March 18, 2022

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Side Story - Pertempuran Desa Elf 11

   Translator: B-san


Side Story - Pertempuran Desa Elf 11




【Shun】

Kyouya yang tiba-tiba muncul.

Dan, Negishi Akiko yang sekarag namanya Sophia.

Kenapa mereka bersama?

Bukankah mereka berdua tidak dekat sama sekali di kehidupan sebelumnya?

Kenapa tiba-tiba mereka menjadi dekat di dunia ini?

「Aku Sophia. Aku telah membuang namaku yang lama」

「Akan ketauan juga pada akhirnya sih, bukankah kau sedikit berlebihan?」

「Jangan mengaturku」

Sophia, melirik ke arah Kyouya.

Tentunya, Sophia yang sekarang punya kesan yang berbeda dengan Negishi di kehidupan sebelumnya.

Di kehidupan sebelumnya, dia sangat pendiam, selalu melihat kebawah, dan keberadaannya membuat suasana menjadi suram.

Sophia terkesan sombong, selalu melihat ke depan, dan punya Haki.

Mungkin kalau tidak diberitahu oleh Kyouya, aku tidak akan mengenalinya.

Bahkan tidak terlihat sedikitpun sosok Rihoko di sosok Sophia.

「Ah」

Sihir ditembakkan kearah Kyouya dan Sophia.

Itu sihir Elf.

Kyouya dan Sophia menghalaunya dengan mudah.

「Salvo!」

Seseorang yang terlihat seperti kapten dari para elf berteriak.

Elf yang ada di sekitarnya mulai menyerang sebagai respon atas teriakan itu.

「Tunggu sebentar!」

Teriakanku tidak mereka dengarkan.

Walaupun aku ingin mengatakan kalau mereka bukanlah musuh, Kyouya telah menyatakan bahwa dia datang untuk menghancurkan Elf.

Pantas saja Elf menganggapnya musuh.

「Sungguh mengganggu」

Sophia mengayunkan tangannya.

Serangan para Elf pun dihalaunya dengan mudah, dan cairan merah yang keluar dari tangannya mengelilinginya.

Cairan itu bergerak seolah-olah punya kesadaran sendiri, dan menyerang para elf degan kecepatan tingi.

Ketika aku berpikir untuk menghentikannya, aku sudah terlambat, para Elf yang tersentuh cairan itu sudah melelh dan mengeluarkan aroma yang aneh.

「Ku!?」

Ketika aku menoleh ke arah suara itu, aku melihat Hyrinth-san menangkis cairan itu dengan tamengnya.

Cairan merah itu menempel di tameng Hyrinth-san, dan seolah-olah ingin menelan tamengnya.

Anna dan Sensei ada di sana.

「Hentikan!」

Aku mengayunkan pedangku kearah Sophia.

Kyouya menangkisnya.

「Enteng sekali. Kau sungguh berpikir bisa memotong seseorang hanya dengan pedang yang tajam?」

Aku sedikit terpental oleh Kyouya.

Ini bukti kalau kemampuannya jauh lebih tinggi daripadaku.

「Sophia. Bukankah yang terkapar di belakang adalah Sensei?」

「Oh? Benarkah?」

「Mungkin」

「Yasudah, aku akan menghentikannya」

Ketika Sophia menjentikkan jarinya, cairan merah itu segera meninggalkan tameng Hyrinth-san.

Dan cairan itu terbang kembali ke tangan Sophia, dan menghilang seolah-olah terserap oleh tubuhnya.

Aku tidak pernah melihat atau mendengar skill seperti ini sebelumnya.

Apa-apaan ini?

「Lupakan tentang Sensei, bagaimana Half Elf yang ada di sana?」

「Aku tidak tahu」

「Berarti tidak masalah kalau aku membunuhnya」

Aku memasang kuda-kuda setelah mendengarkan apa yang dikatakan Sophia.

Aku mengangkat pedangku.

「Ah, Shun jadi marah. Apa yang akan kau lakukan?」

「Menurutmu ini salahku? Aku tidak akan melakukan apapun. Kalaupun dia musuh, aku hanya akan menyiksanya saja」

「Dia, kurang lebih, adalah temanku, kau tahu?」

「Yakinkan dia kalau begitu. Aku tidak peduli」

Selain Kyouya, Sophia juga berbahaya.

Kemapuannya yang tiadk kuketahui.

Aku pikir dia punya kekuatan yang sangat besar.

Selain itu, "Appraisal" ku tidak bekerja pada Kyouya dan Sophia.

『Appraisal dihalangi』

Aku hanya pernah melihat pesan ini sekali

Ketika aku menggunakan "Appraisal" pada Sensei.

Sensei bilang itu adalah efek dari Ruler Authority.

Dengan kata lain, kedua orang di depanku adalah Penguasa.

Karena aku berhati-hati pada Sophia, aku tidak bisa memikirkan hal yang ada di sekitarku.

Dengan teriakan pendek, aku tahu situasinya telah berubah.

Saat aku menengok ke belakang, banyak Elf yang menyerang Hyrinth-san.

Semuanya adalah Elf yang telah dikalahkan oleh Sophia beberapa waktu lalu.

「Ah」

Sophia menggumam.

Apakah ini kemampuan orang ini?

Sial!

Walapun Hyrinth-san berhasil menahan gerombolan Elf dengan tamengnya dan menyerangnya dengan pedang, sepertinya tidak terlalu signifikan.

Ketika aku berdiri dan ingin membantu Hyrinth-san, sebuah pedang diayunkan di depanku.

Di depan pedang itu adalah sosok Yuugo yang telah kehilangan kepalanya.

『Zombie:Makhluk seperti golem yang digerakkan oleh kemampuan untuk memanipulasi mayat dari makhluk hidup yang telah mati. Selama tubuhnya tidak dihancurkan sepenuhnya, zombie akan tetap hidup』

Ketika aku menggunakan 'Appraisal' padanya, statusnya tidak diperlihatkan, hanya ada penjelasan itu.

Zombie, monster yang sedang menyerang kami searang.

Sepertinya tidak akan berpengaruh kalau aku menghancurkan kepalanya karena Yuugo yang tidak punya kepala masih bergerak tanpa ada masalah.

Untuk menghentikannya, aku harus menghancurkan tubuhnya.

Kemampuan yang merepotkan sekali.

Aku menghancurkan tubuh Yuugo dengan sihir.

Katia membakar segerombolan zombie dengan sihir apinya.

Aku mencoba untuk membantu Hyrinth-san.

「Ah」

Sebuah panah tertancap di dada Anna yang sedang mengobati Sensei.

Panah yang ditembakkan oleh zombie Elf itu, menembus jantung ANna.

Anna yang HP nya berkurang dengan cepat.

Berbahaya kalau tidak segera diobati.

Tetapi, zombie Elf ini menghalangi pergerakanku.

Hyrinth-san dan Katia juga tidak bisa bergerak karena dihalangi oleh gerombolan zombie itu.

「Jangan menghalangiku!」

Aku menebas mereka, dan berlari ke Anna.

Di saat yang bersamaan, HP anna sudah mencapai 0.

Aku menggunakan skill "Kindness" tanpa ragu.

Aku tidak akan membiarkan Anna menjadi zombie.

《Kemahiran Skill tercapai. Skill 『Taboo LV9』 telah naik level menjadi 『Taboo LV10』》

《Persyaratan terpenuhi. Mengaktifkan Efek Skill "Taboo". Menginstall》

Aku merasakan aliran informasi ketika aku berhasil menghidupkan Anna.

「Guaaaaaaaaaa!?」

Kepalaku sakit.

Kepalaku seolah-olah akan meledak karena rasa sakit ini.

Tetapi, saat aku menjerit kesakitan, semuanya mengalir ke kepalaku tanpa ampun.

Katia membakar semua zombie dan berlari kepadaku.

Hyrinth-san menahan tamengnya dan melindungi kami.

Walaupun Kyouya dan Sophia terlihat seperti membicarakan sesuatu, aku tidak bisa memahami apa yang mereka katakan, karena kepalaku sakit sekali.

「Shun! Bertahanlah!」

Katia mengobatiku dengan sihir "Treatment Magic".

Tetapi itu tidak berhasil.

Ini bukanlah rasa sakit yang bisa disembuhkan dengan sihir.

《Instalasi selesai》

Bersamaan dengan pesan dari Divine Word, seseorang datang dengan sihir Transfer.

Orang itu ada di sebelah Kyouyadan Sophia.

Aku tahu orang itu.

Perempuan serba putih.

Tidak mungkin aku akan melupakannya.

Musuh terakhir Julius-niisama yang ditunjukkan Hyrith-san kepadaku.


Tetapi, kenapa aku tidak menyadarinya waktu itu?

Tidak, aku memang melihat sosoknya.

Walaupun susah kupahami, kekuatan penghalang mengelilingi orang itu.

Sihir seperti itu yang merupakan kesan dari si Putih.

Aku tidak memahaminya ketika Hyrinth-san menunjukkanku gambarnya.

Tetapi ketika aku melihatnya secara langsung, aku melepas sihir penghalangnya dan aku bisa mengenalinya dengan jelas.

「Wakaba-san」

Dia bukan lain adalah teman sekelasku yang direinkarnasi juga, Wakaba Hiiro.

Dan, kesadaranku mulai terenggut oleh rasa sakit ini, dan aku pun tidak sadarkan diri.


----------------------


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.

PREVIOUS | INDEX | NEXT




EmoticonEmoticon