September 13, 2025

OVERLORD Bahasa Indonesia Phantom Ship of Katze Plains Chapter 4 - Part 7

                  

 

 Chapter 4 - Part 7

Ainz datang ke sini untuk mendapatkan Ghost Ship. Kapal itu menjadi prioritas utama. Kapten undead kapal menjadi prioritas kedua.


Sementara Ainz bergumam pada dirinya sendiri, kapten undead kapal itu tidak melanjutkan serangan lagi. Mungkin ia telah menenangkan diri setelah melihat lawan yang tetap tak tergoyahkan oleh serangan elemen api, yang seharusnya menjadi kelemahan bagi sebagian besar undead. Atau mungkin ia merasakan sesuatu yang tak bisa dipahami tentang lawannya.


Dengan menatap Ainz dan Narberal secara cermat, kapten undead kapal itu membuka mulutnya sekali lagi, seolah mencoba mendapatkan informasi dari mereka.


“…Ha! Istriku kebal terhadap api! Kalian pikir dia akan terluka oleh serangan semacam ini?”


Ainz terkejut dengan respons itu, yang disampaikan dengan suara sedikit lebih keras dan menyiratkan sedikit ejekan. Ada satu hal yang tidak ia mengerti dari ucapan itu.


“Istri?”


Sesaat, ia tidak memahami maksudnya, tapi kemudian cepat sadar bahwa yang dimaksud pasti kapal itu.


Oh, bisa jadi memang seperti itu. Seperti memberi nama perempuan pada senjata atau benda. Apakah ini termasuk hal yang sama?


Saat itu, Ainz mendengar suara tulang yang berderet pelan di bawah kakinya — di bawah dek.


Jadi begitu.. seperti yang diharapkan dari undead. Sangat perhitungan. Apakah itu sebabnya ia berteriak? Pura-pura marah dan meninggikan suaranya untuk menarik perhatian sambil menutupi kedatangan bala bantuan? Kalau begitu, komentar soal wajah tampanku… mungkin ia menilai itu sebagai alasan yang nyaman… atau mungkin alasan umum… untuk melancarkan serangan?


“Apa-apaan ini! Terdiam begitu saja melihat kecantikan istriku?”


Aku tidak yakin strategi apa yang sedang direncanakannya, tapi… langkah pertamaku seharusnya ini.


Masih belum jelas apakah Ghost Ship tidak ikut bertempur karena menunggu mereka lengah, tidak bisa menyerang tanpa perintah, atau tidak bisa bertempur saat sedang diboarding. Namun, dalam kondisi apapun, membiarkannya tidak diawasi bukanlah ide yang baik.


Ainz mengarahkan kemampuan penguasaan undead-nya ke kapal itu.




Meski kapasitasnya terbatas, ia berhasil membawa kapal itu di bawah kendalinya tanpa masalah. Jadi, levelnya mungkin tidak terlalu tinggi. Rasa senang muncul di dalam diri Ainz karena berhasil mendapatkan undead langka.


“Ah, ah, ahhh…”


Tiba-tiba, kapten undead kapal itu mengeluarkan erangan. Sebelum Ainz sempat mempertimbangkan alasannya, undead itu menjerit sebagai jawaban.


“A-aku… diselingkuhin!!”


Itu adalah teriakan pilu yang penuh kepedihan.


Seharusnya undead, seperti Ainz, menahan emosi berlebihan mereka. Namun dari suaranya, tampaknya undead itu telah melampaui batasan tersebut.


Tidak — bahkan Ainz sendiri merasakan emosi yang sangat kuat sesaat sebelum ia ditekan, meski hanya untuk sekejap. Mungkin ini hal yang sama?


“Aaah, ini terlalu kejam! Diselingkuhin oleh undead yang bahkan… nggak punya kulit!!!”


Ledakan emosinya yang intens sama sekali tak menunjukkan tanda mereda.


Tidak, bahkan Ainz—


“Aku… diselingkuhi!!”


Diselingkuhi, diselingkuhi, tutup mulutmu saja sudah! Ainz mengamuk di dalam hati. Selain itu, apa-apaan ini menyebutnya perselingkuhan? Sungguh tidak sopan! Kenapa aku diperlakukan seperti pencuri istri?!


“—Itu jelas sekali.”


Narberal melangkah maju dua langkah, mengambil posisi di depan Ainz seolah menjadi pengawal dan pembawa kehormatan baginya.


Ainz menatap sosok anggun di depannya dari belakang, dan kemudian, setelah memahami apa yang baru saja dikatakannya, ia menatapnya sekali lagi.


Bagi Ainz, pertukaran kata yang berlangsung di hadapannya terasa jauh, seolah ia sedang menonton pertunjukan dari kejauhan. Namun, ia tidak diperbolehkan tetap menjadi pengamat pihak ketiga terlalu lama.


“Bukankah begitu, Ainz-sama?”


Narberal menoleh, mencari persetujuannya dengan mata yang entah kenapa tampak begitu berkilau — meski mungkin itu hanyalah imajinasi Ainz.


Ia tidak ingin menyetujui. Tapi, apakah ini sesuatu yang harus ia konfirmasi sebagai bagian dari tugasnya sebagai penguasa Nazarick? Jika ia tidak setuju, bagaimana perasaan Narberal, menatapnya dengan mata penuh kepercayaan dan harapan itu?


Pikiran Ainz berputar seperti pusaran air.


Dengan rasa bimbang, Ainz menghela jawaban.


“…M-mengatakan ‘semua undead’ terdengar terlalu berlebihan. Shalltear, Nigredo, Yuri… rasanya kau bilang bahkan mereka pun milikku.”


“Oh!” Mata Narberal membelalak.


“Kupahami… Mungkin kau benar. Aku memang lupa tentang mereka. Biarkan aku memperbaiki ucapanku.”


Tidak, tidak ada perbaikan. Namun permohonan diam-diam Ainz tak dihiraukan ketika Narberal berseru dengan suara megah:


“Semua undead yang tidak diciptakan oleh Supreme Beings adalah milik Ainz-sama. Kalian cuma meminjam sisa-sisanya saja!”


“B-belum puas cuma nyelingkuhin aku, sekarang kau bilang aku ini perusak rumah tangga?! Aku perusak rumah tangga, katanya! Kau pikir KAU lebih cocok dengannya?!”


“—Cukup! Berhenti ngomong soal perselingkuhan dan perusak rumah tangga!” seru Ainz, meninggalkan ketenangannya. “Kau sudah benar-benar menghancurkan semua keseruanku menemukan undead langka!”


“[Fireball]!”


Ainz dan Narberal langsung terbungkus api.


“—Mati! Kau perusak rumah ta—”


Sejujurnya, Ainz sempat berpikir bahwa komentar absurd tentang perselingkuhan dan perusak rumah tangga itu mungkin untuk membuat mereka lengah — semacam tipuan untuk merusak ketegangan dan semangat bertarung mereka. Namun kata-kata yang mulai diucapkan Elder Lich tampaknya bukan itu maksudnya. Meski begitu, mungkin karena waspada setelah melihat kelompok Ainz selamat tanpa cedera lagi, ia menutup mulutnya di tengah kalimat.


“…Hmm. Seharusnya kau sudah menyadari kalau mantra kecilmu yang lucu itu tidak terlalu berbahaya, bukan? Dan ternyata kau memilih serangan yang sama lagi… Haruskah aku menganggap ini sebagai bukti ketidakmampuanmu?”




PREVIOUS | INDEX | NEXT


Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ya~


Peringatan: Author ngambek, auto delete!! Belilah Novel aslinya jika sudah tersedia!!





EmoticonEmoticon