June 22, 2021

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 190

Translator: B-san

190 - Santapan

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 190


Aku yang puas karena telah mengalahkan trio Earth Dragon, aku mencari kepuasan yang lebih jauh dengan mengupas sisik-sisik mereka.

Merepotkan.

Karena statusku yang tinggi, cukup mudah untuk mengupasnya, tetapi sangat melelahkan untuk melakukan hal mudah seperti ini berulang-ulang.

Secara fisik dan mental, ini melelahkan.

Apakah pemilik tubuh sebelumnya yang sekarang menjadi Raja Iblis juga melakukan pekerjaan merepotkan seperti ini?

Arti dari kedudukan orang itu tiba-tiba muncul di kepalaku.

Akhirnya, aku selesai mengupas sisik-sisik ketiga naga yang ku bunuh.

Waktu yang kubutuhkan untuk mengupasnya lebih lama daripada pertarunganku dengan mereka.

Tetapi, tubuh manusiaku juga berguna karena aku bisa melakukan pekerjaan seperti ini yang tidak bisa kulakukan dengan tubuh laba-labaku.

Terimakasih pada tangan manusiaku, aku bisa menyingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengupas sisik ini.

Nah, karena sisik-sisiknya sudah terkeluas, saatnya memakan mereka.

Pertama-tama, aku akan mencoba memakannya dengan tubuh laba-labaku seperti sebelumnya.

U-Umu.

Ini hanyalah daging yang alot.

Walaupun baunya tidak buruk, tapi seolah-olah aku sedang memakan batu yang keras.

Aku mencoba memakannya dengan tubuh manusiaku.

Un?

Oh, aku paham sekarang.

Kesimpulannya.

Indera perasa dari tubuh manusiaku lebih tajam.

Karena aku punya "Enhanced Five Senses", yang menambah kepekaan lima indera yang kumiliki. Tubuh laba-labaku seharusnya memiliki indera perasa yang lebih tajam, tetapi makanan dapat dirasakan lebih dalam dengan tubuh manusiaku.

Ini adalah penemuan baru.

Mulai sekarang, aku akan makan makanan yang tidak-begitu-enak dengan tubuh laba-labaku, dan makanan yang enak dengan tubuh manusiaku.

Dengan begitu, makanan yang enak akan terasa lebih nikmat, dan aku bisa menahan ketika memakan makanan yang buruk.

Dan, sihir api yang berhasil kupelajari dari lelaki paruh baya dengan susah payah, saatnya memanaskan daging-daging ini dan memakannya.

Steak naga terdengar sangat enak hanya dari kata-katanya.

Entah kenapa aku merasa kalau aku bisa menaikkan statusku hanya dengan memakannya.

Walaupun ini tidak mungkin, sih.

Aku mengaktifkan "Fire Magic".

Seperti ketahananku terhadap atribut api, aku juga lemah untuk manipulasi atribut api.

Walaupun sama-sama rapalan sihir, aku pikir ada perbedaan karena koreksi pada sistem hubungan atribut yang diterima.

Karena D membuat part ini dengan serius, aku pun kesulitan.

Walaupun jika aku berhasil mempelajari "Fire Magic", level skillnya rendah dan akumulasi profisiensi skill juga lambat.

Skill ini tidak bisa kugunakan dalam pertarungan.

Yah, walaupun kubilang begitu, skill yang lain cukup berguna apalagi dengan atribut kegelapan yang kumiliki,sepertinya aku tidak akan menggunakannya selain untuk meningkatkan profisiensi skillku.

Walaupun atribut tanah dan angin telah mencapai level dimana atribut itu bisa digunakan bersamaan dengan atribut kegelapan, kegunaan dari atribut kegelapan terlalu bagus dibandingkan yang lainnya, jadi aku akan memprioritaskannya.

Jika ada atribut kegelapan, aku bisa mengaturnya nanti.

Jika aku menggunakan api, maka aku hanya akan menggunakannya di tempat yang terpisah dari pertempuran.

Proses yang lama, serta banyaknya MP yang harus digunakan untuk aktivasi, dan saat skill teraktivasi, kekuatannya juga rendah.

Sangat tidak cocok untuk menggunakan sihir yang afinitasnya buruk.

Tapi tidak apa-apa karena setidaknya aku bisa menggunakannya untuk membakar makanan dengan statusku yang tinggi.

Walaupun lebih sulit mengendalikannya jika dibandingkan atribut yang lain, entah bagaimana aku akan menyesuaikannya agar dagingku terpanggang dengan baik.

Area ini dipenuhi dengan aroma daging panggang.

Tetapi, tidak ada monster yang tergoda aroma ini.

Tidak ada monster yang akan melangkahkan kakinya ke wilayah Earth Dragon yang sengaja menguasai lapisan bawah, dan ada aku yang membawa kematian kepada trio Earth Dragon itu.

Beberapa kali skill deteksiku menangkap beberapa monster yang sempat tergoda oleh aromanya, mendekat, dan langsung kembali.

Dan, aku siap menyantap steak naga panggang tanpa diganggu.

Aku menaburinya dengan garam yang kubuat dari menguapkan air laut yang aku kumpulkan saat aku pergi ke laut.

Walaupun baunya seperti bau pantai, hanya ini bumbu yang kumiliki.

Garam kusimpan dalam wadah yang kubuat dengan sihir tanah dan menyimpannya di Space Storage.

Lalu, pertama-tama, aku memakannya dengan tubuh laba-labaku seperti sebelumnya.

Karena tidak ada masalah, aku memakannya dengan tubuh manusiaku.

Umu, keras.

Dagingnya masih keras walaupun sudah kupanggang.

Malah, aku rasa dagingnya menjadi lebih keras.

Walaupun aku bisa menggigitnya dengan statusku yang tinggi, namun untuk manusia biasa, daging ini terlalu keras bahkan bisa membuat rahangnya mati rasa.

Rasanya mirip daging bagi, kurasa?

Ringan dan hambar.

Bau pasir pantai dari garam, dan sedikit rasa tanah.

Karena ini adalah Earth Dragon yang memiliki elemen tanah, rasanya pun seperti tanah.

Apa-apaan ini.

Walaupun sulit untuk menilainya, aku pikir aku lebih suka untuk memakannya mentah saat darah masih menetes di dagingnya.

Aku menerima keberatannya.

Jujur saja, aku menyarankan untuk memanggangnya dulu jika kalian manusia.

Walaupun aku menyadarinya saat aku diberikan persembahan di kota, sepertinya aku memiliki kedua indera perasa milik manusia dan monster, entah mengapa.

Makanan yang menurut manusia itu enak, maka saat kumakan juga rasanya enak.

Tetapi, ada juga makanan yang menurut monster enak.

Khususnya, daging mentah dan darah.

Wow, aku adalah karnivora.

Walaupun secara umum daging monster rasanya tidak enak, ada juga beberapa monster yang dagingnya enak.

Maksudku, monster yang tinggal di tempat selain Elro Great Labyrinth cukup enak juga dagingnya.

Tetapi, manusia tidak memakan daging mentah.

Sudah jelas.

Itulah kenapa, preferensi rasa yang kumiliki itu berdasarkan ingatanku sebagai manusia, dan preferensiku sebagai monster.

Aku menaburkan garam pada daging mentah untuk percobaan.

Un, ini enak.

Rasa enak ini mungkin tidak bisa dipahami manusia.

Yah, walaupun ini tidak bisa dimakan karena dagingnya terlalu keras.


----------------------


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini


EmoticonEmoticon