June 19, 2022

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 207

 Translator: B-san


207 - Mulai

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 207


「Jadi, aku akan menghancurkan bangunan ini. Kau tidak keberatan kalau kita bertindak sendiri-sendiri, kan?」

「OK. Tapi bagaimana nanti kalau kita bertemu lagi?」

「Kau tinggal di wilayah Iblis kan? Kalau begitu, aku akan pergi ke sana. Aku akan menyerahkan persiapan penerimaannya padamu」

「Aye. Aku bahkan akan mempersiapkan pakaian saat Kuro-chan datang」

Percakapan Raja Iblis dan Kuro sudah selesai.

Menunggu waktu untuk itu, dan sebuah suara keluar dari smartphone.

『Kalau begitu, aku juga akan pergi. Karena aku masih akan menontonmu sebagai penonton setelah ini, tolong lakukan yang terbaik untuk menghiburku, oke?』

Dia berkata begitu, dan smartphone menghilang dengan *poof*.

Meskipun itu adalah adegan yang sering kulihat lihat, aku lagi-lagi tercengang oleh Transfer yang melanggar akal sehat setelah menjadi Dewa.

Meskipun dia mentransfer satu smartphone, sungguh kemampuan yang sangat rumit.

Jika aku mencoba melakukan hal yang sama, bukankah aku perlu mencurahkan perhatian pada konstruksi sihir selama sekitar 10 menit?

Tetapi, analisis sihirnya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Kalau dilihat dari diriku yang sekarang, aku tidak tahu apa itu karena terlalu rumit.

Dengan itu saja, aku mengerti dengan baik seberapa tinggi peringkat D sebagai Dewa.

Aku ditandai oleh orang yang merepotkan.

Sejujurnya, aku sangat tidak suka kalau aku harus berada di bawah pengawasan seseorang.

Karena Raja Iblis hanyalah mengawasi secara fisik, tidak apa-apa, tetapi hubungan hierarkis dengan D sangatlah merepotkan.

Aku membencinya.

Meskipun aku membencinya, kalau ditanya apakah aku bisa menghindarinya atau tidak, bahkan akupun tidak bisa menahan diri untuk mengatakan bahwa itu sulit.

Status D sebagai Dewa lebih tinggi dari aku.
 
Selain itu, jaraknya terlalu jauh.

Bahkan jika aku yang sekarang bertarung dengan serius, tidak ada kesempatan untuk menang.

Aku ingat saat aku bertemu dengan Earth Dragon Alaba untuk pertama kalinya.

Aku pada saat itu sangat lemah sampai-sampai tidak bisa dibandingkan dengan saat ini.

Bahkan saat bertarung melawan Earth Dragon Alaba, aku tidak bisa melarikan diri dengan mudah.

Situasi saat ini mirip dengan itu.

Perbedaannya adalah, Alaba mengabaikanku yang kabur, tetapi D telah mengunciku dengan kuat.

Aku tidak berpikir bahwa Dewa Jahat dan Keji dengan kecenderungan persona yang gembira seperti itu akan melepaskan mangsa yang telah ia tandai.

Jika itu masalahnya, opsi yang tersisa bagiku untuk bertahan hidup tidak lain adalah melakukan seperti yang dikatakan D.

Ini benar-benar tidak menyenangkan.

Tapi, jika harus memilih antara hidup atau harga diri, sudah jelas aku memilih hidup.

Yah, aku masih calon penerusnya sekarang, jadi dia tidak akan ikut campur sejauh itu.

Aku akan melakukan seperti yang D katakan sampai aku tidak tahan lagi.

「Yosh. Kalau begitu, Shiro-chan, ayo pergi」

Aku mengangguk pada perkataan Raja Iblis, dan meninggalkan fasilitas itu.

Setelah kami melarikan diri dari fasilitas itu, gempa bumi terjadi, dan lubang yang kugali yang terhubung ke fasilitas pun tertutup.

Tampaknya Kuro memulai penghancuran fasilitas tersebut.

Ketika aku berpikir kembali, aku menghabiskan cukup banyak waktu di sini.

Karena aku tidak sadarkan diri setelah apotheosis, tidak ada yang namanya keterikatan emosional.

Kalau dipikir-pikir, Raja Iblis tahu betul bahwa aku ada di sini.

Apakah Kuro menghubunginya?

Oh, yasudahlah.

Dia bukan musuhku lagi, jadi tidak perlu dipikirkan.

「Apakah kau ingin kita kembali dengan berjalan santai? Atau, apakah kau terburu-buru untuk segera kembali? Kita bisa jalan-jalan dulu kalau santai. Aku punya uang. Lagipula, butuh waktu yang lumayan lama untuk Kuro-chan untuk menyelesaikan pemeriksaan dunia」

Mumu?

Itu saran yang menarik.

Bukan ide buruk untuk bepergian sambil menikmati makanan lokal yang enak di dunia ini.

Keuntungan saat kembali dengan tergesa-gesa adalah aku bisa menikmati setiap kemewahan yang diberikan padaku oleh Raja Iblis.

Meskipun juga sulit untuk membuangnya, wisata kuliner sesekali itu ide yang bagus.

Bahkan saat aku keluar dari Elro Great Labyrinh dengan usaha keras, aku belum pernah memasuki kota dimana orang-orang hidup dengan mewah.

Dengan penampilan laba-labaku, tidak mungkin untukku bisa membeli makanan dan makan di dalam kota.

Makanan dunia ini yang pernah ku makan hanyalah persembahan yang diberikan padaku.

Ah, kalau dipikir-pikir, apa yang terjadi pada bayi Vampir di kota itu?

Lebih dari satu bulan berlalu sejak terakhir aku memeriksanya, kan?

Aku juga lumayan tertarik pada hasil peperangan itu, jadi mari kita mengintipnya sedikit.

Clairvoyance itu, err, apakah seperti ini?

Aku membuka mataku dan menyesuaikan pandangan.

Sekarang karena bantuan sistem hilang, perlu melakukan apa yang telah dilakukan oleh keterampilan itu sendiri.

Aku mencoba memperluas sudut pandangku sambil mengingat-ingat petunjuk dari skill Thousand Miles Eye.

Oh, ini bagus.

Aku memperluas jarak pandangku.

Meskipun tidak secepat kecepatan cahaya, pandanganku terbang jauh dengan kecepatan yang mengerikan.

Karena tiba di sekitar kota target, aku menghentikannya begitu sampai di sana.

Hah?

Bukankah itu kebakaran?

Aku menggerakkan pandanganku dengan perlahan-lahan di kota.

Orang-orang berlarian mencoba melarikan diri.

Ada juga orang-orang bersenjata yang mengejar mereka.

Para tentara menyerang balik, dan dipukul mundur.

Ah, sebuah invasi.

Oufu.

Meskipun aku tidak tahu detail situasinya seperti apa, apakah ini berarti perang masih berlanjut?

Peralatan yang dipakai para penyerang adalah barang-barang bagus yang tidak bisa dibandingkan dengan bandit.

Maksud ku, itu adalah baju besi mereka terlihat seperti seragam pasukan.

Apakah itu tentara pasukan dari sebuah negara?

Ah, baiklah, hal seperti itu bukan masalah.

Apakah anak Vampir itu masih hidup?

Gadis itu adalah anak walikota itu, kan?

Dilihat dari pasukan penyerbu, aku berpikir bahwa kemungkinan mereka kalah cukup tinggi.

Aku mencari anak Vampir itu.

Ah, itu dia.

Dia masih hidup.

Hmm.

Meskipun tak masalah jika dia mati di suatu tempat yang tidak aku pedulikan, jika aku membiarkan dia mati setelah menyaksikan dia seperti ini, seperti dugaanku, pasti ini akan mengganggu perasaanku.

Mau bagaimana lagi.

Mari kita selamatkan dia.

「Eh? Apa?」

Aku merangkul Raja Iblis dan menggunakan transfer untuk berpindah bersamaan.

Ah, Transfer itu sulit.

Meskipun aku berhasil, aku masih perlu latihan.
----------------------


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.

PREVIOUS | INDEX | NEXT




EmoticonEmoticon