November 19, 2018

Tsuki ga Michibiku Isekai Douchuu Bahasa Indonesia Chapter 53 - Setelah Pesta Penyambutan



Chapter 53 - Setelah Pesta Penyambutan


~ Mio ~


Meskipun ini merupakan kencan yang ditunggu-tunggu bersama Waka-sama. Mereka para hyuman, dan juga yang disebut ogre hutan. Mengapa selalu ada saja penganggu?

Berkah itu adalah sesuatu yang tak terpikirkan, diriku menerima cairan tubuh Waka-sama, tetapi ada terlalu banyak hal yang tidak menyenangkan terjadi.

Setelah menyelesaikan pertanyaan yang menyusahkan, akhirnya kami mendapatkan ruangan kami, tetapi kemudian mereka mulai berbicara tentang sesuatu yang tidak berguna seperti Shishou atau apalah itu.

Dan ada seorang lelaki berkulit pucat yang menghilangkan kehadirannya dan menghampiri kami juga.

Se-Selain itu, Shishou yang mereka bicarakan!

Meskipun aku hanya pernah besentuhan dengan tubuh Waka-sama selama 31 detik!

Dia dengan paksa menggenggam tangan Waka-sama dan tidak menunjukkan tanda-tanda melepasnya!

Aku dilarang melakukan tindakan kekerasan, tetapi aku telah mencapai batasku dan akhirnya, aku menyerang dia sekali. Ini tentu saja sebuah masalah. Hasil yang logis. Menggenggam tangan Waka-sama selama 32 detik, tidak apa-apa jika dia mati karena ini.

Waka-sama memarahiku setelah itu dengan, 'Kau (Waka-sama menyebutku 'Kau', ya ampun, Waka-sama kasar sekali ♪), sudahkah kau berpikir apa yang akan terjadi jika aku terus memegang tangannya?'.

Dia punya sesuatu untuk ditanyakan, jadi omelannya berakhir dengan cepat.

Di antara empat pertanyaan, ada salah satu yang aneh.

Apa yang Waka-sama minta padaku dekat dengan hal itu-de gozai mashita. Seperti yang diharapkan dari Waka-sama!

Anda sudah lama menyadari bahwa aku mengetahui sesuatu.

Tapi aku merasa sepertinya arahnya sedikit berbeda. Yah, tidak apa-apa kan? Jika kami menyelidiki sesuatu yang aneh, pasti tidak akan ada masalah.

Sampai di sini, ini merupakan kencan yang terburuk.

Tetapi bagian setelah itu cukup menyenangkan-desu. Terima kasih kepada Waka-sama.

Ah ~, bisakah ini berkembang menjadi...?

Hatiku menari dengan penuh harapan, karena Waka-sama memberiku sesuatu yang sedikit berbeda dari yang aku pikirkan.

'Mio, aku ingin kau menyelidiki sesuatu', itulah apa yang Waka-sama katakan.

Ah ~, penyusupan! Menyelidiki!

Aku selalu ingin mencoba hal-hal semacam itu-desu! Apakah tidak apa-apa kalau aku tidak menyamar?

Dia memperingatkanku tidak perlu melakukan penyamaran. Dalam hal ini, dia tidak ingin aku terlihat.

Ufufu, bagaimanapun, ini menyenangkan!

Karena sepertinya dia menyukai hasilnya dan bahkan memujiku. Ketika kami kembali ke Asora, aku akan meminta izin untuk menonton bagian kedua dari ceritanya! Atau mungkin aku harus menonton filmnya?!

Setelah perjamuan, orang yang aku diberitahu untuk diselidiki mulai bergerak.

Ketika aku bertanya kepada Waka-sama, 'Apakah tidak apa-apa untuk memakannya?' Dia memerintahkanku untuk membawa Tomoe-san ke sini.

Singkatnya, aku akan meninggalkan Waka-sama sendirian.

Tapi aku dengan patuh mengangguk pada perintah Masterku.

Karena…

Waka-sama mengatakan itu tepat waktu.

Dalam beberapa hari terakhir ini, Waka-sama telah cukup ofensif dan ada saat-saat ketika beliau tampak kesal.

Sejak saat kami pergi menjalahi gurun, aku telah merasakan tatapan Waka-sama di daerah leher dan dadaku. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Mungkin waktu ketika dia akan memintaku untuk menghampirinya akan datang sebentar lagi. Aku sangat jengkel, jika Waka-sama pergi menyewa wanita di kota, mengapa anda tidak memanggilku untuk itu? Aku merasa seperti berada di bawah gadis-gadis itu dan merasa sedih. Dengan bagaimana beliau hari ini, aku tidak berpikir itu ada hubungannya dengan ini-desu.

Ini adalah pertama kalinya aku mendengar seorang pria yang sedang melakukan kekerasan merupakan tanda dirinya ingin 'dihampiri', tetapi membandingkan Waka-sama dari sebelumnya, Waka-sama ini jelas aneh. Hanya sedikit, tapi aku menantikannya-desu.
(TL Note: Mio ini hitungannya M 'Masokis')

Aku tidak tahu apa yang Waka-sama pikirkan (Aku berharap untuk itu menjadi keinginan duniawi bagiku), tetapi aku menyimpulkan untuk saat ini, itu merupakan perasaan ingin menjadi liar.

Mungkin juga melakukannya pada saat ini jika tubuhku telah siap, itulah yang aku pikirkan tapi ... Ufufufu.

Pada saat aku memanggil Tomoe-san kemari dan kami kembali, itu mungkin tidak akan menjadi pertengkaran, itu sudah akan berakhir pada saat itu. Sebaliknya, jika Waka-sama telah memendam keinginannya, bagiku itu akan menjadi ...
(TL Note: Pikirannya Mio sudah mulai sangat liar, ngarepin skidapapap mulu)

Memakan hidangan merupakan satu-satunya hal yang aku nantikan, tetapi dalam kasus ini, aku tidak keberatan meninggalkannya untuk nanti.

Aku juga punya sesuatu yang lain untuk dilaporkan, tapi aku tidak bisa melakukannya. Karena Waka-sama yang gelisah memberitahuku untuk segera pergi ke Asora.

Di kota ini tidak ada satupun yang bisa menjadi ancaman bagi Waka-sama. Jadi tidak ada masalah walau meninggalkannya sendirian.

Kentang goreng kecil AB dan juga si cabul, jika mereka melihat sekilas kekuatan Waka-sama, mereka akan kehilangan semua hawa permusuhan yang mereka miliki padanya.

Bahkan jika ogre hutan akhirnya bermigrasi ke Asora, ketika tiba saatnya itu pasti terjadi. Jika itu adalah keputusan Waka-sama, aku tidak akan keberatan.

Kentang goreng kecil, si pucat, dan si cabul. Aku harus memperingatkan anak-anak untuk tidak memakannya-desu wa.

Malam ini atau besok. Mungkin Waka-sama akan menginginkanku.

Hmph, apa itu?

Meskipun aku ingin Waka-sama menggunakanku, meskipun aku ingin menemuinya ...

Mengharapkan ketika dia dalam keadaan seperti itu, satu bagian dari diriku terasa sedikit sedih.

Aku tidak mengerti. Tidak mungkin ini terjadi-desu.

Itu pasti imajinasiku-desu wa.


~ Makoto ~


“Wah wah, ketika aku baru saja menyelesaikan membersihkan kutukan, sekarang giliran undead ya. Aku hanya meminta kepastian saja, apakah kau hidup?” (Makoto)

“Jangan menempatkanku pada tingkat yang sama dengan undead tingkat rendah. Mereka itu menyerap vitalitas yang dibutuhkan dariku untuk terwujud.”

"... Heh ~, aku mengerti" (Makoto)

(TL Note: IntinyaMakoto ingin mengkonfirmasi si undead punya pikiran ato enggak, dan si Skeleton ngejawab kalau dia ini beda dari undead-undead yang cuma dihasilin dari energi negatif ato miasma)


Skeleton-san dengan ramah menjawab pertanyaanku. Menggunakan kata-kata sombong seperti 'terwujud', bukankah kau cukup arogan?

Kau tahu, aku dapat dengan mudah melihat dirinya bukanlah undead dari tingkat rendah.

Tubuh yang terbuat murni dari tulang. Mengenakan jubah berpenampilan tingkat tinggi dengan warna hitam sebagai dasar dan emas untuk motifnya, dari dalam jubah itu seseorang bisa melihat rongga mata tengkorak yang bersinar cahaya merah gelap yang menakutkan.

Sebuah tongkat sihir yang tampak berharga terlihat dilapisi oleh banyak permata.

Berdasarkan penampilannya, seseorang bisa melihatnya sebagai Lich.

Dari pengetahuanku, dirinya merupakan pola seseorang yang tidak menyenangkan. Jika dia adalah cangkang sebelumnya dari penyihir terkenal, dia pasti sangat kuat.

Aku mencoba untuk mengkonfirmasi keselamatan orang-orang yang berbaring di sampingnya. Sepertinya dia masih hidup.

Itu sedikit disesalkan. Seperti yang diduga, otak otot tidak akan mati ya.

Dan kemudian, aku melihat benda yang ada di antara aku dan skeleton, dan memberinya tatapan melontarkan pertanyaan yang sama seperti yang aku lakukan sebelumnya.


"Apakah dia terlihat hidup untukmu?"


Kata-kata yang diajukannya berbentuk pertanyaan, tetapi itu juga merupakan jawaban tersendiri.

Ada satu ogre hutan yang temiasmag di lantai dengan ekspresi penderitaan, pendarahan paru-paru dan benar-benar kering.


"Kenapa ... apakah kau membunuhnya?" (Makoto)

“Orang itu adalah seorang wanita suruhan yang merepotkan seperti yang kau lihat, dia melakukan tugas rahasia di tempat ini. Dia menjadi penghalang.”

“Kau tahu begitu banyak urusan internalnya. Singkatnya, itu merupakan masalah internal?” (Makoto)

"Tidak. Aku tidak punya rekan.”


Aku mengerti, di sekelilingnya dia hanya meninggalkan orang-orang yang menguntungkan baginya. Dia tipe orang seperti itu ya.


“Lalu tujuanmu?” (Makoto)

"Kematian untukmu. Dia tidak ada di sini sekarang, tetapi ada juga wanita yang bersamamu.”

"Aku tidak mengingat sesuatu yang kulakukan sampai-sampai aku dibenci olehmu?" (Makoto)

“Kau terlalu banyak bertanya bocah. Kau bahkan tidak terpengaruh sedikit pun oleh miasmaku. Kau membuatku lebih dan lebih banyak tertarik lagi padamu.”


Miasma. Jadi ini adalah miasma ya.

Tentu saja, ini bukan udara yang ingin aku hirup untuk waktu yang lama. Aku pikir aku merasa tidak enak setelah menghirupnya.

Di belakangku, aku bisa melihat wajah pucat AB yang seharusnya para warrior ogre hutan. Sepertinya miasma mempengaruhi mereka.


"Aku akan membalas sihir api yang telah kau buat."


Aku bisa mengatakan miasma ini dicampur dengan kekuatan sihir. Dia benar-benar tipe berbasis sihir.

... Aku minta maaf tapi, bukankah ini yang paling mudah sampai saat ini? Karena cheatku terkait dengan koreksi sihir yang seharusnya menjadi yang paling sulit di antara semuanya?

Aku takut ada sesuatu yang tak kuinginkan pada tubuhku, sehingga sebagai langkah balasan aku bahkan membuat pertemuan dengan orang-orang yang berpengetahuan, Tomoe, Mio, Orc dan aku bahkan memanggil Arkes.


—- Dalam pertemuan itu -


Semua orang terperangah. Aku bisa merasakan sedikit keraguan dari mereka.

Mereka mempertanyakan mengapa aku bertanya tentang sihir abnormalku.

Tomoe menciptakan kabut dan mengarahkannya padaku. Mio juga menciptakan tali yang sepertinya terbuat dari elemen kegelapan dan melemparkannya ke lenganku.

Arkes membuat tali berwarna kuning, dan para orc membuat bola ungu dan melemparkannya.

Aku tidak merasa mereka berniat membunuhku, jadi aku menerima semuanya.

Tidak ada yang terjadi. Rasanya seolah-olah tidak ada perubahan sama sekali padaku.

Ketika aku bertanya apa yang mereka lakukan, mereka tiap gilirannya mengatakan menyihir, mengutuk, melumpuhan, melempar miasma yang mematikan.

… Aku bertanya kepada mereka dan mereka memberi tahuku sesuatu yang sangat berbahaya. Hei, jika tidak ada niat membunuh di dalamnya, jangan gunakan hal seperti itu!

Tapi itu tidak memiliki efek apa pun, dan kelihatannya mereka sudah tahu itu akan terjadi.

Ketika aku bertanya mengapa.

Mereka mengatakan kepadaku, bahkan jika kau menuangkan air ke laut atau melemparkan garam ke dalamnya, tidak akan terjadi apa-apa. Sepertinya karena batas kekuatan sihirku yang sangat tinggi, efek abnormalnya akan sia-sia bagiku. Mengubah rasa dalam secangkir air tidak terlalu sulit. Singkatnya, begitulah cara kerja orang biasa.


——


“Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepadamu. Jadi tidak mungkin aku akan membunuhmu.”


Aku mungkin memiliki teknik membunuh tertentu yang mungkin berhasil pada dirinya tetapi, sayangnya, aku juga memiliki beberapa hal yang ingin aku tanyakan pada skeleton ini. Dia adalah karakter pertama yang kutemui yang menguasai berbagai sihir, dan dia juga mengatakan 'wanita itu'.

Sebenarnya, jika aku menggunakan [ Sakai ] untuk menyegel semua penggunaan kekuatan sihir, aku pikir itu akan menjadi skakmat. Ketika aku mencoba melakukannya di masa lalu, Tomoe dan Mio tidak dapat menggunakan sihir dan bahkan aku tidak bisa menggunakan sihir juga, jadi aku bisa menggunakan kemampuan ini untuk menyegel sihir.

Tapi jika aku menyegel sihirnya, aku merasa orang ini akan mati seketika. Itu karena jenis mahluk sepertinya menggunakan kekuatan sihir untuk bergerak karena dia ini undead. Untuk menguji itu di sini, bagaimana ya, ini sedikit ...

Lagipula, mengalahkannya dengan mudah rasanya ... Aku tidak dalam mood untuk melakukannya.

Ini sedikit menyimpang dari karakterku, tetapi ada bagian dari diriku yang ingin menjadi liar. Ini adalah pertama kalinya aku merasakan pemuliaan seperti ini dalam pertempuran.


“Sebuah pertanyaan dari skeleton pencinta jubah ya. Sungguh mengerikan.” (Makoto)

"Hoh ~. Jadi kau punya dugaan kalau aku adalah makhluk palsu?”

"Aku mengerti dirimu menggunakan sihir hitam dan kehilangan dirimu sendiri dan terus mengejar pengetahuan dan misteri sihir hitam." (Makoto)

“Bagus, dirimu sebagian besar benar. Aku adalah Lich ”


Dia seharusnya kehilangan pita suaranya, tetapi dari mulutnya keluar sebuah tawaan. Dengan suara 'karakara' yang menyertai gesekan tulang.


“Kau tahu tentang aku, kalau begitu, aku ingin tahu tentang dirimu juga. Maukah kau mematuhi dengan patuh?"

"Aku? Aku hanya "human" normal seperti yang kau lihat?" (Makoto)
(TL Note : Disini Makoto memakai kata 'human' bukan 'hyuman')


Mungkin sedikit berbeda dari kebenarannya. Tapi aku lahir dan dibesarkan di dunia itu. Aku tidak akan membuang kata manusia.

Dari Lich itu, aku bisa merasakan ketenangannya sebagai seorang yang superior memudar. Tidak, cahaya berbahaya menyala di matanya. Itu sedikit kegilaan. Dan aku juga bisa merasakan keingintahuan.

Meskipun hanya cahaya saja yang berkedip di rongga matamya, aku bisa dengan jelas mengetahui kehendaknya.


"Human? Itu adalah ras kuno dari hyuman."

"Jadi begitu ya." (Makoto)

“Kau ... bukan Graunt ya. Namun, human masih merupakan hal di luar pemahamanku. Jika, terdapat argumen, human adalah eksistensi yang melampaui Graunt, sepertinya tidak apa-apa untuk mengatakan bahwa aku sangat tertarik padamu.”


Graunt? Apa itu? Pertama kali aku mendengar kata itu. Itulah tujuan Lich ini? Jika human melampaui Graunt, mungkinkah tujuan skeleton ini menjadi manusia? Seorang hantu hyuman ya!

Tidak, tidak, pikiranku malah kemana-mana. Lalu, apa itu Graunt?


“Tubuh dan jiwamu. Aku ingin memeriksanya.”

"Aku tidak mengerti. Dari apa yang aku dengar sampai saat ini, Graunt itu sejenis ras superior dari ras hyuman? Mengabaikan kemanusiaanmu dan berakhir menjadi seperti itu, apakah kau memcoba mengatakan kepadaku tujuanmu adalah untuk terlahir kembali dan berevolusi menjadi makhluk superior?" (Makoto)

"Apakah itu aneh?"

“Dengan tubuhmu itu kau seharusnya bisa hidup kekal, jadi aku tidak berpikir itu aneh. Tujuan dari mencari pengetahuan dan mempelajari sihir hitam, bukankah untuk hidup kekal?" (Makoto)

“Sungguh cerdas. Kau berbahaya. Sayang sekali, jika aku masih berada di cangkangku sebagai seorang manusia, aku akan memiliki lebih banyak lagi yang ingin kuceritakan kepadamu.”

"Lagipula aku sudah sangat berpengalaman (seperti dalam game, novel ringan dan manga)." (Makoto)


Sepertinya dia tidak mau menjawab pertanyaanku. Mungkin aku telah menebak setengah dari tujuannya dengan benar.

Lich mengarahkan tongkatnya padaku.

Arianya merupakan kata-kata yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Tapi, seperti biasa, aku bisa mengetahui arti aria dari kata-katanya.

Itu bahkan lebih efektif daripada bahasa ancient superior untuk konversi kekuatan sihirnya. Termasuk yang ini dan milikku, itu akan menjadi bahasa sihir keempat yang kutahu. Menempatkan bahasa spirit dalam kategori yang berbeda. Aku tidak bisa menggunakan yang satu itu. Mungkin karena dirimu membutuhkan partner untuk sihir roh, hanya melantunkannya saja tidak akan menunjukkan efek sama sekali.

Lich, aku dan ogre hutan yang dilemahkan oleh miasma itu sekarang berada di jalur garis lurus.


“Jika kau menghindar, mereka akan berakhir terluka. Jangan khawatir, itu tidak akan sakit. Aku hanya akan membatasi kesadaranmu dan kebebasan tubuhmu, terutama hidungmu.”


Jadi ogre hutan tidak akan baik-baik saja jika mereka menerimanya. Bahkan waktu penyelesaian arianya singkat. Ini membentuk cukup banyak sihir dalam waktu singkat. Seperti yang diharapkan dari seorang spesialis!

Mungkin itu karena Tomoe dan Mio perasaan takutku telah menghilang, atau mungkin karena ini di bidang sihir yang aku khususkan. Aku sangat tenang tentang hal ini.


“Lalu, selamat tinggal human. Jadilah makanan untuk pengetahuanku.”

"Terlalu buruk." (Makoto)


Hal-hal yang tampak seperti will-o'-wisp berkumpul di sekitar tongkat Lich. Itu terlihat seperti kue beras menempel di sana. Melihat itu membuatku ingin ngemil kue beras~.

Setelah kue berasnya selesai berkumpul, dia mengarahkannya padaku dan menembaknya. Dari isi arianya, aku bisa tahu itu kumpulan kebencian dari miasma.

Ini adalah desa di gurun. Tidak ada kekurangan dendam orang-orang di tempat ini. Sebuah will-o'-wisp yang besar meningkatkan kecepatannya dan menuju ke arahku, di depannya aku bisa melihat wajah-wajah yang tampak seperti orang-orang dengan ekpresi mengerikan.

Aku menghentikannya dengan tangan kiriku. Aku tidak tahu apakah Lich melihat ini, karena siluet mantranya aku tidak bisa melihatnya.

Namun, tidak aneh jika benda ini menelanmu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Tapi aku bisa dengan mudah menghentikannya dengan tangan kiriku. Bahkan tidak terjadi korosi. Bagaimanapun, aku merupakan laut.

Lalu, aku akan membuat Lich-kun sedikit kesakitan di sini. Dia sepertinya cukup berpengetahuan, jadi mari buat dia berguna.


"# $ % &" (Makoto)

"Kegelapan, makan sebanyak yang aku mau."


Itu adalah aria yang cukup pendek dan lugas. Aku menggunakan bahasa yang diajarkan para orc, dan menghubungkannya.


“Guh! Bahasa apa itu?!”


Lich pasti merasakan ketidaknyamanan setelah mendengar ariaku, dia mulai bergerak.

Bola balon, tidak menunggu, kue beras yang aku hentikan dengan tangan kiriku, dan beberapa lapisan luar dari massa dendam sedang dipangkas habis oleh ular hitam.
(TL Note: Disini bentuk jurusnya Makoto lebih seperti Kagemane no Jutsunya Shikamaru di Naruto)

Jumlah mereka perlahan meningkat, dan massa putih kebiruan dilahap dalam sekejap mata.


"A-Apa-apaan itu..."


Ya ... Kau tidak mengerti kan? Bagaimanapun, kau adalah seorang spesialis.

Apa yang aku keluarkan merupakan sihir kegelapan korosi. Dan itu bukan akrobat seperti yang dilakukan Mio. Ini yang sangat tidak efisien.

Ini adalah metode yang sangat tidak berarti sehingga tidak ada yang menggunakannya.

Orang cerdas tidak akan mengerti hal ini.

Aku memiliki terlalu banyak kekuatan sihir untuk dihemat-hemat! Lebih seperti, aku ingin menggunakannya dan membuatnya menurun! Banzai dengan metode yang tidak efisien!

Jangan berpikir itu berakhir hanya dengan ini Lich-san.

Aku ingin tahu kekuatan sihir mana yang akan dimakan selanjutnya. Sekarang, kau harus mempertahankan dirimu lho!


"Guh!"


Tengkorak Lich memiring ke samping seolah-olah terkena sesuatu. Di tempat itu, kau bisa melihat ular hitam.


"Uooooh ?!"


Tampaknya skeleton itu menyadari itu merupakan sesuatu yang menyebarkan sihir sebelumnya. skeleton itu mengeluarkan sihir pertahanan dan menciptakan penghalang di sekelilingnya. Lumayan cepat, kupikir dia akan berteriak panik, tetapi dia tiba-tiba menjadi tenang. Itu adalah gerakan yang buruk.

Sekelompok berbentuk ular mulai berkumpul di penghalang itu. Dan seakan bernafsu memakannya, mereka satu demi satu melekat ke atasnya dan melahapnya.


"Apa ini?! Aku belum pernah mendengar tentang mantra semacam itu! Mantra yang bahkan aku tidak tahu? Hingga mampu mengalahkan penghalangku dengan mudah! Bahasa efisien tingkat tinggi macam apa itu?”

“Menggunakan satu juta yen untuk membeli satu yen. Di masa lalu itu akan menjadi sesuatu yang tidak akan pernah aku lakukan.” (Makoto)

“Kemampuan sihirku tidak bisa mengikutinya sama sekali! Jangan mengerumuniku! Jangan mendekat!”


Sungguh sihir yang buruk. Sampai-sampai memakan semuanya dengan ular kegelapan. Sihir miliknya terlihat lebih berguna. Dari awal aku tidak tahu apa yang harus dipikirkan tentang sihir ini. Aku hanya ingin berharap kepribadianku bukanlah yang membentuknya. Tentu saja, aku tidak punya niat untuk mengkonfirmasinya. Ini merupakan sihir semacam itu.


“Aku akan dimakan! Kekuatan sihiru?! Tidak mungkin, tidak mungkin!”

"Jangan main-main denganku, seperti mungkin kau menyembunyikan ... semacam sihir yang tidak masuk akal!"

"Hentikan, jangan makan aku, Graunt ... aku akan ..."

"Aku akan ... Menggerutu ..."

“... Aku, aku menghilang. Tidak — oo !! ”


Dari apa yang aku lihat, kekuatan sihir yang tersebar di tubuh Lich sedang dimakan dan cahaya mengerikannya memudar. Tampaknya jubah itu dibuat dengan sihir juga. Sekarang hanya fragmen-fragmen usang yang terjebak di tulang.

Sepertinya dia bahkan tidak bisa bergerak lagi. Penampilannya sekarang hanyalah skeleton, dan juga tongkat yang masih digenggam Lich sedang dimakan oleh ular. Miasmanya sudah berhenti sepenuhnya. Ah, lututnya bergerak.


"Teknik rahasia one punch yang aku latih sangat sempurna, itu tidak akan membunuhmu." (Makoto)
(TL Note: Nama jurusnya mungkin referensi One Punch-man)


Memakan semua kekuatan sihir seseorang biasanya akan membuat seseorang tidak sadar, tetapi, dalam hal ini, sepertinya itu berarti kematian bagi Lich. Kehadirannya semakin tipis.

Aku senang aku tidak mencoba menggunakan [ Sakai ].

Tampaknya dia hanya mengalami kejang tetapi dia sudah tidak terlihat berbaya. Mungkinkah aku terlalu berlebihan?

Sudah kuduga, ini tidak seperti diriku.

Hingga memandang rendah lawan yang lemah seperti ini ...


~ Tomoe ~


Ketika aku mencoba pergi ke lokasi Waka, di tempat itu diselimuti keheningan yang aneh.

Sepertinya Waka telah melakukan pekerjaan yang mencolok. Aku ingin cepat-cepat meningkatkan Pengrajin Pedang yang terampil di Asora yang dapat menciptakan pedang yang sangat bagus, dan memiliki lauk ikan dan sup miso-ja sebagai bukti keinginan lamaku telah tepenuhi.

Roti lebih enak di pagi hari, itulah apa yang dikatakan Waka setiap hari saat sarapan.

Tapi jika dia menyuruhku menghampirinya, aku tidak akan keberatan. Lagipula itu tidak akan seperti efektivitas mereka meningkat jika aku tetap melihat pelatihan mereka.

Aku berencana membawa beberapa ogre hutan bersamaku, jadi ini sebenarnya bagus untukku.

Ketika aku melihat kearah tatapan semua orang tertuju, aku melihat di sana ...

Waka, dan seseorang yang hampir mati (meskipun aneh untuk mengatakannya) undead. Dan ada satu ogre hutan yang mati.

Di punggung Waka, sekelompok ogre hutan berkumpul, tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak. Mungkin mereka berkonsentrasi pada tindakan Waka, ketegangan mereka mengalir keluar.

Apakah itu benar?

Waka menggunakan cara yang tidak biasa untuk menghukum undead itu, dan ogre hutan menjadi ketakutan setelah melihatnya. Itu kemungkinan besar yang terjadi-ja na.

Fumu, itu agak tidak terduga, tidak, itu merupakan bagian dari apa yang aku harapkan. Aku punya beberapa hal yang ingin aku tanyakan pada Waka, menghitung kejadian ditempat pelacuran. Akan lebih bagus jika dia menyadari akan hal itu, tetapi sepertinya ini bukan kasusnya-ja.

Di antara ogre hutan yang berbondong-bondong, aku melihat salah satu yang aku kenali.

Jika aku ingat dengan benar, itu adalah anak muda yang aku lihat ketika aku membuat penghalang. Wajahnya menyerupai dirinya. Jika dia keturunanannya, aku masih tahu nama ayah atau kakeknya.


“Kau, apakah namamu Nirgistori? Aku senang melihatmu sehat-ja” (Tomoe)

“Tentu saja, namaku Nirgistori tetapi, siapa dirimu? Aku tidak ingat pernah bertemu denganmu.”


Kasar sekali. Hanya karena bentukku berbeda, kau tidak mengenali aku-ja? Sungguh seseorang yang tidak tahu berterima kasih.


“Meskipun kalian memohon padaku dengan air mata darah untuk dibuatkan penghalang kabut fatamorgana. Apakah kau ingin mati?" (Tomoe)


Mungkin karena aku sedikit terkesima dengan itu, mataku menjadi pupil naga-ja. Tidak bagus, aku telah benar-benar berubah menjadi manusia, tetapi ketika emosiku tercampur, aku kembali ke bentukku sebelumnya.

Pria itu akhirnya teringat setelah melihat mataku, tubuhnya berubah kaku secara vertikal. Dengan lelaki tua itu berdiri seperti pin, aku hanya bisa melihatnya seolah-olah dia terlihat seperti pohon kering.


"T-Tuan Shen?!"


Seolah-olah itu pemicunya, lingkungan sekitar mulai bergerak.

Semua orang menatapku. Kekaguman, ketakutan, keraguan, berbagai mata tertuju padaku.


“Dia adalah Naga Superior Tuan Shen! Semua orang, bersujud! Tundukan kepala kalian!"


Sepertinya dia telah dipromosikan dan berstatus elder, semua orang mengikuti kata-kata lelaki tua itu dan berlutut di tanah seperti melakukan dogeza. Fumu, perasaan yang menyenangkan.

Sebenarnya, ungkapan rasa syukur ini harus diarahkan pada Waka, dan seharusnya aku yang melihatnya di sisinya.


"Aku datang sebentar untuk membuat kembali penghalang." (Tomoe)

"Ooooh!"

“Itu sebenarnya bohong. aku dipanggil olehnya dan datang ke sini-ja.” (Tomoe)


Aku menunjuk Waka. Sepertinya ogre hutan tidak mengerti apa yang aku katakan-ja. Mungkin kehadiranku membuat mereka kebingungan dan mereka tidak memahami apa yang aku katakan dengan benar.

Sungguh sekelompok idiot. Kenapa aku harus datang jauh-jauh ke sini ketika kalian bahkan belum memanggilku, dan bahkan membuat penghalang untuk kalian?

Untuk melepaskan keheningan, orang-orang itu membuka mulut mereka dan membawa diri mereka kembali ke akal sehat mereka.


"Dengan segala hormat! Tuan Shen, Orang itu berbahaya-de gozai masu! Beberapa saat yang lalu, dari mulut saudara-saudara kami, asap hitam keluar. Lalu dia menjadi Lich dan dia menunjukkan taringnya pada kami!”

“Ketika kau membicarakan tentang Lich, dia salah satu yang memiliki kekuatan tak terduga dalam sihir hitam dan memiliki kemampuan untuk membangunkan mayat, necromancy. Bahaya yang menakutkan.”

“Dan orang itu di sana, dia menggunakan sihir yang lebih menakutkan dan membuatnya kewalahan.”

"Tolong, oh tolong lindungi kami!"


Orang-orang yang tampak tua semuanya bergantian berbicara padaku dan menjelaskan situasinya. Sungguh menyebalkan orang-orang ini-ja no. Sebaiknya pilih perwakilan untuk mengkompilasi semua dan memberitahukannya padaku.

Selain itu, mereka berpikir Waka akan menyakiti mereka juga. Kucing penakut ini, mungkin karena sihir menakutkan yang Waka gunakan tetapi ... mungkinkah ...


“Kalian, apakah dia melakukan sesuatu untuk kalian?” (Tomoe)

"Ya"

"Karena kalian yang takut, itu pasti berarti kalian telah melakukan sesuatu yang berbahaya padanya, kan?" (Tomoe)


Benar. Mungkin karena mereka memiliki hati nurani dan merasa bersalah mereka mengira dia akan segera mengubah taringnya menunjuk kepada mereka. Atau setidaknya itulah yang bisa aku tebak dari ini.


"Yah, itu ..."

“Orang itu memasuki hutan yang berada di bawah yurisdiksi kami tanpa izin, selain itu, ia menemukan keberadaan tanaman penting. Bagi kami, dia layak mendapat hukuman mati. Karena kami kalah dalam pertempuran, kami memancingnya ke desa untuk membuatnya menurunkan penjagaannya, dan kemudian memberikannya hukuman.”


Hukuman mati. Jika kita membicarakan tentang 'hukuman mati' ogre hutan sebelumnya, mungkin berarti 'itu' ya.

Dari situasi saat ini, kemungkinan besar hukuman mati.


"Sepertinya kalian kehilangan kemampuan untuk merasakan bahaya sejak saat aku tidak melihat kalian." (Tomoe)

"? Apa yang anda maksud dengan itu?"

“Beberapa waktu yang lalu aku mengatakan 'orang itu'. Apakah kalian mengatakan kepadaku untuk menunjukkan taringku pada orang yang berhubungan baik denganku?" (Tomoe)

"?!"

"Kau lihat, aku datang untuk orang itu, untuk Waka." (Tomoe)

"A-A-A-Apa yang anda katakan?!"


Kenapa kau ternganga Nirgistori? Sungguh sangat kasar. Lebih seperti, kau harus dapat menyimpulkannya dari penampilanku.


“Ah, Tomoe. Sungguh waktu yang tepat.” (Makoto)


Oh, sepertinya Waka telah memperhatikanku.


“Yah, berhubungan baik sebenarnya bukan istilah yang benar. Tepatnya, aku adalah miliknya ...” (Tomoe)


Membungkuk ke Waka, aku melanjutkan apa yang aku katakan kepada ogre hutan yang membuka dan menutup mulut mereka seolah-olah mereka ikan mas.


"Budak Mako-Raidou-sama-nan ja yo." (Tomoe)


Nirgistori pingsan.

(TL Note: Saya mengartikan servant disini sebagai pelayan, namun di kalimat terakhir ini Tomoe bilangnya budak, untuk memperkuat kalimat yang ia katakan sebelumnya)


[ Chapter 53 Selesai ]





 Jangan lupa Like Fanspage kami & Share terjemahan ini ya !!!  





EmoticonEmoticon