April 08, 2022

Kumo Desu ga, Nani ka? Bahasa Indonesia Side Story - Oni 1

 Translator: B-san


Side Story - Oni 1



                                            Permulaan Cerita Kyouya Oni 1 Sasajima Kyouya

Aku punya sifat yang tidak fleksibel, tidak seperti orang lain di kehidupan sebelumnya.

Aku melakukan hal yang harus kulakukan.

Walaupun aku dibilang aku sedikit sombong atau cukup ambisius, aku rasa aku sedikit menyebalkan kalau dilihar orang-orang.

Ketika di Taman Kanak-Kanak, ketika anak-anak lain mencoba mengambil alih permainan di taman bermain, aku bertarung dan mempertahankan permainan yang aku suka.

Karena kami telah bermain terlebih dahulu, dan mereka yang baru datang mencoba mengusir kami dari tempat kami bermain.

Aku melawan sekuat tenaga, dan aku membuat anak-anak yang lebih tua dariku menangis.

Karena perkelahiannya selesai ketika Ibu guru datang dan menghentikan kami.

Biasanya, aku akan dimarahin.

Kenapa aku yang melakukan hal benar malah kena marah?

Saat itu, aku tidak bisa memahaminya.

Walaupun aku mengerti sekarang, anak-anak yang bermain denganku ikut terlibat dan tersakiti karena aku melawan.

Ada juga teman bermainku yang menangis.

Mereka yang jahat datang setelah kami, mereka lebih tua dan mereka mencoba untuk mengambil alih tempat bermain kami dengan paksa.

Itu tidaklah salah.

Tetapi, apakah aku benar karena melawan mereka?

Aku masih tidak mengetahui jawabannya.

Tetapi, aku rasa aku mengerti bahwa hal yang benar tidak selalu harus dilakukan.

Saat itu, aku hanya tahu sedikit tentang hal ini.

Setelah itu, aku mengacungkan kebenaranku dimanapun aku berada.

Aku mengacungkan tinjuku, lebih tepatnya.

Aku menghentikan perundungan di Sekolah Dasar.

Aku menghajar pemeras di SMP.

Daftar yang tidak ada akhirnya kalau aku jelaskan semuanya.

Aku tidak belajar seni bela diri apapun.

Tetapi, aku sangat kuat dan tidak bisa dikalahkan, walaupun penampilanku tidak seperti petarung.

Tetapi, aku sangat baik dalam menggerakkan tubuhku seperti yang aku bayangkan, mungkin ini adalah bakat.

Tetap saja, aku mungkin tidak bisa menang melawan orang yang benar-benar belajar seni bela diri, aku tidak akan kalah oleh musuh yang amatir.

Ini tidak baik.

Ketika aku lulus dari SMP, aku dijauhi semua orang.

Bahkan aku mendapatkan panggilan yang tidak mengenakkan, 「Kerdil」

Aku tidak berniat melakukan hal yang buruk.

Tetapi, aku juga merasa tindakanku benar.

Mungkin, ini semua tidak berhubungan dengan kebenaran yang kupercaya ketika aku mengandalkan tinjuku sebagai solusi dari semua masalahku di negeri konstitusi seperti Jepang.

Di waktu itu, aku sedang mengalami pubertas.

Aku mulai meratapi apa itu kebenaran.

Karena aku terisolasi di kotaku, aku mengambil ujian masuk SMA yang sedikit jauh.

Lalu aku menghabiskan waktuku untuk tidak terlalu mencolok.

Beruntungnya, Heishin High School yang aku tuju punya tradisi yang tenang, tidak ada perundungan, pemerasan, atau hal seperti itu.

Walaupun ada banyak orang yang berbicara hal buruk tentang Negishi-san di belakangnya seolah-olah dia adalah hantu di film horor, mereka tidak melakukan perundungan secara langsung.

Walaupun, akan jadi masalah kalau ada perempuan yang mengutuk Wakaba-san dengan sombongnya.

Tetapi, karena Wakaba-san tidak perduli dengan hal itu, aku berhasil menahannya.

Orang-orang yang bisa kupanggil teman pun mulai berdatangan, aku diajak bermain game online oleh dua orang temanku.

Walaupun aku tidak tahu banyak tentang hal yang disebut game selama ini, ternyata cukup menyenangkan ketika aku bermain dengan teman-temanku dan aku pun langsung terpikat untuk bermain lagi.

Hal yang aku lakukan di dalam game adalah pelopor penyerangan dan pandai besi.

Aku membuat senjataku sendiri, dan bertarung dengan senjata yang kubuat.

Aku membuat berbagai jenis senjata dan mengubah perlengkapanku berkali-kali.

Walaupun aku diberitahu untuk mengumpulkan senjata oleh Shun dan Kanata yang bermain bersamaku, selalu ada cara untuk menggunakan senjata baru di setiap pertempuran, ini sangat menyenangkan.

Tetapi, ada juga hal yang keterlaluan di balik hal menyenangkan seperti ini.

Pemain yang toxic.

Papan pesannya membuatku tidak nyaman ketika aku membacanya.

Kejahatan seperti ini masih ada.

Ini tidak mungkin kuselesaikan dengan tinjuku seperti saat SMP.

Aku mengerti hal ini.

Ketika aku menjadi siswa SMA, setidaknya aku paham bahwa di dunia ini tidak semuanya benar.

Aku melampiaskan kemarahanku di dalam game.

Aku meyakinkan diriku seperti itu.

Tetapi, aku merasakan perasaan tidak nyaman yang ada di dalam hatiku.

Aku memang orang yang kaku.

Seperti itulah, kehidupan SMA yang kuhabiskan tanpa mengacungkan tinjuku.

Kalau aku tahu semuanya akan berakhir secepat ini, apakah semuanya akan berubah?

Aku tidak tahu.

Aku pun mati.

Walaupun aku tidak tahu apa penyebab kematianku, aku bisa mengerti kalau aku sudah mati.

Karena aku dilahirkan kembali.

Jujur saja, pada awalnya aku tidak bisa menerimanya.

Aku mengerti apa itu reinkarnasi dari Light Novel yang kupinjam dari Kanata.

Ketika aku mengalaminya sendiri, aku merasa ini tidaklah nyata.

Tetapi, memahami apa itu reinkarnasi, dan mengalaminya sendiri adalah hal yang sangat berbeda.

Terlebih lagi, kalau ini adalah reinkarnasi di dunia yang berbeda dari Bumi.

Sepertinya, dunia di mana aku terlahir kembali adalah dunia fantasi.

Sebuah dunia di mana ada Goblin.

Walaupun aku tidak tahu sejauh apa peradaban di dunia ini, mungkin tidak terlalu maju, benar kan?

Selain itu, di dunia ini ada sihir.

Aku menyaksikan sendiri berbagai sihir, dan aku rasa mungkin ini benar-benar sihir, bukan hanya sebuah trik.

Aku yang baru lahir selama beberapa hari pun sudah memikirkan hal serumit ini.

Kalau boleh jujur, aku tidak bisa melanjutkan hidupku kalau aku tidak memahami situasiku sendiri.

Dengan kata lain, pelarian dari kenyataan.

Tetapi, aku harus segera menerima keadaanku ini.

Rumah-rumah sederhana dapat dilihat di sekitarku.

Ini adalah desa yang kecil, dan struktur rumahnya juga sederhana.

Penghuni desa yang datang dan pergi di desa ini.

Mereka bukan manusia, sih.

Tubuhnya lebih pendek dari manusia pada umumnya.

Kuit yang hijau.

Telinga yang lancip.

Gigi taring yang tajam.

Bagaimanapun aku melihatnya, mereka mirip Goblin yang ada di game yang kumainkan.

AKu berada di desa Goblin.

Dan, aku yang terlahir di Desa Goblin.

Kalau aku melihat ke arah bawah, aku melihat kulit yang hijau.

Ah, un.

Aku adalah goblin.


----------------------


Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang COPAS dalam bentuk apapun macam-macam kuhajar kau.

PREVIOUS | INDEX | NEXT




EmoticonEmoticon