakan bukti jika anak-anak telah bekerja keras.


“Oy oy, kalian. Apakah kalian sudah selesai latihannya?"

"Istirahat-"

"Aku sudah banyak berlatih—"

"Tanganku-"


Karena mereka semua menjawab serempak, sulit untuk sepenuhnya memahami apa yang mereka coba katakan, tetapi mereka telah menyelesaikan pelatihan mereka, yang dia mengerti.


“Sekarang, istirahatlah. Ingat, aku katakan kepada kalian istirahat juga merupakan bagian dari pelatihan ok?”


Anak-anak setuju sembari menjawabnya dengan berisik.


"Sesaat lagi aku akan menemani kalian untuk berlatih, jangan bilang kalau kalian terlalu lelah untuk berlatih, mengerti?"


Anak-anak, sekali lagi, menyetujuinya sembari menjawabnya dengan berisik.


"Baik! Ingatlah untuk minum. Dan juga, jangan lupa untuk makan!"
(TLer: Saya kurang yakin ama kalimat diatas, butuh RAWnya)


Beberapa anak berkata "Kami sudah mengerti" atau "Os-san sangat cerewet" tetapi mayoritas dari mereka menjawab jika mereka mengerti.


"Bagus, sekarang bubar. Oh benar. Sebelum kalian pergi, dua orang itu dimana?"


Yang tertua dari kelompok itu, perwakilan mereka, mengatakan kepadanya, "di halaman belakang."

Brain menjawab dengan "oh", mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak, dan berjalan menuju halaman belakang.

Anak-anak kembali ke rumah untuk memakan makanan dan minuman yang mereka terima dari pasangan lansia yang telah menunggu mereka dan mungkin tidur siang sesudahnya.

Olahraga yang baik, diet yang baik, dan tidur yang baik. Itulah bagaimana otot-otot yang sangat baik dibangun.

Brain mengangguk puas. 


"Kau membuatku menunggu terlalu lama."


Suara seorang wanita memanggil saat Brain memasuki halaman belakang.


"Ah, maafkan aku. Aku harus bersiap-siap terlebih dahulu untuk menemani Yang Mulia Putri pada pertemuannya dengan para bangsawan, pedagang, dan sebagainya, jadi aku agak terlambat.”


Ada seorang pria dan seorang wanita di sana, yang telah mengajar anak-anak sebelum dia tiba.

Wanita yang berbicara dengan Brain menggulung rambutnya menjadi bentuk roti, terlihat seperti gaya rambut yang disebut 'Magay' di Selatan.
(TLer: pengucapan tidak lengkap dari 'Marumage', gaya rambut tradisional wanita jepang)

Penampilannya, cukup menjadi apa yang biasanya dianggap indah oleh seseorang, memberi kesan dirinya dingin dan tajam. Dia tidak terlalu tinggi, mungkin sedikit lebih pendek dari kebanyakan wanita seusianya.

Orang lain di sana, pria itu, tetap diam.

Meskipun dia memiliki sikap acuh tak acuh yang dapat membuat seseorang berpikir dirinya tidak bahagia, walaupun aslinya tidak begitu. Dia mengangkat tangan sebagai bentuk salam untuk Brain.

Dia kurang bagus mengekspresikan dirinya. Brain sebenarnya pernah mendengarnya berbicara beberapa kali dahulu kala, tetapi suaranya sekecil semut.

Pria itu juga tidak terlalu tinggi. Dia memiliki kaki pendek tetapi sebaliknya secara fisik sehat, tetapi jika rumor tersebar tentang dirinya yang merupakan keturunan dwarf, dia tidak akan memiliki banyak bukti untuk menentangnya.

Keduanya dihitung dalam Six Great Disciples dari dojo pendekar pedang yang dikenal sebagai Vesture Croff di Leoghain. 

Brain memiliki keraguan tentang bagaimana mereka mengajar, dalam benaknya, pelatihan ilmu pedang praktisnya lebih berguna daripada latihan ilmu pedang performatif mereka.

Dibandingkan melambaikan udara sekitar beberapa ratus kali, latihan dengan pedang sungguhan - bahkan jika itu pedang tiruan - jauh lebih efektif. Brain percaya jika metodenya akan memungkinkan seseorang mendapatkan lebih banyak memori otot daripada hanya melatih tubuh seseorang.

Namun, ini adalah cara yang baik untuk memungkinkan mereka mempelajari teknik terlebih dahulu dan membangun fondasi yang cukup kuat sehingga kecil kemungkinannya mereka akan mati dalam pertempuran yang sebenarnya.

Sulit mengatakan secara pasti sisi mana yang benar atau salah.

Meskipun mereka semua telah mendapatkan kekuatan, mereka memiliki cara hidup yang sangat berbeda.

Akan merepotkan bagi Brain jika anak-anak mati dalam pertempuran sebelum mereka bahkan memiliki kesempatan untuk sepenuhnya menyadari bakat mereka. Itulah sebabnya dia memilih untuk melatih anak-anak dengan keduanya, sembari membagikan pengalamannya sendiri; akibatnya, rejimen pelatihan anak-anak menjadi lebih keras.


"Apakah akomodasi mereka sudah beres?"

“Yup, mereka akhirnya selesai. Mereka dijadwalkan melakukan perjalanan ke barat laut - dengan sekelompok pedagang yang beroperasi di kota dekat dengan Council State."


Wanita itu sedikit mengernyit.


“Sudah dua minggu sejak Sorcerous Kingdom menyatakan perang terhadap kita, tetapi belum ada berita tentang mobilisasi pasukan kedua kerajaan. Menurut beberapa rumor yang kudengar, Sorcerous Kingdom hanya ingin memaksa Kingdom untuk menyerah dalam beberapa negosiasi dan tidak benar-benar ingin bertarung dalam pertempuran habis-habisan? Jika itu benar, bukankah itu akan membuat upaya Tuan Unglaus sia-sia?”

"Apakah Sorcerer King itu benar-benar melakukan hal seperti itu?"


Jika Brain tidak bertemu langsung dengan Sorcerer King, dia akan percaya ini hanyalah taktik negosiasi juga. Tetapi sebagai saksi dari pertempuran tragis itu, sulit baginya untuk tidak meragukan Sorcerer King sedang merencanakan sesuatu. Mungkin dia sedang bersiap untuk merapalkan mantra itu lagi.

Apakah kegelisahan Brain menyebar padanya? Wanita itu berbicara dengan nada pelan,


"...Tuan Unglaus pernah bertemu dengan Sorcerer King itu?"

"Aku tidak hanya bertemu dengannya, aku menjadi saksi duelnya dengan Gazef ... hmmm, aku masih tidak tahu apa yang terjadi pada Gazef sampai hari ini."


Pandangannya beralih ke pinggang Brain.

Tersarung di sisinya merupakan salah satu harta Kingdom, Razor Edge.

Ini merupakan sesuatu yang diberikan kepadanya ketika perang diumumkan, meskipun dia telah menolaknya dalam banyak kesempatan. Bagi Brain, pedang ini terlalu berat untuk dia tanggung sehingga dia memperlakukannya sebagai sesuatu yang dipercayakan kepadanya hanya untuk diamankan. Dia tidak bermaksud untuk menghunuskan pedang ini.

Meskipun pedang ini seperti kentang panas yang dia lebih suka berikan kepada orang lain, jika orang itu tidak bisa menyamai kemampuan Gazef Stronoff, dia tidak bermaksud untuk memberikannya begitu saja.

"Duel dengan Tuan Stronoff? Aku..."


Dia berhenti sendiri sebelum dia bisa menyelesaikan kalimat itu.

Mungkin dia ingin mengatakan sesuatu di seperti, "Aku berharap aku ada di sana untuk menyaksikannya juga." Brain tidak terlalu memikirkannya, lagipula dia juga seorang warrior. Berharap menjadi saksi duel Gazef merupakan hal yang wajar bagi mereka.

Tidak, lebih tepat untuk dikatakan dirinya ingin pria itu menyaksikannya juga. Dia baru saja mengatakan dirinya masih tidak bisa mencari tahu apa yang terjadi selama duel itu, jadi jika orang lain bisa menjelaskan padanya itu hal yang bagus.


“Aku pikir Sorcerer King sedang merencanakan sesuatu, tetapi aku tidak yakin apa yang sebenarnya dia rencanakan, lagipula aku tak memiliki dasar untuk pemikiran itu. Naluriku membunyikan alarm saat ini, dan aku cenderung sangat mempercayai naluriku.”

"Jika itu merupakan naluri warrior dari seseorang seperti Tuan Unglaus, maka itu mungkin benar..."

"Aku tidak terlalu yakin dengan spesifik ... lagipula, kita harus mengeluarkan bocah-bocah ini dari tempat ini secepat mungkin. Bahkan jika aku mati, mereka masih bisa hidup sendiri dengan ilmu pedang yang telah aku ajarkan kepada mereka - bahkan jika itu bukan keahlian yang signifikan.”

“... sebenarnya, sensei kami telah memberi tahu kami hal yang sama dengan Tuan Unglaus, Sorcerous Kingdom merencanakan sesuatu dibalik layar. Maka, ketika anak-anak harus dikirim pergi—" wanita itu memandang ke arah pria yang diam di sebelahnya," —bisakah kau memintanya pergi bersama mereka?"

"Apa? Apakah dia akan melakukan itu? "


Dia melirik pria yang memberinya anggukan bisu. Dia tampak kesal, tapi mungkin bukan itu masalahnya.

Tidaklah tepat untuk mengatakan jika pria ini menyukai anak-anak.

Meskipun semua Six Great Disciples telah berada disini, yang paling disukai anak-anak dari mereka semua adalah dirinya.


“Ya, sensei sepertinya sudah mempertimbangkannya. Selama dia hidup, ilmu pedang kita bisa terus diturunkan dari generasi ke generasi.”


Dengan kata lain, mereka memiliki pemikiran yang sama dengan Brain.

Jika itu masalahnya, dia tidak punya alasan untuk menolak permintaan mereka.


“Aku tidak keberatan selama akhirmu baik-baik saja dengan itu. Karena itu, aku berterima kasih untuk kalian semua. Aku akan berbicara dengan para pedagang yang akan membawa mereka pergi."


Brain mendengar pria itu mengatakan sesuatu dengan suaranya yang kecil, mungkin sesuatu seperti, "tolong jaga dirinya" atau sesuatu seperti itu.

Brain mengangkat tangannya sebagai tanggapannya, yang mana ditanggapi balik oleh pria itu dengan mengangguk dalam.


“Lalu sekarang, setelah anak-anak nakal selesai istirahat, giliranku untuk melatih mereka. Maaf telah merepotkan kalian berdua untuk melatih mereka saat aku pergi.”


Terimakasih merupakan satu-satunya hal yang mengalir keluar dari mulutnya. Meskipun dia belum membayar mereka, mereka masih meluangkan waktu untuk mengajar anak-anak.

Sensei Vesture mereka mungkin telah mempertimbangkan kenyataan Brain ialah seseorang yang menggunakan ilmu pedang yang luar biasa dan ingin memperkenalkan Six Great Disciples kepadanya, mungkin dalam prosesnya membuat Brain berutang budi padanya, maka rasa terima kasih Brain tidak sebesar itu. Disisi lain Keenam Six Great Disciples menanggapinya berbeda, mungkin mereka memiliki minat mereka pada prospek untuk dapat melatih anak-anak jika seseorang yang dapat mengalahkan mereka dengan mudah, Brain, telah dinilai memiliki potensi, atau mungkin mereka hanya tertarik untuk mewariskan keterampilan mereka untuk anak-anak agar bisa mereka gunakan untuk bertahan hidup? Bagaimanapun, dari awal mereka termotivasi untuk membantu anak-anak tanpa motif tersembunyi.

Karena dia telah bertindak sebagai pengawal pribadi sang putri, dia pastilah berhubungan dengan para bangsawan yang menjengkelkan itu. Inilah sebabnya mengapa orang-orang sejelas Six Great Disciples bersinar bahkan lebih terang di matanya.


"... Aku harus mengatakan aku cukup terkesan karena ternyata Tuan Unglaus sangatlah murah hati. Dengan mengadopsi anak-anak ini dan mengajari mereka keterampilan sehingga mereka mampu bertahan hidup...”


Ekspresi Brain menjadi gelap.

Dia belum melakukan amal yang layak dipuji.


“Berhenti menyanjungku. Aku bukan pria yang baik. Meskipun benar aku mengambil anak-anak ini dari permukiman kumuh, itu untuk suatu tujuan. Ada beberapa yang berada di ambang kematian tetapi aku masih berjalan melewati mereka tanpa mengangkat satu jari untuk membantunya. Jika kau ingin memuji seseorang untuk amal mereka, lakukan itu kepada seseorang yang benar-benar layak mendapatkannya - misalnya seperti putri.”


Dia bisa melihat wanita itu memiliki ekspresi bingung, tetapi dia tidak yakin apa yang menyebabkannya.


“Apakah kau membicarakan tentang Putri Renner-sama? Tentang bagaimana dia mendanai panti asuhannya? Memang benar sang putri telah melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi aku percaya Tuan Brain juga telah mencapai apa yang tidak dapat dilakukan orang lain. Bukankah kalian berdua sama-sama layak dipuji?”

“Sepertinya aku tidak bisa membantahmu. Pikirkan apa pun yang kau inginkan, tetapi jangan lakukan itu di depanku. Aku malah merasa bersalah karenanya."

"Kalau begitu aku minta maaf."

“... Tidak, jangan terlalu memikirkannya, itu hanya lelucon. Aku tidak cukup polos untuk merasa bersalah karena sesuatu yang begitu kecil.”


Brain mengalihkan pandangannya dari ekspresi kaget di wajah wanita itu dan memandang ke arah tempat tinggal Gazef Stronoff, saat ini ditinggali Brain.
Dalam benaknya, terpikir anak-anak yang sudah kenyang dan mungkin sedang tertidur saat ini.



Catatan Sai Kuze:
- Sekarang sudah di halaman 189/568
- Hitori-san curhat kalo dia nggak punya banyak waktu buat nerjemah ini novel, tetapi ada anon yang nyebar hoax kalo Hitori nggak bakal update ampe minggu depan
- Hitori-san bakal update 2-3 hari lagi, biar enak hasil TLnya
- Kalo lu punya RAWnya, bantu gue, Sai Kuze, memperbaiki kesalahan translasi di ft ini
- Kirim keluhan lu buat gue, ke [email protected]


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang copas dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini



Peringatan: Novel ini versi bajakan !!! Author ngambek, auto delete!! Belilah Novel aslinya jika sudah tersedia!!

90 comments:

  1. Semoga sehat selalu ,tapi cuman sedikit saran,jangan terlalu memaksakan diri. Dan hasil tl nya rapih banget

    ReplyDelete
  2. First dpt apa,hehw

    "Oni sama mungkin terkena corona"refrensi dari mana ini wkwk😂

    ReplyDelete
  3. semakin meruncing dan penasaran, thank u minn.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Hadir min, semangat dan jaga kesehatan biar biasa update min, asik. . .

    ReplyDelete
  6. Entah mengapa gw keinget adegan potong kepala si raja di vinland saga. Soalnya agak mirip dgn ramposa

    ReplyDelete
  7. Terjemahanya enak dibaca mantab lah pokoknya

    ReplyDelete
  8. Thanks bwt seluruh tim komoe tl,smoga sehat selalu dan bnyk rejeki

    ReplyDelete
  9. Enak baca hasil TL indo komoe

    ReplyDelete
  10. Kira-kira nanti ada bagian intermission-nya nggak, min?

    ReplyDelete
  11. "Onii-sama mungkin terkena Corona" itu beneran ada kata2 nya di LN? kok gw ngakak ya wkwkwk

    ReplyDelete
  12. Itu ma plesetan w aja, aslinya 'tersumbat/pilek'

    ReplyDelete
  13. Haduh perang.a d chapter 3 nih masih lama

    ReplyDelete
  14. dan itu gk keren kesanya jd gaseriyus drop aj

    ReplyDelete
  15. Trimakasih untuk TL nya, oiya kalau mau baca yang versi English dimana ya?

    ReplyDelete
  16. Sempurna Albedo... Lets The Monkeys Dance hahahahaaa....

    ReplyDelete
  17. Nunggu lg nh... Semoga sehat selalu authornya

    ReplyDelete
  18. Makasih min, seperti biasa terjemahannya mudah dimengerti

    ReplyDelete
  19. "Sejarah ditulis oleh para pemenang"
    Kta-ktanya mirip Tanya degurechaff

    ReplyDelete
  20. Kasihan ramposa III.. Tp salah dia sendiri jg terlalu naif

    ReplyDelete
  21. Admin kereen,,respect,,terimakasih bnyk udh translate,

    ReplyDelete
  22. Semangat min terima kasih telah translete, btw kok ane mrasa kasihan yak sma kingdom skrang.. haha

    ReplyDelete
  23. Hohohohh mati membeku nanti dia...Σ(っ゚Д゚;)っ

    ReplyDelete
  24. Mantap min, sehat selalu

    ReplyDelete
  25. baca doank,komen kagak
    ampas kalian ini

    ReplyDelete
  26. Kok ad 2 web sih yg sama2 posting TL overlord bhs indonesia. Padahal hasil transletnya kayaknya sama persis, bahkan TLer nya jg sama persis. Web sini ama web sebelah kerja sama kah? Atau salah 1 web copas konten web laennya? Ane ud baca bbrp web TL yg bhs inggris hampir gx pernah nemu tuh tim TL Novel fans yg post konten sama di 2 website. Bahkam kalo ad website yg ud pensi ngeTL, tim/website yg baru engga posting ulang tp ngelink ke TL website sebelumnya. Kecuali kalo link sebelumnya ud mati.

    ReplyDelete
  27. Kalo yg diomongin OVERLORD-ID, kan dah dari awal saya pernah bilang, semua garapan disana sedikit demi sedikit dipindah kesini.

    Btw itu blog kan punya saya juga
    🙉

    Pen ganti alamat, tapi kok sayang banget, yaudah akhirnya terbuatlah Komoe

    ReplyDelete
  28. Sehat terus min, mantap

    ReplyDelete
  29. komen nih aku min karna anda ngegas di endingnya jadi kasihan wkwkwkwk

    ReplyDelete
  30. Min, udah makan siang blom ,jga ksehatan yaa, tpi ingt puasa

    ReplyDelete
  31. mantap , sehat trus min hehe lnjut baca lagi

    ReplyDelete
  32. boleh request dark mode min sma middle klik biar ngga muter2 scroll sma mata ngga cpet cape hehe

    ReplyDelete
  33. Good bgt min...
    Jrng ada yg nge TL ampe dijelasin bahasa2 istilahnya...
    Keren abis dah pokoknya

    ReplyDelete
  34. Smngt y, min....
    Jgn lpa istrhat....

    ReplyDelete
  35. iya nih request dark mode jg dong min klo boleh, sankyu

    ReplyDelete
  36. Waktu terakhir ains ngebantai kingdom, dan ratusan ribu orang mati, gua fine2 aja. Tapi kali ini gua berharap perangnya bener2 akan di batalkan walau apapun syaratnya...

    ReplyDelete
  37. Waa salut si sama ni TL , Rapih pluss enak dibacanya ... Arigatou gozaimasu Translator-san

    ReplyDelete
  38. Dan semua anak anak panti asuhan akan dijadikan tumbal unruk putri Renner ganti ras

    ReplyDelete
  39. Untuk pertama kalinya gua gk komen disini

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon