February 22, 2021

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 2

Translator: B-san

02 - Sepertinya Aku Monster

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 2


        Terlahir kembali menjadi seekor laba-laba bisa dibilang merupakan sebuah penyesalan. Walaupun aku bisa menerima kenyataan bahwa aku adalah laba-laba, apa yang harus aku lakukan sekarang? "Munch-- Munch!" Entah mengapa, aku mendengar suara-suara yang seolah mengancam. Un. Aku tidak boleh tutup mata terhadap kenyataan. Di depan mataku, ada segerombol laba-laba yang bisa dibilang saudara kandungku. Suara-suara itu, hanya mereka yang bisa membuatnya. Aku diam-diam melihat ke depan. "Munch-- Munch!" Hogyaa!? Apa yang mereka lakukan? Huh, apakah mereka sedang makan? Mereka memangsa satu sama lain? Sebuah perjuangan untuk mempertahankan hidup, setidaknya itulah yang kulihat. Tidak... Tidak... Tidak! Kacau, ini benar-benar tidak bagus! Kenapa aku harus melawan saudara-saudara kandungku sendiri? Ah, ini semua demi makanan. Mereka semua kelaparan. Bahkan, aku pun juga lapar. Ha!? Tidak... Lagi-lagi aku melarikan diri dari kenyataan. Dalam pertarungan ini, aku hanyalah gadis polos yang akan jatuh ke genggaman laki-laki, bahkan dalam sekejap. Sungguh, ini metafora! 『Fight Tools Escape』 ← Cara satu-satunya untuk bisa bertahan di situasi seperti ini adalah mencoba untuk melarikan diri. Haruskah aku melawan? Tidak mungkin. Aku benar-benar tipe "go-home club" Tidak mungkin aku bisa melawan kelompok yang brutal itu. Ah! Penampilanku saat ini sama seperti mereka. Un. Aku harus kabur jika aku punya waktu memikirkan hal-hal tidak berguna seperti itu. "ZUN!" Apalagi ini!? Aku mendengar suara dan merasakan getaran dari arah belakangku. Ketika aku berpaling, ada seekor laba-laba raksasa di depanku. Oh! Apakah itu ibu? Atau mungkin itu ayah? Situasi tidak akan berubah jika seperti ini. Aku bahkan semakin bingung. Bukankah laba-laba itu terlalu besar ?! Ukurannya mungkin sepuluh kali lipat dari tubuhku. Apakah ada laba-laba sebesar itu di bumi? "Hyoi, Chomp." Ah. Laba-laba raksasa itu menikam laba-laba kecil dengan cakarnya dan memakannya. Seolah-olah dia sedang memakan cemilan. Ibu, bahkan engkau...! Laba-laba itu sepertinya berpikir menggunakan bokongnya. Aku harus melarikan diri dari sini dan mencoba bertahan hidup untuk saat ini! Aku kabur secepat mungkin. Akhirnya aku bisa tenang setelah aku lelah berlari bahkan sampai aku tidak bisa bergerak sama sekali. Tidak ada laba-laba yang mengejar saat aku melihat ke belakang. Ah, kupikir aku akan mati. Tidak lucu jika aku mati sesaat setelah dilahirkan kembali. Setelah aku sadar, aku harus memikirkan berbagai hal. Saat ini, aku adalah laba-laba. Ini adalah fakta yang sudah harus aku terima. Sepertinya, tidak ada teknik dimana seorang manusia dapat melompat melebihi tinggi badannya dengan mudah dan berlari pada dinding vertikal. Apa sih yang ku bicarakan? Ini adalah cerita tentang melarikan diri. Dengan banyaknya laba-laba di sebuah tempat, sangat tidak mungkin untuk melarikan diri dengan berlari lurus ke depan saja. Jika aku bandingkan, ibaratkan berlari menuju barang obralan ketika ada kerumunan ibu-ibu di sekitarnya. Sungguh tindakan yang nekat! Tidak, aku bahkan tidak pernah berlari menuju promo obralan. Jadi, ketika aku sedang melarikan diri, aku melompat dan berlari di sepanjang dinding seperti ninja dan berhasil kabur dari kepungan laba-laba. Saat kabur, aku merasa aneh karena banyaknya kaki yang kupunya, tetapi entah bagaimana aku berhasil menggerakkannya tanpa tersandung. Apakah ini yang disebut insting alami ? Un, mampu menggerakkan tubuhku tanpa gangguan merupakan hal yang bagus. Jika aku adalah laba-laba, apa-apaan dengan laba-laba raksasa yang kulihat tadi? Un. Mempertimbangkan situasi yang tadi kualami, apakah tadi benar-benar ibuku atau ayahku ? Aku tidak begitu mengerti mengenai ekologi laba-laba tetapi induk yang memakan anaknya sendiri mungkin juga ada di alam bebas. Jadi, semua ini adalah perlombaan dimana saat mereka terlahir, mereka mulai memangsa satu sama lain sehingga induk yang memakan anaknya sendiri pun tidak aneh. Jika laba-laba raksasa tadi adalah indukku, apakah aku akan tumbuh sebesar itu suatu hari nanti? Memikirkan tentang hal ini, aku merasa aneh. Tidak, laba-laba adalah serangga yang menguntungkan karena membantu orang lain. Bukankah ini lebih baik daripada diriku di kehidupan sebelumnya? Huh, anehnya, tiba-tiba aku merasa sedih. Ah, tidak.. Saatnya kembali ke sesuatu yang harusnya kupikirkan. Membandingkan ukuran laba-laba raksasa tadi dengan tubuhku bisa dibilang terlalu jauh. Karena aku pun tidak tau seberapa besar ukuran tubuhku ini. Jika ukuranku hanya seujung jari, maka ini bagus. Pun aku bisa mengerti ukuran dari laba-laba raksasa itu. Tetap saja, laba-laba itu mungkin seukuran tarantula. Tetapi, jika ukuranku ternyata lebih besar dari yang kupikirkan maka laba-laba raksasa tadi adalah jenis baru yang belum ditemukan di bumi. Spesies baru yang belum ditemukan masih masuk akal tetapi aku mengalami reinkarnasi seperti yang ada di cerita-cerita fantasi, maka berpikir terlalu optimis mungkin tidak baik. Untuk memastikannya, aku harus mengetahui ukuranku secepatnya. Apakah ada sesuatu yang bisa kugunakan sebagai pembanding ukuran? Aku melihat-lihat lingkungan sekitar. Sepertinya, aku ada di dalam goa yang cukup besar. Walaupun tidak ada cahaya, pandanganku masih cukup bagus walaupun agak redup. Aku mengamati sekitarku tanpa henti. Oh, ini.... Yang ada di tanah adalah jejak kaki manusia. Oh! Ada jejak kaki dari beberapa orang yang sangat jelas! Dengan kata lain, hal ini berarti ada seseorang yang pernah datang ke sini sebelumnya. Artinya, ada manusia di dunia ini. Aku sangat tersentuh saat mengetahui bahwa ada manusia di dunia ini. Tetapi, aku juga menyadari kenyataan yang buruk. Tubuhku jauh lebih besar daripada jejak kaki manusia. Un. Dengan anggapan jika tinggi manusia sekitar 170 cm, kira-kira ukuran panjangku yaitu 1 meter. Aah, un. Sempat terbesit di pikiranku saat aku melihat laba-laba raksasa itu tadi. Entah bagaimanapun aku memikirkannya, aku bukan laba-laba yang hidup di bumi. Dengan kata lain, ini adalah dunia yang berbeda dengan bumi, dan entah sebagaimana positifnya pikiranku, sepertinya aku memang benar-benar monster...... Terima kasih banyak!

----------------------

Catatan Penerjemah:
Go home club menyiratkan orang yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan klub apapun di sekolah.
- Berpikir menggunakan bokongnya peneliti membuktikan bahwa jaring laba-laba adalah bagian dari
   pikiran laba-laba, dan jaring dibuat dari bokong laba-laba


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini

1 comment:


EmoticonEmoticon