Chapter 45 - Berbincang dengan Dwarf pada Pesta Minum
Sudah beberapa hari sejak pembicaraan dengan Tomoe, dan sampai pada titik yang membuat kepalaku berputar-putar.
Onee-san yang keras kepala menentang keputusanku untuk membuat perusahaan sendiri 'Perusahaan Melakukan Apa Pun”.
Aku memberi tahu Toa-san dan yang lain situasinya, dan aku menyerahkan mereka pada Tomoe.
Aku tahu bahwa aku sedikit naif, tetapi dengan apa yang terjadi pada Zenno, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain merasa tidak enak. Dan lagipula Rinon merupakan orang pertama yang terlibat denganku.
Dari pandangan orang ketiga, kelompok ini akan terlihat seperti orang-orang yang terlibat dengan rentenir dan akhirnya menggali kuburan mereka sendiri.
Apakah mereka hanya akan menikmati keberuntungan duniawi mereka, atau akankah mereka tumbuh dari pengalaman ini? Sejujurnya aku tidak keberatan apa pun yang mereka lakukan. Jika level mereka terus naik dari saat ini, aku bisa mengharapkan sesuatu dari mereka. Jika suatu saat dompetku menipis ...
Apakah mereka akan menolakku?
...
Aku tidak percaya diri.
Toa, ya. Aku belum menanyakan usianya, tetapi, seperti yang diharapkan, dia adalah Hasegawa! Gampangnya. Ini seperti, ketika kau melihat dua orang yang serupa, kau akan menemukan yang ke tiga. Sesuatu seperti itu sangatlah langka.
Dia mematuhi Mio dan Tomoe. Dan dia juga menggunakan bahasa yang sopan denganku, yang mengingatkan pada kohaiku!
Tidak peduli apa yang aku lakukan, aku berakhir mendukungnya.
Sejak saat kami tiba di Tsige dan membentuk party, aku berhasil meninggalkan jarak tertentu di antara mereka, tetapi sulit mengendalikan diri.
Bahkan jika aku tahu bahwa keduanya merupakan orang yang berbeda, aku akhirnya menjaganya. Meskipun aku tahu itu tidak akan menguntungkan kami.
Aku ingin dia mandiri, tapi aku ingin menjaganya. Kedua bersaudari itu, bisa diartikan, sebuah penghalang. Setelah itu Dewi dan pengikutku.
Saat ini aku telah menyerahkan mereka pada Tomoe supaya bisa belajar bagaimana bertindak dan berjalan di sekitar gurun.
Bahkan untuk seseorang seperti dirinya, Tomoe sebenarnya seseorang yang dapat mengajari orang lain dengan baik. Dia sama sekali tidak terlihat seperti naga.
Itu sebabnya, seluruh pekerjaan yang aku serahkan, dia telah mampu menyelesaikannya dengan baik.
Setelah kembali dari permintaan itu, dia menggunakan kesempatan itu dan menemukan tempat yang bagus untuk membuka toko. Dia mengatakan tidak akan menyewanya, tetapi membelinya, membuat sang penjual senang.
Ketika menemui semua penghuni Asora, mendengar petisi mereka, aku membuat janji dengan Perusahaan Rembrandt dan telah melakukan beberapa pertemuan dengan mereka. Aku mendapat izin untuk bergabung dengan toko Perusahaan Rembrandt sebagai penyewa. (Seperti yang diharapkan, menyelamatkan keluarganya membuat negosiasi berjalan dengan lancar)
Aku juga telah mengumpulkan informasi mengenai Kota Akademi.
Waktu berlalu seperti panah, atau begitulah yang mereka katakan.
Maka, pada hari ke enam.
Eh, aku sudah mengatakan sebanyak itu dan itu bahkan belum satu minggu?
Ya ampun, ini benar-benar sibuk, kan? Setiap hari, seperti terasa berlalu seketika.
Aku akhirnya menerima laporan Mio yang menemukan ambrosia. Aku menemaninya kesana, ingin memastikan apakah bunga-bunga itu bisa terbiasa dengan lingkungan Asora. Kemudian mengambil beberapa tanaman yang masih utuh dan meletakkannya di area yang memiliki kemiripan paling dekat dengan lingkungan mereka sendiri. Aku menyerahkan pengawasan kepada Arkes terdekat.
Arkes, bahkan dengan penampilan itu, sebenarnya pandai merawat tanaman. Umu, aku seharusnya tidak menghakimi seseorang dari penampilan mereka. Kemampuan belajar mereka juga cukup tinggi. Saat ini mereka dapat berbicara dengan semua orang secara normal.
Ada masalah karena tidak memiliki cukup orang yang berkualitas, namun keadaan itu semakin membaik.
Tomoe sepertinya mempelajari mengenai bahan baku binatang iblis dan mamono, dan aku di sini menyelesaikan masalah di tempat ini, tetapi tidak ada masalah yang mendesak. Toa-san dan yang lainnya kelihatannya telah mengubah class mereka, dan level mereka tampaknya telah meningkat cukup banyak.
Mereka kemungkinan besar sudah menyelsaikan rehabilitasinya ketika masih berhutang. Aku telah meminta mereka beberapa kali untuk berbicara tanpa memikirkan posisi mereka dan kami saat ini. Melihat hasilnya, aku dapat menikmati hariku tanpa terlalu khawatir.
Ngh, kenaifanku keluar lagi. Aku harus berhati-hati.
Malam ini akan menjadi kembalinya Arkes dan Mio. Dan waktuku di Asora telah meningkat, sehingga para penduduk yang bergembira membuat pesta untuk merayakannya. Aku dengan senang hati berpartisipasi di dalamnya.
Mereka benar-benar orang yang baik. Passion mereka jauh lebih mendalam daripada para hyuman.
(TL Note: 'Hyuman' kalo Jepangnya kan Ningen, si penulis nyebut orang2 dunia si bug versi Inggrisnya jadi 'Hyuman'=Human)
Aku mencoba, tetapi seperti yang diharapkan, karena dampak penampilan luar mereka, aku tidak dapat membuka diri terhadap mereka. Dan aku menggunakan tulisan untuk berbicara. Dan bahasa umumku masih berakhir dengan erangan. Umu, semuanya adalah kesalahan Dewi itu.
Sebagai pedagang, aku tidak bisa terus seperti ini. Seperti yang diharapkan, setelah 3 hari aku sudah bosan melihat mereka, juga tidak seperti itu tetapi, pada tingkat aku mendapatkan kesan yang baik dari mereka karena penampilan luar mereka.
Meskipun secara pribadi mereka ini cantik, kami memiliki urusan di sini jadi itu pasti baik-baik saja. Pasti. Yang paling disukai. Mungkin.
“Waka-sama bermukim di kota setelah meninggalkan gurun. Bagaimana itu, kota para hyuman?”
Salah satu dwarf mulai berbicara padaku dengan wajah yang sepenuhnya merah. Dia berbau alkohol.
“Kota itu sangatlah hidup. Mungkin itu karena mereka berada di daerah terpencil, mereka tidak memiliki prasangka terhadap demihuman, atau lebih seperti, mereka menempel di sekitar Tomoe dan Mio yang berlevel tinggi.” (Makoto)
"Hahahaha!! Itu sepertinya menyenangkan! Yah, dengan mereka berdua di kota, jelas mereka akan membuat keributan!”
“Ya benar sekali. Terutama Tomoe, sejak dia pergi berburu, dia telah mendapatkan segunung bahan baku. Orang-orang di pasar yang menangani bahan baku sudah memperlakukannya seperti seorang pahlawan.” (Makoto)
“Saya cemburu pada kedua gadis yang bisa menjadi teman seperjalanan anda. Mereka pasti dipenuhi dengan semangat setiap hari!”
Semangat setiap hari, ya. Yah memang seperti itu sih.
Aku mengerti. Orang-orang di Asora selalu berada di Asora. Merasa sedikit terkurung tidaklah aneh.
Maka akan lebih baik memberi mereka kesempatan juga untuk keluar dari Asora. Saat ini tidak mungkin untuk meninggalkan tempat ini tanpa izinku.
Aku tidak berniat meninggalkan mereka terkurung tetapi, tentu saja, ada kalanya kau ingin pergi keluar.
“Waka-sama, ada apa? Tiba-tiba terdiam.”
“Ah, jangan khawatir. Seperti yang kuduga, berada di Asora terasa terkekang ya.” (Makoto)
Ketika aku mengatakan itu, dwarf yang mendengarnya menyauti dengan * apa!!!*, dan kembali menatapku.
(TL Note: Kek reaksi orang lagi kaget)
“Eh, apa? Apakah aku mengatakan sesuatu yang aneh? Aku hanya mengira kalau kalian ingin pergi keluar sesekali~ kan.” (Makoto)
“Waka-sama, perhatikan baik-baik. Saat ini sedang diselimuti kegelapan, tetapi, di mana dari dunia ini yang anda pikir sebagai perasaan terkekang? Kami masih belum tahu seberapa jauh batasnya, dan hanya dapat melihat pegunungan di kejauhan. Dan beberapa hari yang lalu, sebuah sungai besar muncul. Penciptaan kota baru saja dimulai.”
“Eh? Uhm ..." (Makoto)
“Selain itu, panen berlimpah dan sampai sekarang kami belum menemukan spesies berbahaya! Bagi kami, dunia ini merupakan tempat di mana kami tidak bisa meminta apa pun lagi, tempat ini adalah surga!”
Ternyata begitu ya.
Aku mengerti. Dari sudut pandangku, ini merupakan dunia seperti taman yang diciptakan oleh kekuatan Tomoe, tetapi, dalam kenyataannya, tempat ini sangat luas, dan perambahaannya masih dalam tahap awal. Ada batas yang tidak diketahui di sana-sini.
Jadi untuk orang-orang di sini, tidak ada rasa terkekang ya. Aku mengerti, aku merasa sedikit lega mendengarnya.
“Di atas itu, kami memiliki Waka-sama, Tomoe-sama, dan Mio-sama yang memiliki kekuatan diluar akal sehat. Orang-orang yang bahkan ketika kami menggunakan semua pengetahuan dan teknik kami masih belum dapat menjangkaunya. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada mampu menciptakan senjata untuk anda. Bahkan great elder sampai bekerja hingga larut malam setiap hari.”
Si dwarf-san tertawa dengan gahaha. Lebih tepatnya, great elder-san, jangan memaksakan diri! Meskipun kau sudah menyedihkan karena disuruh Tomoe untuk mengganti sebutan great elder dwarf karena terlalu panjang dan meringkasnya menjadi eldwarf!
“Namun, saya ingin mencoba pergi keluar. Pasti ada emosi semacam itu dalam diri saya. Saya memiliki minat terhadap evolusi dari peralatan yang ada di dunia.”
"Ah, minat sebagai pengrajin ya." (Makoto)
"Ya. Seperti level peralatan apa yang ingin mereka capai, minat semacam itu juga terlibat.”
'Jika kita membuat sesuatu yang buruk dan itu menjadi kegemparan, itu akan merepotkan untuk Waka-sama', adalah apa yang dia katakan setelah itu.
Ya benar. Kami telah mengundang beberapa petualang dan meminta mereka mengambil sejumlah barang, maka, akan lebih baik jika ada satu atau dua pengrajin yang memahami hal ini.
Para Arkes ... sepertinya tidak mungkin. Mereka harus berlatih sedikit lebih banyak dalam kemampuan transformasi sebelum membiarkan mereka keluar. Hanya masalah waktu sebelum mereka mempelajari teknik untuk mengambil bentuk seorang hyuman.
Tidak ada masalah yang akan muncul untuk membiarkan para dwarf keluar saat ini. Di Tsige, ada sejumlah petualang dwarf. Dan bahkan jika mereka merupakan elder, penampilan mereka tidak jauh berbeda.
"Lalu, bagaimana kalau mengunjungi kota tempat kami berada, sembari menjaga toko?" (Makoto)
Aku telah menegaskan bahwa tidak akan ada masalah dalam membiarkan seorang demihuman menjadi karyawan perusahaanku. Pendaftaran ke guild itu merepotkan, tapi prosesnya sendiri tidak jauh berbeda dari para hyuman.
“Oh! Terdengar menyenangkan!"
“Kalau begitu, tolong kumpulkan beberapa orang. Aku akan menemui mereka di lain waktu. Dalam spesies demihuman, dwarf merupakan salah satu dari ras pandai besi pencitpta peralatan yang luar biasa. Mungkin akan ada permintaan senjata.” (Makoto)
"Hoh! Apakah tidak apa-apa bagi kami untuk menerima mereka ?!”
“Jika memungkinkan, aku ingin kau menerimanya. Aku juga ingin tahu tingkat senjata yang akan diminta kota itu. Akan lebih baik jika kau mendengar keinginan pemohon daripada menyarankannya sendiri. Ada juga pilihan untuk menolaknya jika permintaan mereka sesuatu yang terlalu menyedihkan.” (Makoto)
"Saya akan mengingat hal itu. Ini menjadikan saya berada dalam mood untuk membawa keluar salah satu kereta festival yang Tomoe telah ceritakan!”
(TL Note: Yang bentuknya gede biasanya berisi kek Gendang gede gitu)
Tomoe, apa yang kau ajarkan kepada para dwarf? Kereta festival memiliki citra mahal dan tidak memiliki barang murah di dalamnya.
Tapi setelah aku mengatakannya, itu tidak biasa. Itu bisa menjadi hal yang sempurna untuk membuat yang lain berada dalam suasana meriah. Sesuatu yang bagus untuk para pengrajin yang telah membuat peralatan untukku dan 2 pengikutku yang telah bekerja keras.
Dwarf yang menjadi teman berbincangku memanggil beberapa temannya dan memberi tahu mereka langsung percakapan yang kami lakukan, dan kami memulai sebuah diskusi yang meriah.
Aku sekali lagi melihat sekelilingku. Semua orang tampak ceria dan bersenang-senang sambil meminum alkohol.
Lizardmen, Arkes, Orc, Tomoe, Mio, Tomoe ... Tomoe?
Uwa ... Apa aku mabuk? Aku melihat dua Tomoe. Tidak, ada dua Tomoe disana.
Ah, dia melompat-lompat dengan secangkir sake di tangannya, pasti itu yang disebut klon ya. Saat aku memperhatikannya dari dekat, dia lebih kecil dan hanya kepalanya yang lebih besar.
(TL Note: Sekedar info saja, bentuk manusia dari bayi-dewasa perbandingan ukuran kepala dan badan berbeda jadi ini normal, dan 'kemungkinan' Tomoe mini ini seukuran bocah 2-4 tahun)
Klon itu berperan menjadi otak di sini dan melakukan berbagai hal ya. Umu, berpikir seperti itu, aku mulai merasa bahwa gaya minumnya yang tidak pantas sebenarnya cukup cantik.
Aku lega melihat semua orang berinteraksi dengan baik.
Menggunakan hari seperti ini untuk menari dan minum menciptakan ikatan persahabatan di antara kami.
Berbagai ras hidup di satu tempat, jadi penting untuk membuat acara semacam ini. Dengan implikasi menciptakan juga budaya baru.
Akan lebih mudah untuk berbaur jika kebudayaannya sama. Jika Ema-san memikirkannya sampai titik ini, sepertinya dia memiliki bakat sebagai seorang negarawan.
... Jika dia hanya seorang pecinta festival, itu akan mengurangi stresku di masa depan. Sikap tidak berlebih-lebihan yang terbaik. Sederhana.
Sejujurnya, aku tidak ingin ikut campur dalam urusan Asora ~. Mereka menganggapku sangat tinggi, seakan membuat kata-kataku seperti seorang Raja, dan itu akan berakhir seolah-olah aku mendorong mereka ke dinding yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Meskipun aku mengatakan bahwa aku tidak ingin ikut campur, aku masih berpura-pura berbicara dengan penduduk baru yang datang. Seperti yang diduga, aku pikir penting untuk berbicara dengan orang-orang yang akan tinggal bersamamu sepanjang waktu.
Sekarang, pesta sudah agak tenang. Setiap ibu dan anak-anak dari berbagai ras perlahan-lahan pergi. Yang tersisa adalah peminum berat.
Aku harus kembali ke tempat tidurku sekarang.
Ah, benar juga. Ayo lakukan tembakan dengan busur yang belum pernah aku pergunakan belakangan ini. Panahan menenangkan pikiranku.
Oke, ayo lakukan itu.
Kemudian…
Aku akan menyelinap keluar dari pesta dan menikmati diriku sendiri.
[ Chapter 45 Selesai ]
Jangan lupa Like Fanspage kami & Share terjemahan ini ya !!!
EmoticonEmoticon