May 21, 2020

The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Prolog

Translator: Sai Kuze

Prolog


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Prolog


    Kekaisaran Adrasia, kekaisaran yang memerintah bagian tengah benua Vogel.

    Dengan lambang Golden Eagle, mereka merupakan salah satu dari tiga negara paling kuat di benua itu. Ibukota kekaisarannya, Wirth masih makmur hingga hari ini.

    Di Serikat Petualang yang terdapat pada ibukota kekaisaran itu, seorang petualang hebat muncul.


    “Whoa–…… itu benar-benar dia……”

    “Hei, lihat tanduk itu. Bukankah itu tanduk Minotaur King……?”

    "Seriusan...... Tahu tidak, mereka itu monster langka AAA-class... apakah dia mengalahkan salah satunya.....?"


    Masing-masing dari setiap penonton menyebutkan tentang dirinya.

    Seseorang yang telah menarik perhatian semua orang adalah wizard yang membawa tanduk besar. Keseluruhan sosoknya termasuk jubah panjangnya terbalut warna hitam seperti warna rambutnya. Namun, hanya bagian wajahnya yang tersembunyi di balik topeng perak yang mencolok.

    Resepsionis menyambutnya dengan normal karena dia sudah terbiasa dengan sosok pria itu.


    "Terimakasih atas kerja kerasnya. Silver-san, ini rewardnya.”


    Petualang peringkat SS, Silver. Memanggil nama samaranku, resepsionis memberiku reward dengan senyum seperti biasanya.

    Koin emas diberikan padaku dengan jumlah yang belum pernah dilihat oleh petualang lain sebelumnya.

    Tentu saja ini masalah. Perburuan Minotaur King merupakan tugas khusus dari serikat. Bounty dengan jumlah yang besar diberikan untuk kepalanya.

    Monster itu tadinya tidak ada di wilayah kekaisaran tetapi beberapa saat yang lalu, party besar terdiri dari petualang peringkat A yang berangkat untuk menaklukkannya gagal, sebagai akibatnya, Minotaur King bergerak ke wilayah kekaisaran.

    Itu sebabnya "aku" menaklukkannya.


    "Terima kasih, telah memperlakukanku dengan baik."

    “Tidak, tidak, anda sangat membantu kami. Dengan kami yang memiliki salah satu dari petualang peringkat SS seperti Silver-san di cabang ibukota kekaisaran merupakan sesuatu yang bisa kami banggakan!"


    Resepsionis berambut coklat berkata seperti itu dan tersenyum.

    Melihatnya seperti itu, aku tersenyum pahit dan menuju pintu masuk guild sembari meninggalkan beberapa koin emas.


    “Umm……? Silver-san. Ini?"

    "Ini hadiah untuk semua orang yang ada di sini. Bisakah kau memesankan alkohol atau sejenisnya untuk mereka? Sebagai gantinya, jika ada quest dengan tingkat kesulitan yang tinggi muncul, aku ingin kau memprioritaskannya padaku.”

    "Ah, baik! Saya mengerti!"


    Resepsionis dengan senang mengambil koin emas sementara para petualang di dalam serikat dengan senang hati membuat keributan.

    Aku hanya bisa menerima quest tingkat tinggi, itu juga sebabnya ketika ada quest seperti itu yang muncul, serikat memprioritaskannya padaku. Namun, ada juga petualang yang tidak memikirkan metode seperti itu. Itu sebabnya membiarkan mereka merasa senang seperti ini juga penting.

    Akupun tidak berada dalam posisi yang dapat bergerak dengan bebas.

    Dengan pemikiran itu, aku meninggalkan serikat dan menuju penginapanku.

    Di sana, aku melepas topeng dan jubah hitamku kemudian menggantinya dengan pakaian kelas atas sembari mengawasi sekelilingku.



"Meskipun tidak kompeten, jika di dapati seorang pangeran yang menjadi seorang petualang, itu akan berubah menjadi masalah serius."

    "Jika anda menyadari hal itu maka kumohon jangan melakukan hal itu, Pangeran Arnold."


    Seseorang yang muncul tanpa suara dan menyebut namaku adalah kepala pelayan yang telah melayani kami sejak generasi ibuku. Sebastian. Dia merupakan seorang pria tua dengan rambut berwarna emas meskipun usianya lebih dari lima puluh tahun, punggungnya tegap ketika mengenakan pakaian kepala pelayan yang bagus itu.
 The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Prolog
Seperti yang dapat kau lihat dari kenyataan dirinya yang bisa muncul tanpa suara, kemampuannya tidak hanya sebagai kepala pelayan, kemampuan yang sebenarnya tidak menurun meskipun usianya sudah tua, dia merupakan orang tua yang terlalu OP.

    Dan seperti kata kepala pelayan ini, Namaku Arnold Lakes Adler. Pangeran ketujuh dari kekaisaran ini.


    "Sudah kubilang padamu, kau seharusnya tidak muncul tiba-tiba seperti itu kan? Sebas."

    "Maafkan saya karena ini merupakan suatu kebiasaan."

    "Dan aku juga tidak ingin mendengar ceramahmu. Pangeran ampas sepertiku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan benar?”


    Aku punya saudara kembar.

    Unggul dalam seni bela diri, otaknya encer, dan kepribadian yang baik. Dirinya merupakan orang jenius yang bisa langsung menjadi kelas satu tidak peduli apa yang dia lakukan.

    Meskipun kita memiliki wajah yang sama, dia dipuji karena ketampanan dan keanggunannya. Di sisi lain, aku disebut-sebut oleh banyak orang jika diriku ini tidak memiliki ambisi dan kurang keberanian. Ada banyak lamaran untuk adikku yang sampai membuatnya kesal.

    Sebaliknya, aku seorang pangeran yang tidak kompeten dan pemalas. Sebagai seorang anak, aku selalu bersenang-senang, melihatku menyia-nyiakan bakatku, banyak orang berbakat dipekerjakan sebagai mentorku tetapi mereka semua menyerah. Reputasiku dengan cepat menyebar ke seluruh ibukota kekaisaran dan kemudian, seluruh kekaisaran. Hingga disebut sebagai seorang pangeran yang seluruh hal bagus tentang dirinya sudah disedot oleh adik laki-lakinya, [ Pangeran Ampas ]. Bahkan hingga saat ini, orang-orang di dalam kastil selalu memandang rendah diriku dan bergosip di belakangku.


The Strongest Dull Prince Battle for the Throne Bahasa Indonesia Prolog


    Seorang pria dengan reputasi buruk yang masa depannya suram meskipun menjadi bagian dari keluarga kekaisaran. Pangeran itu adalah aku.


    “Kumohon jangan mempedulikan komentar-komentar remeh itu. Tidak ada seseorang yang menyadari kekuatan anda yang sebenarnya.”

    “Bukannya aku tidak senang. Aku sudah terbiasa dengan perlakuan semacam itu. Kau tahu kan, tidak ada gunanya mengembankan tugas pangeran padaku.”


    Meskipun aku mengatakan itu, alasan yang buruk masih menjadi alasan yang buruk. Bagaimanapun, berkat alasan itu, aku bisa hidup bebas seperti ini.

    Namun.


    "Saya mengerti maksud anda, tetapi situasinya telah berkembang ke titik di mana alasan seperti itu tidak akan berhasil lagi. Kumohon kembalilah ke kastil secepatnya.”

    "…..Apa yang terjadi?"

    "Jenderal Dominique sudah meninggal."

    "Jenderal tua itu?"


    Dia merupakan seorang jenderal kehormatan dari pasukan penjaga ibukota kekaisaran. Dia akhirnya pensiun tanpa meninggalkan prestasi dalam catatan pertempurannya, tetapi dia berhasil bertahan di garis depan selama lebih dari lima puluh tahun.

    Sebagai hasil dari prestasinya, dia ditunjuk sebagai jenderal kehormatan pasukan penjaga ibukota kekaisaran, posisi yang dekat dengan penasihat.

    Dia sudah tua dan memiliki riwayat penyakit jantung, tetapi tidak mungkin dirinya tiba-tiba meninggal secara alami.

    Baunya seperti pembunuhan.


    "Itu salah satu [ Tiga dari Mereka ] ya......"

    "Kami masih belum mengetahui rinciannya, tetapi saya pikir tidak akan ada yang melakukan investigasi mengenai hal ini."


    Dia merupakan seseorang yang mengatakan semuanya dengan jujur ​​dan mudah membuat musuh, jika itu merupakan pembunuhan maka mereka pasti menjadi salah satu dari faktornya.

    Baru-baru ini, Jenderal Dominique terlibat dalam pertempuran perebutan tahta. Dia selalu mengatakan jika para pangeran dan puteri tidak bagus tetapi ada satu pangeran yang dia sukai.

    Kemudian dia dibunuh oleh orang-orang yang memandangnya sebagai individu berbahaya, dengan kata lain, para pemimpin dalam pertempuran perebutan tahta. Kupikir begitu.

    Karena dia hanya seorang jenderal kehormatan, kematiannya tidak akan banyak merusak kekaisaran dan kematiannya akan diperlakukan sebagai akibat dari penyakitnya.

    Seseorang yang menerima kerugian hanyalah sekutunya.

    Dan sekutu itu adalah pangeran kedelapan, Leonard Lakes Adler. Saudara kembarku.


    "Leo merupakan seseorang yang tentu saja akan menarik sekutu ........ Tetapi sepertinya dia tidak mengumpulkan kekuatan untuk memperebutkan takhta......"

    “Masalahnya yaitu beliau dianggap sedang mengumpulkan kekuatan. Dengan ini, Pangeran Leonard diakui oleh orang-orang yang mengincar tahta sebagai [ musuh ].”


    Mendengarkan Sebas, aku menghela nafas.

    Di antara penerus takhta, ada tiga orang berpengaruh dalam pertempuran yang sedang berlangsung untuk perebutan tahta. Pangeran kedua, puteri kedua, dan pangeran ketiga.

    Masing-masing dari ketiganya memiliki basis kekuatan sendiri sehingga ada kemungkinan besar jika kaisar berikutnya akan menjadi di antara ketiganya. Ada dua jalur untuk penerus lainnya. Pertama yaitu memilih sisi atau setidaknya tetap netral. Sisanya yaitu memusuhi mereka dan bertujuan memperebutkan tahta.

    Jika kau memilih yang terakhir dan kalah maka dengan mempertimbangkan ketiga kepribadian orang-orang itu, yang terbaik kau akan diasingkan dan yang terburuk hukuman mati. Hukuman akan berlaku bagi mereka yang terlibat dengan pihak yang kalah. Dalam kasus Leo maka itu merupakan ibu kami dan diriku.

    Jadi tanpa berkonsultasi dengan Leo, aku memilih yang terakhir.

    Tidak ada artinya bersekutu dengan mereka atau tetap netral saat ini. Jika situasinya telah berkembang sejauh ini maka tidak ada pilihan lain.


    "Satu-satunya jalan yang tersisa yaitu membuat Leo menjadi kaisar ya..."

    "Tidak bisakah anda sendiri yang menjadi kaisar………?"

    “Aku menjadi kaisar? Kau tahukan, aku ini seorang pria yang melempar semua hal merepotkan pada adikku? Kali inipun sama saja.”



    Aku ingin tetap hidup sebagai seorang petualang seperti saat ini tetapi di titik ini aku akan terbunuh.

    Ini merepotkan namun tidak ada cara lain.

    Ayo bergerak di belakang layar demi adikku.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------



    Di pusat ibukota kekaisaran terdapat kastil menjulang seperti pedang. Aku segera menuju ke ruangan Leonard ketika diriku sampai di kastil.

    Namun, aku bertemu beberapa menteri dan bangsawan di sepanjang jalan.


    "Oh, bukankah itu Pangeran Arnold. Hari inipun anda terlihat bahagia."

    "Terima kasih pujiannya."

    "Ya, saya benar-benar iri dengan anda yang bisa terlihat sangat bahagia setiap hari. Di sisi lain, Pangeran Leonard selalu bekerja keras dalam pelatihannya.”

    "Lagian dirinya memang berbeda dari diriku."

    “Itu tepat seperti yang anda katakan! Untuk berpikir beliau akan bergabung dalam pertempuran perebutan tahta seperti ketiga saudara kandung anda yang terhormat. Pangeran Arnold juga tidak boleh kalah."

    “Hei, Yang Mulia terlihat sedih saat kau membandingkannya dengan Pangeran Leonard kan!? Bahkan jika Pangeran Arnold dan Pangeran Leonard merupakan saudara kembar, ada perbedaan dalam bakat mereka lho!”

    "OOH! Benar itu benar. Maafkan atas perkataan kasar saya."

    "Tak usah dipedulikan. Lagipula itu semua benar.”


    Aku mengatakan itu dan berjalan melewati mereka.

    Mereka semua dengan hormat menunduk padaku, tetapi setiap orang dari mereka mengolok-olokku. Namun aku tidak akan mengadukannya kepada kaisar, bahkan jika aku melakukannya, dia tidak akan mendengarkanku.

    Di antara keluarga kekaisaran, hanya aku yang belum diperlakukan sebagai anggotanya. Mengesampingkan para penguasa wilayah, bangsawan dan menteri di ibukota kekaisaran semua memandang rendah diriku.
(TLer: antara penguasa dan bangsawan beda ya, penguasa wilayah sudah pasti bangsawan, tetapi bangsawan tidak bisa disebut penguasa wilayah, bangsawan doank itu nggak punya tanah untuk dikelola, cuma punya rumah disekitaran ibukota, kalo penguasa wilayah mereka punya tanggung jawab mengelola tanah mereka)

    Yah, itu juga karena aku bertingkah seperti ini.

    Aku tidak ingin mengubah perilakuku karena kupikir tidak apa-apa untuk berperilaku seperti ini. Karena tidak ada yang peduli padaku, aku bisa bergerak melakukan apa yang aku suka sebagai Silver.

    Jika aku melakukan apa yang kusukai sebagai pangeran maka aku harus selalu mempertimbangkan posisiku.

    Aku sampai di ruangan Leo sembari memikirkan hal itu.


    "Aku masuk—"

    "Nii-san……"


    Aku memasuki ruangan tanpa mengetuk dan mendapati Leo duduk di dalam. Dia berusia delapan belas tahun, tentu saja, dia seusia denganku, tetapi karena kepribadiannya yang tenang, orang-orang sering mengira Leo sebagai yang lebih tua.

    Penampilan kami sama persis tetapi rambut Leo di tata rapi sementara milikku selalu berantakan. Dari segi pakaian, Leo selalu rapi sementara milikku selalu tidak rapi. Punggungnya selalu tegap ke atas tetapi punggungku bungkuk. Saat kami tumbuh dewasa, tidak akan ada lagi orang yang mengira kami kembaran.

    Di wajah saudara kembarku itu ada jejak ketidakberdayaan.

    Ketika kau melihat wajahmu sendiri terlihat sangat tertekan, itu akan mempengaruhiku juga.


    “Aku telah mendengar ceritanya. Orang tua itu meninggal kan? ”

    "Tidak......"

    "Itu mungkin pembunuhan kan?"

    "....Kemungkinan."


    Aku tidaklah cukup bodoh untuk mengatakan itu mungkin perbuatan saudara laki-laki dan perempuanku.

    Mempertimbangkan situasinya, kemungkinan ini merupakan pembunuhan sangatlah tinggi.


    "Apa yang akan kau lakukan?"

    "...Aku tidak ingin melawan saudara kandungku sendiri."

    "Aku sudah berpikir kau akan mengatakan itu."


    Leo tidak menginginkan tahta.

    Orang-orang secara alami tertarik pada kepribadiannya dan menjadi sekutunya. Sekutu itu merupakan Jenderal Dominique.

    Seperti yang dia katakan tadi, Leo tidak ingin bersaing untuk memperebutkan takhta.

    Namun, karena Leo diberkati dengan bakat dan kepribadian yang sangat baik, dia telah menjadi penantang keempat bersama dengan pangeran kedua, puteri kedua, dan pangeran ketiga terlepas dari keinginannya.

    Itu sebabnya mereka memadamkan bara api dengan pembunuhan.

    Namun, itu tidak berarti Leo akan aman dengan ini. Tidak peduli siapa di antara ketiganya yang menjadi kaisar, hanya takdir suram yang menanti dirinya.


    “Kau sudah dianggap sebagai musuh. Jika kau tidak akan bersaing dalam perebutan takhta maka satu-satunya hal yang menunggumu adalah kematian. Hal yang sama berlaku untukku dan ibu."

    "Ya... aku tahu... maaf."

    "Jangan meminta maaf. Aku ingin mendengar apa yang akan kau lakukan."

    "... Aku harus bersaing untuk memperebutkan takhta."


    Kata Leo dengan ekspresi sulitnya.

    Jika Leo sendiri yang terkena dampaknya, maka dia akan menarik diri darinya bahkan jika itu merenggut nyawanya. Namun, jika ada kemungkinan hal itu akan membahayakan orang-orang di sekitarnya, dia telah siap mengincar tahta.

    Lagipula, karena dia memiliki kepribadian seperti itu, dirinya akan meminta kerjasama semua orang untuk menjadi kaisar.

    Kupikir dia terlalu baik untuk menjadi seorang kaisar…… namun bahkan jika aku mengatakan kepadanya, dia tidak akan berubah.

    Karena sudah berubah seperti ini, aku tidak punya pilihan selain membantunya.


    "Mungkin tidak banyak, tetapi aku akan membantumu. Untuk saat ini, fokuslah hanya untuk mencari sekutu dan membangun kekuatanmu. Jika kau membangun faksi besar maka akan sulit bagi mereka juga untuk meletakkan tangan mereka padamu."

    "Oke... Bagaimana dengan Nii-san?"

    “Aku juga akan mencari sekutu. Tetapi jangan berharap terlalu tinggi, semua menteri dan bangsawan berpengaruh sudah termasuk dalam tiga faksi teratas.”

    "Aku tahu, terima kasih, Nii-san. Daripada diriku, kupikir Nii-san lebih cocok yang menjadi kaisar lho......”

    “Jangan bercanda. Aku tidak bisa bersenang-senang jika diriku menjadi kaisar kan? Aku sudah memiliki rencana hidup untuk menemukan istri yang cantik dan bersenang-senang selamanya. Demi itu, aku akan membuatmu menjadi kaisar."


    Aku menepuk bahu Leo sembari mengatakan sesuatu yang egois.

    Tubuhnya sedikit bergetar.

    Yah, mau bagaimana lagi. Dari perspektif Leo yang luar biasa, ketiganya merupakan monster.

    Dari segi kemampuan, kekaisaran tetap aman tidak peduli siapa yang akan menjadi kaisar. Secara alami, kekuatan yang menyertainya juga hebat.

    Namun, tidak peduli seberapa bagus mereka itu tidak berarti mereka tidak terkalahkan. Karena masing-masing dari mereka bermusuhan, itu juga menjadi peluang bagi Leo.


    "Mari kita mulai dengan meningkatkan sekutumu dan membuat ayah mengenalmu terlebih dahulu."

    "Baik. Pada akhirnya, seseorang yang memutuskan hasilnya adalah ayah kita.”

    "Sekarang, bagaimana kita mendapatkan persetujuan dari Yang Mulia Kaisar."


    Maka, mulailah perjalanan si kembar untuk menaiki takhta.




----------------------

Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini

14 comments:


EmoticonEmoticon