February 28, 2022

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Side Story - Pertempuran Desa Elf 6

  Translator: B-san



Side Story - Pertempuran Desa Elf 6





Oka vs Natsume.

Yuugo's Seven Sins skill.

【Firimes】

Aku membuang keragu-raguanku.

Aku menembakkan sihirku dengan kekuatan maksimal ke arah Yuugi.

Sihir 'Heaven Wind Lv 4', 「Dragon Wind」

Sihir ini adalah sihir yang menghasilkan tornado, menurutku.

Walaupun sepertinya sihir yang biasa saja, tornado adalah sebuah bencana alam di Bumi.

Tidak ada banyak tornado di Jepang, tetapi ini fenomena menakutkan yang menghancurkan banyak rumah di Amerika.

Orang-orang, benda-benda, hewan ternak, dengan mudahnya tertelan badai.

Kalau seseorang sekuat Shun-kun atau monter dengan tingkat A, mungkin untuk menahannya.

Tetapi, Yuugo pernah kehilangan semua skillnya, dan statusnya pun turun.

Walaupun sudah bertahun-tahun sejak waktu itu, dia tidak bisa mendapatkan kekuatannya kembali bahkan kalau dia memulai kembali.

Aku tahu kalau dia punya salah satu dari skill Tujuh Dosa Besar.

Tetapi skillnya adalah 『Hawa Nafsu』.

Menurut catatan Elf, skill "Hawa Nafsu" punya kemampuan cuci otak.

Sepertinya kemampuan cuci otaknya sangat menakutkan, tapi itu bukanlah skill yang bisa digunakan dalam pertarungan.

Walaupun skillnya mungkin naik karena gelarnya, hanya itu saja yang ia punya.

Dia tidak akan bisa menahan sihirku.

Tornado menelan tentara-tentara yang di jalurnya, bahkan nyawanya pun tertelan.

Dan aku mendekati barisan Yuugo.

「U, raa!」

Tornadonya dihancurkan oleh pedang Yuugo.

Apaa?!

Sihir itu adalah sihir terkuat dari semua sihir yang bisa kugunakan!

Kemampuan serang sihirku melebihi 1500 loh!?

Itu, bagaimana?

「Oka-chaaan! Aku ingin bertemu denganmu, kau tahu? Ya walaupun aku tidak yakin akan bertemu denganmu disini」

Yuugo berteriak.

Suaranya seperti dia sudah gila, dan aku merasakan kegilaan.

「Walaupun aku berpikir untuk menyapamu setelah menghancurkan kampung halamanmu, menculik murid-murid mu yang penting, dan mendorongmu ke jurang keputus-asaan. Kenapa kau disini?」

Aku menembakakan sihir lagi tanpa menjawab pertanyaannya.

Kali ini, sihir proyektil angin yang hanya mengarah ke Yuugo.

Tetapi, sihirnya juga ditahan oleh pedang Yuugo.

「Ahahahaha! Seolah-olah sihir sepele seperti ini bisa bekerja! Hey, kau piki aku akan tetap lemah setelah kekuatanku diambil?」

Aku merasa sihir tidaklah efektif, aku mengeluarkan busurku.

Aku juga bisa menggunakan busur panah walaupun aku masih anak-anak.

Aku menambahkan "Wind Magic" ke anak panahnya, dan menembakkannya.

Panah yang sudah ditambahkan sihir angin, terbang dengan cepat seperti peluru.

Seperti sihir yang barusan kutembakkan, tetapi ada bentuk fisiknya.

Namun, dia menghindarinya kali ini.

「Penasaran? Ingin tahu alasannya? Kenapa aku menjadi sekuat ini!」

Yuugo menghentakkan kakinya di tanah.

Dia berpindah sangat dekat denganku hanya dengan satu langkah kaki.

Aku menembakkan panahku sambil mundur.

Yuugo menghindarinya tanpa menangkisnya dengan pedangnya.

Artinya, dia tidak bisa menangkisnya dengan pedang.

Walaupu ini adalah harapan, aku pikir dia mungkin berpikir berbahaya kalau dia terkena langsung panah ini.

Seperti yang kuduga, Yuugo bergerak ke samping dari lintasan panahku, dan menghindarinya.

Langkahnya menjadi lambat karena itu, dan jarak antara kami pun bertambah.

「Jangan kabur!? Ini kan hubungan antara Oka-chan denganku!」

Aku menembakkan panah.

Di waktu yang sama, Elf yang sudah menyebar di sekitar pertempuran menyerang Yuugo secara bersamaan.

「Lawakan apa ini!」

Yuugo menangkis sihir dan panah yang menghujaninya.

Ini lumayan tidak terduga.

Aku memerintahkan seluruh elf untuk mundur dengan Telepati.

Mereka sepertinya tidak akan bertahan melawan Yuugo dengan kekuatan anehnya.

「Ayo lanjutkan ngobrolnya! Aku bertermakasih padamu, kau tahu? Karena aku telah menderita setengah mati sampai titik aku pikir aku akan menjadi gila, karena itulah aku yang sekarang bisa ada disni!」

Bukannya kau akan menjadi gila, kau sudah gila!

Tidak, aku tidak punya keharusan utuk mengatakannya.

Bagaimanapun, aku lah yang menyebabkan dia menjadi seperti ini.

「Karena itulah, kekuatan ini bisa kudapatkan! Kau tahu kan? Skill 『Hawa Nafsu』, dengan kekuatan terbaik yang membuat musuh bertindak pada saat itu juga!」

Aku menembbakkan panah.

Dia menghindarinya.

「Dan, satu lagi! Aku punya kekuatan untuk menjadi yang terkuat! Itulah skill 『Keserakahan』! Kekuatan tertinggi yang mengambil kekuatan musuh yang telah kukalahkan! Kenapa kau pikir aku ada di garis depan? Karena kalau aku di garis depan, aku bisa membunuh banyak musuh, dan mengambil kekuatan mereka untukku sendiri!」

Aku marah dan pergerakanku berhenti untuk sesaat.

Skill 『Keserakahan』.

Salah satu skill Tujuh Dosa Besar, yang punya kemampua untuk menelan sebagian kekuatan dari seseorang apabila dia membunuhnya.

Kemampuan yang bisa diambil memanglah acak. Bisa jadi dia mengambil status, skill atau ahkan skill point.

Untuk skill, ia tidak akan mengambil skillnya begitu saja, ia akan mengambilnya dengan level yang lebih rendah.

Bahkan jika skil level 9 yang diambil, skill itu akan kembali ke level 1.

Itulah kenapa.

Alasan Yuugo terus mengejarku tanpa menggunakan serangan jarak jauh dan juga alasan kenapa ia bisa menghindari shirku dengan mudah.

Bukan karena dia tidak menggunakan serangan jarak jauh, tetapi mungkin karena ia tidak bisa.

Bahkan jika dia mendapatkan skill sihir, skill itu akan kembali ke level 1.

Sihir level 1 tidak begitu signifikan, dan bahkan jika dia menggunakannya, tidak ada efek yang berarti.

Tidak..

Hal seperti itu tidak penting sekarang.

Yang penting adalah Yuugo yang sudah mempunyai kekuatan sebanyak ini dengan skill itu.

Berapa nyawa yang telah ia bunuh?

Berapa banyak kejahatan yang ia lakukan untuk mendapatkan kekuatan sebanyak itu?

Sekejap aku berhenti bergerak.

Tetapi, Yuugo sudah ada di depanku dan mengayunkan pedangnya.

「Rasakan ini!」

「Ku!?」

Pedang yang diayunkannya menembus armor angin yang selalu kupakai, dan menggores tanganku.

Aku menggunakan ledakan sihir angin di antara aku dan Yuugo, dan terpental menjauh karena efeknya.

Walaupun aku juga menerima damage, aku sangat dirugikan di pertarungan jarak dekat.

「Hmm. Lumayan」

Di sisi lain, YUugo tidak mengalami damage yang berarti.

Aku menembakkan sihir tanpa memikirkanya.

Yuugo menghindarinya dengan mudah.

Tetapi, persiapannya sudah selesai.

Aku tidak hanya menembakkan panah tanpa rencana.

Kalau Yuugo sadar, dia akan mengerti kalau aku berlari seperti menggambar lingkaran.

SIr yang tertancap di tanah adalah simbol untuk membuat penghalang.

Walaupun kekuatannya lebih lemah dibandingkan penghalang yang menutupi desa, ini adalah penghalang yang kugandakan dari teknik kuno yang tidak bisa dibuat oleh skill.

Yuugo tertahan di dalam penghalangnya.

Aku tidak hanya mengurungnya.

Udara keluar dari penghalang itu dengan epat.

Untuk mengendalikan angin berarti aku bisa menggerakkan udara.

Dan walaupun aku selalu berpikir bahwa dunia ini sangatlah berbeda dengan Bumi, oksigen tetap dibutuhkan untuk bernafas.

Hukum di dunia ini tidak terlalu berbeda dengan hukum Bumi yang kami tahu, dan dengan adanya hukum baru seperti sihir, skill, dan lain-lain. Semuanya terlihat berbeda.

Jadi, sama seperti di bumi, orang-orang tidak bisa bernafas tanpa udara.

Walaupun penghalangnya tidak berubah bentuk, tekanan atmosfir di dalam akan berubah dengan cepat kalau udara di dalamnya keluar.

Tubuh manusia tidak bisa menahan perubahan tekanan, bahkan kalaupun bisa menahannya, orang itu cepat atau lambat akan mati karena kekurangan oksigen.

Inilah sihir yang kukembangkan sendiri.

Walaupun Yuugo mencoba menghancurkan penghalangnya mati-matian, itu tidak berguna.

Walaupun kekuatannya rendah, ini seperti pembuatan penghalang di zaman kuno.

Aku tidak bisa mengaktifkannya kalau aku tidak nekat, tetapi kalau aku berhasil mengaktifkannya, penghalangnya tidak akan hancur.

AKu menang.

Ya, aku memang nekat.

Petir menyambarku dari samping.

「Ka, ha!?」

Aku kehilangan kesadaranku untuk sesaat.

Di waktu yang sama, penghalangnya menjadi tidak stabil.

Yuugo pun memanfaatkan kesempatan itu.

「Hahaha! Hampir sekali! Hampir sekali, tahu!? Bagus, Yuri!」

Yuugo menghancurkan penghalangnya, dan memuji musuh yang menggunakan sihir petir kepadaku.

Yuri-chan tersenyum di sana.

Ketika Yuugo diumumkan sebagai Pahlawan, dia juga diumumkan sebagai Malaikatnya.

Kalau sang Malaikat adalah orang yang mendampingi Pahlawan, tidak heran kalau dia berada di temapt ini.

Justru, akan aneh kalau dia tidak ada di sini.

Aku terlalu sembrono.

Aku hanya memperhatikan Yuugo, dan tidak memperhatikan sekelilingku.

Dengan ini, aku tidak bisa menganggap enteng Yuugo.

Yuugo mengayunkan pedangnya tanpa ampun ke arahku yang berhenti bergerak karena sihir petir yang membuatku mati rasa.

Walaupun entah bagaimana aku berhasil menghindarinya, bagian perutku tergores cukup dalam tanpa bisa menghindari setiap ayunan pedangnya.

Sakit!

Ini sangat meyakitkan!

Sakit sekali!

「Kau memang menyulitkanku. Tetapi, ini adalah kemenanganku. Kukuku. Aku tidak akan membunuhmu. Karena setelah ini, aku akan membuatmu menyaksikan kepunahan elf dan menanamkannya di ingatanmu! Apa yang harus aku lakukan dengan teman-teman sekelasku? Kalau mereka mau bekerja sama, aku bisa membuat mereka menjadi temanku, sih. Haruskah aku menyiksa mereka yang menentangku di depan Oka-chan? Aku yakin kau pasti akan punya ekspresi wajah yang bagus, benar kan? Hahahahahha! Aku sangat menantikannya, oi!?」

Tolong hentikan!

Aku arus menghentikan Yuugo.

Tetapi tubuhku tidak bisa bergerak dengan baik karena luka yang kualami.

Yuri-chan mendorong tubuhku ke tanah.

「Kondisi yang baik. Kebalikan dari waktu itu. Bagaimana perasaanmu? Rasanya merangkak di tanah? Kau merasa tidak nyaman dengan apa yang akan terjadi setelah ini, kan? Tidak ada harapan, kan? Aku tidak akan mencuci otakmu. Aku akan mendorongmu ke lubang keputus-asaan di saat kau masih sadar dan akan menyiksamu sampai hatimu benar-benar hancur!」

Sakit sekali.

Aku takut.

Sudah tidak ada harapan.

Aku tidak tahan.

Aku tidak bisa menahan rasa sakit ini.

Seseorang, kumohon, tolong aku.

Seseorang, tolong selamatkan aku.

Yuri-chan yang ada di atasku terpental.

Bayangan yang menyerang Yuugo.

Yuugo melangkah mundur dan menghindarinya.

Di depanku, seseorang dengan tameng menghalanginya.

Di depan Yugo, seseorang yang membawa pedang berada di hadapannya.

「Maaf saya terlambat, Sensei.」

「Serahkan pada kami」

Aku pun tidak sadarkan diri.


----------------------


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.

PREVIOUS | INDEX | NEXT

IKLAN by LAZADA
Skuy diliat, tinggal klik aja gambarnya


EmoticonEmoticon