June 17, 2021

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 187

    Translator: B-san


187 - Kemampuan Komunikasi

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Chapter 187


Nah, bagaimana seharusnya aku bicara?

Maksudku, bisakah aku bicara?

Ah.

Kapan terakhir kali aku berbicara dengan seseorang?

Gyurigyuri?

Tapi, itu adalah telepati, bisakah itu dianggap bicara?

Aneh.

Sial.

Aku gugup sekali.

Gimana caranya ngobrol dengan seseorang?

Lebih tepatnya, bagaimana kata-kata bisa terucap?

Ah, lelaki paruh baya itu terus mengamatiku.

A-Apa yang harus kulakukan?

Apa yang harus aku katakan?

Benar! Bukankah cara yang bagus untuk memulai percakapan adalah berbicara tentang cuaca?

Tapi topik cuaca di dalam labirin seperti ini tidak masuk akal!

Awawa.

Aku benar-benar bingung.

Apa yang harus aku lakukan?

Tenang.

Aku harus menghitung bilangan prima saat bingung.

1, 2, 3, da!

Tidak!

Bodohnya! 1 itu bukan bilangan prima!!

Cuaca bukanlah topik yang bagus.

Sesuatu, apakah ada sesuatu!?

Yaa! Benar sekali, aku harus menyapanya!

Sapaan adalah hal paling dasar dalam percakapan!

Yosh, pertama-tama, hello kupikir sudah cukup.

Aku akan mengatakannya.

Aku akan mengatakannya.

Aku akan mengatakannya setelah menghitung mundur sepuluh detik!

10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1.

「Ha....Ha」

「Haa?」

Da!

Tidak mungkin!

Suaraku terdengar serak karena mulutku kering!

Aku membasahi mulutku dengan ludahku.

Suarku terdengar.

Tetapi, untuk mengatakan "Hallo!"

Ini tidaklah sulit.

Ini tidaklah sulit.

Tidak sulit sama sekali!

Yosh.

Aku bisa.

Hitung mundur lagi.
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1.

「Hallo!」

Aku mengatakannya!

Aku bisa mengatakannya!

Keren sekali aku!

Aku kagum pada diriku sendiri.

「O-Oh. Terimakasih telah memanggilku」

Lelaki paruh baya itu menundukkan kepala seolah-olah sedang berdoa.

Itu adalah dogeza. 
        (TL Note : Dogeza adalah pose dimana seseorang berlutut hingga kepalanya menyentuh tanah dengan tujuan untuk meminta maaf atau menunjukkan rasa hormat)

「Izinkan saya memperkenalkan diri saya. Saya adalah Ronant, anggota Rengzant Empire divisi sihir. Tetapi, jika anda memberikan izin untuk saya menjadi bawahan anda, saya siap untuk meninggalkan negeriku. Izinkan saya bertanya kembali, dapatkah saya menjadi murid anda?」

O-Oh.

Tunggu sebentar.

Jangan bicara dengan kalimat yang sangat panjang.

Karena aku sedang memikirkan apa yang harus aku katakan selanjutnya.

Um.
Err.

Yah.

Untuk sementara waktu, murid bukanlah ide yang bagus.

「Tidak」

Un, Tidak.. Tidak..

「Kumohon...」

Tidak.

Tidak mungkin.. Tidak mungkin..

Bahkan jika aku mengatakannya, lelaki ini sepertinya tidak akan menyerah, dan dari gelagatnya terlihat bahwa dia akan mengikutiku setiap waktu.

Ini merepotkan.

Aku harus mengembalikan dia secepatnya.

Hero-kun muncul.

Aku harus memikirkan alasan yang bagus untuk Hero-kun bisa pulang dengan selamat dan lelaki paruh baya itu tidak kembali ke sini.

Hero-kun pulang, dan tumbuh menjadi lelaki dewasa yang dapat diandalkan.

Jika dia dilatih orang lain, dia pasti akan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dia lihat secara normal.

Ini adalah tugas dariku.

Jika dia menyelesaikannya dengan sempurna, aku akan mempertimbangkan dia untuk menjadi muridku.

Un.

Strategi yang sempurna.

Aku hanya perlu menyampaikannya.

Hanya perlu menyampaikan strategiku ke orang itu.

Kalimat sepanjang itu?

Err, tidak mungkin.

Jika aku bicara sebanyak itu, aku akan mati.

Apa yang harus kulakukan?

Aku mungkin akan kena skak-mat.

Sungguh posisi yang tidak menguntungkan.

Tenang.

Tidak perlu menyatakannya sekaligus.

Tidak apa jika aku menyampaikannya sedikit demi sedikit, kata demi kata.

Selain itu, aku juga bisa bicara, tetapi karena pengucapan kata-kata di dunia ini cukup sult, aku hanya bisa mengucapkan beberapa kata.

Bahkan kalau dibilang kata demi kata, aku hanya bisa mengungkapkan satu kata.

Yosh, aku akan mengatakannya.

Suu, haa.

Yosh.

「Ini」

Aku mengatakannya sambil menunjuk Hero-kun.

「Kembali」

Yosh.

Pertama-tama, apakah pesanku untuk memulangkan Hero-kun ersampaikan?

Selanjutnya..

「Bolehkah saya bertanya? Walaupun saya menduga bahwa anak ini adalah Sang Pahlawan, mengapa ia bersama anda?」

Ah!

Jangan menanyaiku!

Kata-kata yang kupersiapkan tidak bisa digunakan lagi!

Ahh, apa yang harus aku lakukan?

Aku harus jawab apa?

Karena aku terlibat dalam perang, aku memungutnya?

Walaupun ini tidak salah, tapi bagaimana aku menjelaskannya?

「Memungutnya」

Un.

Tanpa basa-basi dan kata yang paling akurat untuk menjelaskannya.

「Maaf, Maksudnya?」

Ah, un.

Kamu tidak paham, ya?

Maaf.

Penjelasan lebih lanjut itu tidak mungkin.


「Bersama, Kembali」

Aku mengatakannya sambil menunjuk lelaki itu dan Hero-kun.

Lelaki itu terlihat sedang mengartikan perkataanku.

Tolong.. Tebaklah ini.

「Dengan kata lain, anda ingin saya mengirimkan pahlawan ini ke negerinya?」

Bagus!

Itu benar!

Aku pun mengangguk.

「Lalu, jika aku mengirimkan Sang Pahlawan ke negerinya dengan selamat, apakah anda akan mengangkat saya sebagai murid anda?」

Tidak!

Kenapa malah jadi begitu?!

Tidak tidak.

Aku menggelengkan kepalaku.

「Master」

Aku mengatakannya sambil menunjuk lelaki itu.

「Murid」

Aku mengatakannya sambil menunjuk Hero-kun.

「Ajari」

Bagaimana!?

Apakah dengan ini, kamu mengerti?

Walaupun aku pikir ini adalah sebuah keajaiban jika dia mengerti.

「Anda ingin saya melatih Sang Pahlawan?」

Nah! Hampir!

Tetapi, dia memang benar!

AKu mengangguk. 

Lelaki itu terlihat merenung beberapa saat.

Walaupun aku tidak tau apa yang dia pikirkan, kata-kataku yang kurang jelas ini mungkin saja diartikan bermacam-macam oleh orang itu di imajinasinya.

Semoga saja imajinasinya tidak aneh.

「Baik. Saya mengerti. Walaupun saya tidak mengetahui apa yang ada di pikiran anda, pasti ini memiliki makna yang dalam. Ini adalah misi yang anda berikan kepada saya, saya bersumpah akan menyelesaikannya dengan luar biasa!」

Oh!

Bagus sekali!

Lelaki itu lumayan juga.

Baguslah.

「Walaupun saya tidak ingin berpisah dengan anda, tapi saya juga tidak bisa meninggalkan Sang Pahlawan seperti ini dengan alasan apapun. Saya akan pergi segera. Semoga saya bisa bertemu kembali dengan anda.」

Lelaki itu menundukkan kepalanya.

Un.

Kamu tidak perlu menemuiku lagi.

Lelaki paruh baya itu pergi membawa Hero-kun dengan sihir Transfer.

Kalau dipikir-pikir, orang pertama yang aku ajak bicara adalah lelaki paruh baya, huh?

Entah mengapa, aku merasa bingung.

-----------------


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.


PREVIOUS | INDEX | NEXT

Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini

1 comment:


EmoticonEmoticon